- Pekan Film Prancis pernah diselenggarakan di Jakarta pada 1968.
- Terdapat 14 film yang ditampilkan dalam helatan Pekan Film Prancis tersebut.
- Dari semua film yang ditayangkan, ada tiga karya yang digolongkan sebagai La Nouvelle Vague.
Tahukah Kawan bahwa pada 1968 silam pernah diselenggarakan sebuah helatan bertajuk Pekan Film Prancis di Jakarta? Dalam helatan ini, terdapat 14 film Prancis selama seminggu penuh di Jakarta pada waktu itu.
Salah satu keunikan yang ada dalam acara ini adalah diputarnya film yang digolongkan sebagai karya La Nouvelle Vague. La Nouvelle Vague sendiri merupakan gerakan arus baru yang digagas oleh beberapa sutradara Prancis pada waktu itu.
Bagaimana helatan Pekan Film Prancis yang pernah diselenggarakan di Jakarta pada 1968 tersebut?
Helatan Film Prancis di Jakarta 1968
Dilansir dari artikel "Dari Pekan Film Perantjis" yang terbit di surat kabar Mahasiswa Indonesia edisi 13 Oktober 1968, helatan Pekan Film Prancis pernah diadakan selama seminggu penuh di Jakarta pada 9 hingga 15 September 1968. Acara ini diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta pada waktu itu.
Adanya helatan Pekan Film Prancis tersebut terselenggara atas kerja sama antara Dewan Kesenian Jakarta dengan Kedutaan Besar Prancis. Penyelenggaraan acara ini juga menjadi upaya untuk mengenalkan film-film Prancis kepada masyarakat Indonesia pada waktu itu.
Total ada 14 film yang diputar selama helatan ini. 7 karya di antaranya merupakan film pendek dan dokumenter.
Sementara itu, 7 karya lainnya merupakan film panjang yang diciptakan oleh para sutradara asal Prancis. Selain di Jakarta, helatan acara ini direncanakan juga akan diselenggarakan di kota lainnya, seperti Bandung dan Surabaya.
Hadirnya Pekan Film Prancis pada waktu itu diharapkan bisa memberikan warna baru dalam dunia perfilman Indonesia pada waktu itu.
Tampilkan Tiga Film "La Nouvelle Vague"
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, salah satu keunikan yang ada di Pekan Film Prancis pada 1968 adalah diputarnya tiga karya dari sutradara yang digolongkan sebagai La Nouvelle Vague waktu itu. Adapun tiga sutradara yang karyanya turut ditampilkan dalam helatan ini adalah Truffaut, Alain Resnais, dan Louis Malle.
Sekadar informasi, La Nouvelle Vague (The New Wave atau Arus Baru) merupakan sebuah gerakan yang muncul di dunia perfilman Prancis pada waktu itu. Gerakan ini muncul pada periode 1950-an hingga 1960-an.
Situasi setelah Perang Dunia II menjadi salah satu penyebab gerakan sinema ini muncul pada waktu itu. Kondisi keuangan yang tidak stabil membuat para sineas mencari cara agar bisa menghasilkan karya yang berkualitas di tengah situasi tersebut.
Selain itu, keinginan para sineas muda untuk menghadirkan pembaruan dalam dunia perfilman Prancis juga menjadi faktor yang mendorong munculnya gerakan ini. Para sineas yang menggagas gerakan La Nouvelle Vague tersebut sebagian besar merupakan para kritikus film di majalah Cahiers du Cinéma.
Terdapat beberapa hal yang disoroti oleh para sineas muda ini untuk diubah dalam proses pembuatan film. Misalnya, mereka ingin menciptakan film yang menampilkan ekspresi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Para sutradara ini tidak ingin membuat film yang menggunakan teknik dengan pendekatan teatrikal. Oleh sebab itu, film-film yang diciptakan para sutradara La Nouvelle Vague cenderung menggunakan latar alam dibandingkan di dalam studio.
Adapun tiga karya dengan ciri khas La Nouvelle Vague yang ditampilkan dalam helatan Pekan Film Prancis 1968 adalah La Peau Douce karya Truffaut, La Guerre est Finie karya Alain Resnais, dan Le Feu Follet karya Louis Malle.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News