inovasi hijau dari kampus mahasiswa ipb perkenalkan pestisida nabati di cihara - News | Good News From Indonesia 2025

Inovasi Hijau dari Kampus: Mahasiswa IPB Perkenalkan Pestisida Nabati di Cihara

Inovasi Hijau dari Kampus: Mahasiswa IPB Perkenalkan Pestisida Nabati di Cihara
images info

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bertugas di Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Suara Tani” pada 3 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa yang berfokus pada peningkatan kapasitas petani dalam menghadapi masalah pertanian, khususnya hama dan penyakit tanaman padi, dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam pelaksanaannya, tim KKN IPB mengadakan diskusi interaktif bersama para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Cihara. Diskusi ini menjadi sarana untuk saling bertukar pengalaman serta menyampaikan dan membagikan modul edukatif yang telah disiapkan tim mahasiswa.

Modul tersebut berisi informasi mengenai berbagai gejala serangan hama dan penyakit utama yang sering menyerang tanaman padi, mulai dari wereng, penggerek batang, hingga hawar daun yang menyebabkan kerugian signifikan.

Selain menjelaskan gejala dan cara identifikasi, modul tersebut juga menawarkan solusi penanganan yang ramah lingkungan, yakni dengan memanfaatkan bahan nabati yang tersedia di lingkungan sekitar.

Beberapa bahan yang disorot dalam pembuatan pestisida alami ini antara lain adalah daun sirsak, bawang putih, dan lidah buaya. Ketiga bahan tersebut diketahui memiliki sifat antimikroba dan insektisida alami yang cukup efektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman tanpa mencemari lingkungan sekitar.

Tak hanya penyampaian materi secara teoritis, kegiatan ini juga mencakup demonstrasi langsung pembuatan pestisida nabati, yang dilakukan bersama para petani. Kelompok petani diajak untuk mencoba membuat sendiri pestisida dari bahan-bahan tersebut, mulai dari proses penghalusan, perendaman, hingga penyaringan, sehingga hasil akhirnya bisa langsung diaplikasikan di lahan mereka.

Praktik ini bertujuan agar para petani bisa memahami langkah-langkahnya dengan lebih mudah dan percaya diri untuk melakukannya secara mandiri.

Tidak hanya itu, tim KKN juga membagikan lembar panduan singkat agar kelompok petani dapat membawa pulang materi yang telah dipelajari.

Lembar panduan tersebut dirancang sederhana, dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi ilustrasi, agar bisa digunakan sebagai rujukan saat mencoba membuat pestisida alami di rumah masing-masing. Panduan ini juga dapat dijadikan bahan berbagi ilmu kepada petani lainnya di luar kegiatan ini.

“Melalui program Suara Tani, kami berharap para petani di Desa Cihara dapat mulai menerapkan pertanian yang lebih baik, lebih berkelanjutan, dan tentunya ramah lingkungan,” ujar Luthfi, Koordinator Desa dari Tim KKN IPB Cihara.

Menurutnya, keberlanjutan pertanian di desa sangat tergantung pada upaya bersama dalam menjaga ekosistem dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia berbahaya yang bisa berdampak jangka panjang.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Bapak Ja’i, selaku Ketua Gapoktan Desa Cihara. Ia menyambut baik kegiatan ini dan merasa bahwa ilmu yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi lapangan. “Kami berterima kasih atas program ini. Ilmu yang diberikan sangat membantu para petani di sini, terutama dalam mengatasi hama dan penyakit yang sering menjadi masalah di sawah kami,” ujar Ketua GAPOKTAN Desa Cihara, Jai ketika selesai demonstrasi.

Program Suara Tani menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa IPB dalam mendukung ketahanan pangan desa serta memperkuat kapasitas petani melalui pendekatan yang edukatif, praktis, dan mudah diterapkan.

Diharapkan ke depannya, makin banyak petani yang mampu mengolah dan menggunakan pestisida alami sebagai alternatif yang aman, murah, dan berdaya guna tinggi untuk menjaga hasil panen tetap optimal dan berkualitas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KL
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.