tak melulu nasi putih saat jagung dan tiwul jadi andalan petani desa kandangwangi - News | Good News From Indonesia 2025

Tak Melulu Nasi Putih! Saat Jagung dan Tiwul Jadi Andalan Petani Desa Kandangwangi

Tak Melulu Nasi Putih! Saat Jagung dan Tiwul Jadi Andalan Petani Desa Kandangwangi
images info

Di tengah hijaunya ladang dan semangat gotong royong warga, hadir dua pangan lokal yang tak kalah istimewa dari nasi putih, yaitu nasi jagung dan nasi tiwul.

Jagung dan singkong bukan hanya hasil tani biasa di desa ini, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari yang terus dijaga. Jagung ditanam dan dipanen oleh petani setempat, lalu dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi beras jagung yang siap dimasak. 

Begitu pula dengan singkong yang diolah menjadi gaplek, dikukus, dan disajikan sebagai tiwul. Keduanya menjadi sajian khas yang sering hadir di berbagai kegiatan desa, mulai dari kerja bakti, hajatan, hingga acara keagamaan.

Apa yang membuat nasi jagung dan tiwul ini istimewa bukan hanya karena rasanya yang khas dan menyehatkan, tapi juga karena nilai kemandirian dan nilai lokalyang dikandungnya. Semua bahan berasal dari desa sendiri. 

Para petani tak hanya menanam, tapi juga mengolah dan menghidangkan hasil panen mereka. Ini adalah bukti nyata bahwa desa bisa mandiri secara pangan, tanpa harus bergantung pada beras impor atau bantuan luar.

Manfaat Nasi Jagung dan Nasi Tiwul Untuk Kesehatan

Dari sisi kesehatan, nasi jagung dan tiwul juga punya banyak keunggulan. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Harleli, Ruwiah, dan Sueratman dalam artikel konferensi IOP Science. Artikel tersebut membandingkan antara Glikemik Indeks dari beberapa makanan pokok alternatif, seperti jagung dan singkong. 

Keduanya mengandung serat tinggi dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, menjadikannya cocok untuk penderita diabetes atau mereka yang menjalani pola makan sehat. 

Di tengah tren makanan alami dan organik, pangan lokal ini punya potensi besar untuk dikembangkan lebih luas.

Lebih dari itu, nasi jagung dan tiwul juga mengandung berbagai mikronutrien penting seperti vitamin B, zat besi, magnesium, dan antioksidan alami yang berperan dalam menjaga kesehatan metabolisme tubuh. 

Kandungan gizi nasi jagung dan nasi tiwul yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih menjadikannya pilihan makanan pokok yang baik untuk diet sehat.

Proses pengolahan tradisional yang minim bahan kimia membuat pangan ini lebih ramah bagi tubuh dan lingkungan.

Selain manfaat gizi, konsumsi nasi jagung dan tiwul turut mendukung ketahanan pangan lokal karena bahan bakunya mudah diperoleh di desa-desa. 

Mengangkat kembali pangan tradisional seperti ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga upaya mempertahankan identitas budaya dan kemandirian pangan bangsa di tengah gempuran makanan instan. 

Bukan Sekadar Tradisi, tapi Juga Penggerak Ekonomi

Tak hanya untuk konsumsi lokal, Desa Kandangwangi juga memasarkan nasi jagung dan nasi tiwul dalam bentuk siap masak. 

Produk ini dijual melalui kelompok-kelompok tani maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga masyarakat luas dapat menikmatinya dengan mudah. 

Inisiatif ini tidak hanya menambah penghasilan warga, tapi juga memperluas jangkauan pangan lokal yang berkualitas tinggi.

Lebih jauh lagi, kehadiran nasi jagung dan tiwul juga menyentuh isu yang lebih besar, yaitu ketahanan pangan nasional. 

Selama ini Indonesia terlalu tergantung pada beras, dan ketika stok terganggu, efeknya terasa ke seluruh lapisan masyarakat. 

Dengan mendorong konsumsi dan produksi pangan alternatif seperti jagung dan singkong, desa seperti Kandangwangi turut memperkuat ketahanan bangsa dari akar rumput.

Ini bukan sekadar makanan tradisional, tapi bagian dari warisan budaya dan solusi masa depan. Sudah saatnya kita membuka mata, bahwa pangan lokal bukan pilihan kedua, melainkan bagian dari solusi. 

Saat kita menyantap nasi jagung atau tiwul, kita tidak hanya menikmati rasa, tapi juga mendukung petani, menjaga tradisi, dan memperkuat ketahanan pangan negeri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.