garden tower dan refugia inovasi mahasiswa ipb untuk sawah sehat di ngombakan - News | Good News From Indonesia 2025

Garden Tower dan Refugia: Inovasi Mahasiswa IPB University untuk Sawah Sehat di Ngombakan

Garden Tower dan Refugia: Inovasi Mahasiswa IPB University untuk Sawah Sehat di Ngombakan
images info

IPB University telah menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata TematikĀ Inovasi pada tanggal 23 Juni 2025. Program ini melibatkan berbagai kelompok mahasiswa yang disebar ke sejumlah kabupaten di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk menghadirkan inovasi bagi desa, sekaligus mencerminkan semangat mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN-T IPB University, kelompok Sukoharjo 07 terus melanjutkan komitmennya dalam merealisasikan tema CERDASKAN (Ciptakan Energi Masyarakat Desa Ngombakan).

Hal tersebut diwujudkan melalui berbagai kegiatan inovatif, salah satunya adalah pelaksanaan program kerja Garden Tower yang dipadukan dengan kegiatan Sosialisasi Tanaman Refugia.

Kegiatan tersebut berlangsung di area pelataran sawah Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan masyarakat desa.

Aktivitas ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, dengan melibatkan partisipasi aktif para petani yang tergabung dalam kelompok tani Desa Ngombakan. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendorong pemanfaatan lahan pekarangan maupun ruang terbuka agar dapat dimanfaatkan secara lebih produktif.

Akhir Manis KKN-T IPB Wonomerto 2025: Semua Program Berhasil Direalisasikan

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan melalui pendekatan hayati, sehingga dapat mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Dokumentasi pribadi: Demostrasi penanaman tanaman di Garden Tower
info gambar

Salah satu fokus kegiatan adalah penerapan Garden Tower, yakni model pertanian vertikal sederhana yang dirancang untuk memungkinkan penanaman berbagai jenis sayuran meskipun di lahan yang terbatas.

Dalam kesempatan tersebut, sebuah Garden Tower disusun dan dipamerkan di halaman Balai Desa sebagai contoh nyata implementasi pertanian pekarangan yang efisien, hemat lahan, dan tetap produktif.

Pendekatan ini menjadi sangat relevan bagi warga yang memiliki lahan sempit, karena dengan memanfaatkan metode tersebut, mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara mandiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.

Solusi Minimkan Polusi, Mahasiswa KKN-T IPB Bangun Insinerator Sederhana di Desa Sukaratu

Harapannya, penerapan Garden Tower dapat menginspirasi masyarakat untuk mengoptimalkan setiap jengkal lahan yang dimiliki demi terciptanya kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.

Sosialisasi Garden Tower dan Tanaman Refugia
info gambar

Bersamaan dengan pelaksanaan program Garden Tower, para mahasiswa juga mengadakan sosialisasi mengenai tanaman refugia, yakni jenis tanaman berbunga yang ditanam di sekitar area persawahan.

Tujuannya untuk menarik kehadiran serangga musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid. Kehadiran tanaman refugia ini memiliki peran penting dalam menekan populasi hama, terutama wereng, yang selama ini menjadi salah satu ancaman utama bagi para petani padi.

Melalui kegiatan tersebut mahasiswa memperkenalkan berbagai jenis tanaman yang direkomendasikan, di antaranya kenikir, bunga kertas, dan bunga matahari.

Jenis-jenis tanaman ini dipilih karena telah terbukti efektif dalam menarik serangga musuh hama sekaligus memberikan nilai estetika dengan mempercantik lingkungan persawahan.

Proses penanaman benih dilakukan secara langsung oleh mahasiswa bersama para petani, dengan menempatkan tanaman refugia pada titik-titik strategis di sepanjang pinggiran sawah.

Penempatan ini dirancang sedemikian rupa agar fungsi tanaman sebagai penarik musuh alami hama dapat optimal.

Metode tersebut tidak hanya berkontribusi pada pengendalian hama secara alami, tetapi juga berperan dalam mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pestisida kimia.

Dengan demikian, ekosistem tanah dapat tetap terjaga keseimbangannya dan risiko dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dalam jangka panjang dapat diminimalkan.

Mahasiswa KKN-T IPB Kenalkan MPASI Sehat melalui Demo Masak Ikan Tanpa Gula untuk Ibu Muda
 Dokumentasi pribadi: Demonstrasi penanaman tanaman refugia di sekeliling lahan persawahan
info gambar

Program ini disambut positif oleh petani, karena memberikan solusi praktis dan berbasis ilmu pengetahuan terhadap persoalan pertanian sehari-hari.

Selain itu, sinergi antara mahasiswa dan kelompok tani menciptakan ruang belajar dua arah yang memperkuat kapasitas lokal dalam mengelola pertanian berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, kelompok KKN-T IPB University Sukoharjo 07 kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kemandirian pangan, peningkatan ketahanan ekosistem pertanian, dan pembangunan desa berbasis potensi lokal.

Tema CERDASKAN bukan sekadar slogan, melainkan diwujudkan secara nyata melalui langkah-langkah kecil yang berdampak besar bagi keberlanjutan desa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.