Potensi wisata tersembunyi di Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kini kembali mencuri perhatian berkat sentuhan inovatif dari mahasiswa KKN-T IPB University.
Melalui program pengabdiannya, Kamis (27/07/2025) para mahasiswa aktif memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi untuk mengangkat pesona wisata Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay.
Desa Jayanti, yang merupakan pemekaran dari Desa Citarik sejak tahun 2012, menyimpan kekayaan alam yang menjanjikan di sektor pariwisata. Namun, selama ini, potensi tersebut belum tergarap optimal.
Kurangnya promosi digital serta masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan menjadi tantangan utama yang dihadapi desa.
Selain itu, minat terhadap wisata Goa Lalay juga sempat menurun pasca-pandemi COVID-19. Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh pedagang sekitar Goa Lalay yang diwawancarai.
“Memang betul adanya, sebelum pandemi COVID-19 goa lalay ini menjadi salah satu pilihan wisata di Palabuhanratu dari wisatawan domestik hingga mancanegara. Namun, pasca-pandemi COVID-19 minat wisata terhadap goa lalay menurun sehingga tempat ini kurang perhatian dari segi pengelolaan wisata hingga fasilitas yang ada.”
Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN-T IPB University berinisiatif untuk menghadirkan upaya pengoptimalan potensi wisata tersebut melalui aksi nyata yang mereka lakukan. Mereka memahami betul bahwa kini media sosial bukan hanya sekedar sarana komunikasi, melainkan juga menjadi mesin pencari utama bagi banyak orang untuk menemukan destinasi wisata baru.
Dari Situraja untuk Indonesia: Kolaborasi Mahasiswa IPB dan UMKM Desa
Oleh karena itu, promosi digital menjadi kunci untuk menjangkau khalayak luas, khususnya para pengguna media sosial.
Salah satu aksi nyata yang mereka lakukan adalah pembuatan konten promosi wisata yang menarik dan berkualitas tinggi. Konten-konten ini tidak hanya berupa dokumentasi Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay. Namun, juga video singkat yang menceritakan pengalaman seru dan unik saat berkunjung ke sana.
Mereka juga mengintegrasikan informasi penting seperti rute menuju lokasi, fasilitas yang tersedia, dan tips berwisata.
Konten-konten ini kemudian diunggah ke platform media sosial populer seperti Instagram dan TikTok, dengan penggunaan hashtag yang relevan untuk memperluas jangkauan.
Selain itu, mahasiswa juga membagi dua jenis konten, jenis soft selling dan hard selling, untuk menarik perhatian. Para mahasiswa juga aktif berinteraksi dengan warganet, menjawab pertanyaan, dan mempromosikan keindahan alam Desa Jayanti secara langsung.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan tren positif dan meningkatkan awareness tentang destinasi wisata ini.
Arayyan selaku mahasiswa KKN-T IPB University yang bertanggung jawab terkait program kerja ini mengungkapkan rasa syukurnya atas antusias warganet terhadap video promosi wisata tersebut.
“Alhamdulillah, beberapa video yang diunggah di TikTok dan Instagram mendapat tren positif dari warganet bahkan salah satunya menembus angka 2,7 juta penonton di TikTok. Harapannya tren positif ini bisa membawa potensi wisata Desa Jayanti lebih dikenal lagi oleh para wisatawan” tuturnya.
Tidak hanya berhenti pada ranah digital, mahasiswa KKN-T IPB University juga berkolaborasi bersama Mahasiswa KKN Nusa Putra.
Mereka terjun langsung ke lapangan dengan menginisiasi program bersih-bersih pantai dan pemberian tempat sampah kepada pengelola pantai batu bintang. Kegiatan ini didukung langsung oleh pihak Desa Jayanti dan juga pihak PLN Power.
Mereka mengajak masyarakat lokal, khususnya para pemuda dan pengelola wisata, untuk bersama-sama membersihkan area Pantai Batu Bintang dan sekitarnya pada Jumat (18/07/2025) lalu.
Dorong UMKM 'Naik Kelas', Mahasiswa KKN-T IPB Gencarkan Digitalisasi bagi Puluhan UMKM di Kelurahan Cipaisan
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keindahan alam, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kesadaran kolektif akan pentingnya kebersihan lingkungan wisata.
Nandang S. Ag selaku Kepala Desa Jayanti memantau langsung kegiatan bersih-bersih pantai batu bintang dan penyerahan tempat sampah kepada pengelola Pantai Batu Bintang.
“Yang pertama mahasiswa dari IPB dan mahasiswa KKN dari Universitas Nusa Putra, sambil mereka menyerahkan 3 tempat sampah sebagai bantuan dari rekan-rekan mahasiswa KKN untuk dikondisikan di area Pantai Batu Bintang. Itu sudah diterima langsung oleh pengelola, lalu kita menyaksikan serah terimanya itu," papar Nandang.
Inisiatif ini membuktikan bahwa peran mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat bisa sangat beragam dan berdampak nyata. Dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi, mereka mampu menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi desa-desa di pelosok negeri.
Program KKN-T IPB di Desa Jayanti ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat mengoptimalkan potensi lokal yang selama ini tersembunyi.
Dengan strategi promosi digital yang gencar dan didukung oleh aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay di Desa Jayanti akan semakin dikenal luas dan menarik lebih banyak wisatawan.
Mahasiswa IPB University Kembangkan UMKM ke Era Digital di Desa Kalisari
Hal ini tentu akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat lokal, membuka peluang usaha baru, dan pada akhirnya, mewujudkan Desa Jayanti sebagai destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News