Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi dari IPB University melaksanakan kegiatan live cooking pembuatan MPASI sehat dengan memanfaatkan potensi perikanan desa Brondong, yaitu ikan bandeng sebagai bahan baku dasar serta tanpa gula buatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat, khususnya ibu-ibu dengan balita.
Desa Brondong yang berada di wilayah Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, dikenal sebagai desa pesisir dengan potensi perikanan yang melimpah. Ikan bandeng menjadi salah satu hasil tangkapan dan budidaya utama di desa ini.
Namun sayangnya, meski kaya akan protein hewani lokal, belum banyak masyarakat yang mengolah ikan bandeng secara optimal untuk kebutuhan gizi keluarga, terutama balita.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja GEMARI Sehat (Gerakan Masyarakat Sadar Gizi dan Sehat) yang diusung oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University. Kegiatan ini bertujuan dalam memberikan edukasi kepada ibu-ibu serta masyarakat terutama desa Brondong terkait pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat dan bergizi, dengan memanfaatkan potensi perikanan di Desa Brondong.
Penggunaan ikan berperan sebagai sumber protein hewani serta penambahan sari buah jeruk sebagai sumber pemanis alami. Pada sesi demo memasak, peserta diperlihatkan secara langsung oleh mahasiswa KKN terkait bagaimana proses pembuatan menu MPASI.
“Di zaman yang serba instan ini, banyak ibu-ibu yang lebih memilih membeli MPASI instan atau makanan bayi kemasan dengan kandungan gula yang tinggi, tanpa sadar bahwa kita punya sumber protein hewani alami seperti ikan bandeng yang jauh lebih sehat,” ujar Silvi salah satu mahasiswa KKN-T yang memimpin kegiatan.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa ingin membuktikan bahwa makanan sehat tidak harus mahal atau sulit ditemukan. Justru, dengan bahan-bahan lokal seperti ikan bandeng yang mudah diakses, ibu-ibu bisa membuat MPASI yang lezat dan menyehatkan sendiri di rumah.
Kegiatan ini dipimpin secara langsung oleh mahasiswa KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/Teknologi Hasil Perairan, bekerja sama dengan kader posyandu dan ibu-ibu PKK setempat. Peserta terdiri dari sekitar 25 ibu-ibu yang memiliki balita, yang sangat antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh sekitar 25 ibu-ibu anggota Posyandu dan PKK, yang juga merupakan ibu dari anak-anak balita di desa Brondong. Acara diawali dengan penyuluhan singkat mengenai prinsip MPASI bergizi seimbang, di mana mahasiswa menjelaskan secara sederhana tentang komposisi MPASI ideal—yang mencakup karbohidrat, protein hewani, sayur, dan buah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KKN yang berlangsung selama 40 hari.
Acara berlangsung di Balai Desa Brondong, yang telah dipersiapkan sebaik mungkin sebagai tempat edukasi sekaligus paktik memasak langsung oleh para peserta.
Pemberian MPASI yang sehat dan tepat sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemahaman ibu-ibu terkait bahaya penggunaan gula berlebihan pada makanan bayi terutama MPASI masih sangat kurang, ditambah banyaknya masyarakat yang masih menggunakan makanan bayi kemasan dengan kandungan gula tinggi.
Ikan sebagai sumber protein hewani lokal sangat potensial dan mudah diakses, tapi sering kali belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi alami dan membiasakan pola makan sehat sejak dini.
Sesi dimulai dengan penyuluhan singkat mengenai prinsip MPASI bergizi seimbang oleh mahasiswa KKN. Setiap langkah ditunjukkan dengan detail: mulai dari cara membersihkan ikan, mengukus dengan teknik yang aman, hingga cara mencampur bahan dengan takaran yang sesuai kebutuhan bayi usia 6 bulan ke atas.
Ibu-ibu tampak serius memperhatikan, sesekali mencatat, dan banyak pula yang langsung mengajukan pertanyaan,. Ibu-ibu peserta juga melihat secara langsung proses memasak dan mencicipi hasil masakan. Di akhir acara, peserta diberikan buku saku resep MPASI dan lembar edukasi gizi yang bisa mereka praktikkan di rumah.
Melalui pendekatan langsung dan komunikatif, mahasiswa IPB University berharap kegiatan ini bisa menjadi pemicu perubahan kebiasaan dalam pola makan keluarga. Terlebih lagi, dengan memanfaatkan ikan sebagai sumber protein hewani lokal, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizinya, tanpa harus bergantung pada produk instan.
Kegiatan live cooking ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan gizi tidak harus dilakukan di ruang kelas atau klinik, tapi bisa hadir di tengah masyarakat, dengan bahasa yang mudah dimengerti dan pendekatan yang menyenangkan.
Melibatkan ibu-ibu sebagai agen utama perubahan pola makan di rumah tangga menjadi strategi efektif dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di desa
“Harapan kami, ilmu yang kami bagikan bisa diteruskan, dipraktikkan, dan dibagikan kembali ke sesama warga. Karena kunci dari generasi yang sehat adalah dari rumah, dari makanan pertama yang kita berikan pada anak,” tutup salah satu koordinator program.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak ibu mengaku mendapatkan pengetahuan baru, terutama tentang pengolahan ikan tanpa tambahan bumbu buatan yang aman untuk bayi.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberi dampak langsung terhadap peningkatan kualitas gizi anak-anak di desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News