telak makan nasi padang pakai tangan lebih nikmat - News | Good News From Indonesia 2025

Telak! Makan Nasi Padang Pakai Tangan Lebih Nikmat

Telak! Makan Nasi Padang Pakai Tangan Lebih Nikmat
images info

Seperti halnya pertanyaan apakah bubur harus diaduk atau tidak, pilihan makan nasi padang menggunakan sendok atau tangan juga telah menjadi bagian dari perdebatan. Menariknya, argumen makan nasi padang pakai tangan atau sendok bukan hanya tentang higienis atau tidak.

Lebih dari itu, makan pakai tangan telah menjadi bagian dari ilmu gastrofisika, yakni pengalaman atau sensasi yang dirasakan oleh seseorang dalam kaitannya dengan makanan.

Oleh karena itu, Alif Hijriah (29), seorang alumni Magister Matematika ITB melalui Instagram @aliftowew membagikan rumus untuk menghitung apakah lebih nyaman menyuap nasi padang menggunakan tangan secara langsung atau memanfaatkan medium sendok.

Artinya, pilihan makan nasi padang menggunakan tangan bukan hanya perihal preferensi semata. Di dalamnya ada rasionalisasi pilihan yang merujuk pada prinsip-prinsip fisika, antropologi, bahkan estetika.

Tim Bubur Diaduk atau Tidak? Saatnya Rasionalisasi Argumen Menggunakan Teori Fisika

1. Dari Segi Kebahagiaan

Dalam mengukur kebahagiaan, Alif mengombinasikan beberapa aspek, di antaranya adalah stimulasi sensorik dan efek emosional. Hasilnya, makan nasi padang menggunakan tangan berpotensi merasakan kebahagiaan yang lebih besar.

  • Makan menggunakan tangan menghasilkan kebahagiaan sebesar 31,
  • sedangkan makan menggunakan sendok hanya menghasilkan skor 18.

Besarnya skor mengonsumsi nasi padang menggunakan tangan dipengaruhi oleh aspek sensorik dan emosional. Dalam hal ini, stimulasi sensorik didapat karena seseorang dapat merasakan langsung tekstur dan suhu suatu makanan. Kebahagiaan didapat setelah saraf merasakan berbagai aspek yang ada di dalam makanan.

Sementara itu, efek emosional berkaitan dengan ingatan seseorang terhadap momen tertentu atau bahkan budaya. Saat jari menyentuh nasi panas dan rendang, memori budaya dan kebiasaan ikut terstimulasi.

Bisakah Santan Jadi Pengganti Susu dalam Segelas Kopi?

2. Dari Segi Perpindahan Panas

Kedua, dilihat dari segi perpindahan panas. Sendok yang terbuat dari logam lebih cepat mengantarkan panas dibandingkan kulit pada tangan.

  • Sendok (logam) menghantarkan panas sebesar 2080 watt, sedangkan
  • tangan (kulit) hanya menghantarkan sekitar 26 watt.

Artinya, panas dari makanan berpindah ke mulut dengan sangat cepat, bahkan bisa mencapai 2080 watt. Akibatnya, jika makanan terlalu panas, lidah bisa langsung terbakar sebelum kita sempat menyadarinya.

Sebaliknya, tangan manusia hanya menghantarkan panas sekitar 26 watt. Hal ini menandakan bahwa panas tidak langsung menembus ke dalam, tapi terserap perlahan oleh permukaan kulit.

Melalui tangan, kita bisa merasakan suhu nasi atau kuah rendang terlebih dulu, memberi waktu tubuh untuk bereaksi. Refleks ini yang membuat tangan menjadi "sensor suhu" biologis paling efisien agar kita merasakan suhu yang nyaman saat makan.

Lamak Bana! Nasi Padang Ini Bisa Awet Setahun Tanpa Pendingin

3. Dari Segi Kemungkinan Jatuh

Selanjutnya, Alif menghitung kemungkinan nasi atau lauk jatuh dari tangan atau sendok. Menggunakan rumus distribusi eksponensial, makan menggunakan tangan diketahui dapat mengurangi potensi nasi atau lauk jatuh.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan kekuatan yang dimiliki tangan untuk mencengkeram. Tangan lebih stabil karena gerakannya adaptif dan bisa memegang makanan dengan presisi.

Fakta Unik: Rendang Mejeng di Google Doodle hingga Kenyataan Bahwa Rendang dan Kalio Itu Beda!

4. Dari Segi Stimulasi Sensorik

Sebuah temuan menarik yang mengatakan bahwa makan pakai tangan menghadirkan 150.000 titik sensorik aktif. Makan bukan hanya sekadar mengisi kebutuhan energi. Lebih dari itu, makan juga melatih kita untuk merasakan kesadaran dan pengalaman.

Hal ini diungkapkan oleh Charles Spence dalam International Journal of Gastronomy and Food Science bahwa makan menggunakan tangan akan mendapatkan informasi bermanfaat tentang kesegaran, kematangan, dan/atau suhu makanan.

“Saat ini (meskipun tidak disadari secara eksplisit), sensasi taktil saat memegang makanan merupakan bagian dari pengalaman makan kita, sehingga apresiasi yang lebih penuh perhatian terhadap sensasi taktil tersebut (bersama dengan sentuhan alat makan kita) dapat meningkatkan kenikmatan sensorik kita saat makan,” ungkapnya.

Kelezatan Rendang yang Menyebar Bersama Tradisi Rantau Minangkabau

Makan Menggunakan Tangan Berikan Pengalaman

Dari empat aspek tersebut, Alif menegaskan bahwa makan nasi padang menggunakan tangan lebih unggul dan lebih nikmat dibandingkan menggunakan sendok.

Lewat sentukan tangan, makan bisa menciptakan pengalaman yang mengesankan.

Jadi, kamu tim mana? Apakah sudah beralih makan nasi padang menggunakan tangan?

Bos Rumah Makan Buka Rahasia, Kunci Kelezatan Nasi Padang Terungkap

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.