penjualan sapi qurban sragen iduladha 1446h - News | Good News From Indonesia 2025

Penjualan Sapi Qurban di Sragen Meningkat, Iuran Kolektif Jadi Tren Menjelang Iduladha 1446 H

Penjualan Sapi Qurban di Sragen Meningkat, Iuran Kolektif Jadi Tren Menjelang Iduladha 1446 H
images info

Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, aktivitas penjualan hewan qurban di Kabupaten Sragen mulai menunjukkan lonjakan. Kegiatan jual beli sapi dan kambing mulai ramai di berbagai titik, terutama di wilayah yang memiliki sentra peternakan.

Di sejumlah pasar hewan maupun kandang peternak, lalu lintas pengunjung dan calon pembeli mulai meningkat sejak awal Dzulhijjah.

Masyarakat mulai berburu hewan qurban yang sesuai dengan syariat, kondisi fisik, dan anggaran yang dimiliki.

Beragam jenis sapi qurban tersedia di pasaran, seperti sapi Madura, sapi Bali, sapi PO (Peranakan Ongole), sapi Metal, dan sapi Limosin. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan harga yang berbeda-beda, memungkinkan pembeli memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Sapi Madura menjadi pilihan paling ekonomis karena ukuran tubuhnya kecil, sementara sapi Bali digemari karena dagingnya padat dan harganya masih terjangkau.

Cocok untuk Qurban, Inilah Jenis Sapi di Indonesia Beserta Harganya 2025

Di sisi lain, sapi PO, Metal, dan Limosin tampil mencolok dengan postur besar dan gagah, cocok untuk qurban kolektif.

Tren Iuran Kolektif di Desa Pengkok

Di beberapa desa di Sragen, termasuk Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, tren qurban kolektif semakin populer. Warga cenderung memilih untuk patungan atau iuran bersama dibanding membeli hewan qurban kambing secara individu.

Iuran umumnya dikumpulkan atas nama masjid, lingkungan RT, perumahan atau perusahaan.

Diskusi Pemilihan Sapi | Dokumentasi Pribadi
info gambar

“Kalau iuran Rp2 juta sampai Rp3 juta per orang, biasanya cukup untuk beli Sapi Madura atau Bali. Tapi kalau iurannya di atas Rp3 juta, pilihan bisa ke sapi lokal jenis PO atau bahkan Limosin,” ujar dr. Aan Cahyanto, salah satu pemilik kandang sapi.

Sistem iuran ini dinilai lebih ringan secara ekonomi dan lebih efisien dari sisi distribusi daging. Daging dari seekor sapi yang dibeli secara kolektif bisa dibagikan ke lebih banyak orang, menjangkau warga yang membutuhkan (Wawancara langsung dengan Panitia Qurban RT 006 Desa Pengkok, 2025).

Di kandang sapi tersebut, sapi Bali menjadi salah satu jenis yang paling banyak dipilih. Menurut pengelola kandang, mayoritas pembeli berasal dari kelompok atau institusi dengan kisaran dana kolektif Rp18 juta hingga Rp25 juta.

Kesehatan Sapi Tetap Jadi Prioritas

Meski sempat muncul kekhawatiran akan penyakit mulut dan kuku (PMK), Kawan GNFI tidak perlu khawatir. Para peternak memastikan bahwa hewan yang dijual telah melalui serangkaian pemeriksaan ketat oleh dokter hewan. Perawatan harian termasuk pemberian pakan, vitamin, dan kebersihan kandang juga terus dijaga.

Sapi Bali | Dokumentasi Pribadi
info gambar

“Perawatan kami lakukan sejak jauh hari. Pakan dijaga, kandang dibersihkan setiap hari, dan kalau ada sapi yang sakit langsung kami pisahkan dan periksa,” ujar dr. Aan Cahyanto.

Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Sragen juga telah turun ke lapangan melakukan pengawasan dan pendataan hewan qurban untuk memastikan kondisi hewan layak dan sesuai syariat.

Rela Tidur di Kandang Sapi, Ini Cara Latih Hewan agar Tangguh dalam Karapan Sapi

Hingga pertengahan bulan Dzulqa’dah ini, permintaan hewan qurban di Sragen terus meningkat, dan diperkirakan mencapai puncaknya seminggu hingga tiga hari sebelum Iduladha.

Sementara itu, warga mulai menyiapkan panitia penyembelihan, mengatur jadwal, dan mendistribusikan kantong daging. Gotong royong dalam pelaksanaan qurban masih menjadi ciri khas perayaan Iduladha di Sragen, mencerminkan semangat kebersamaan dan berbagi.

Dengan stok hewan qurban yang cukup dan sistem distribusi yang tertata, pelaksanaan Iduladha di Sragen tahun ini diprediksi akan berlangsung lancar, aman, dan penuh keberkahan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.