langkah humanis dunia pendidikan sman 1 terusan nunyai antar ijazah gratis ke rumah alumni - News | Good News From Indonesia 2025

Langkah Humanis Dunia Pendidikan, SMAN 1 Terusan Nunyai Antar Ijazah Gratis ke Rumah Alumni

Langkah Humanis Dunia Pendidikan, SMAN 1 Terusan Nunyai Antar Ijazah Gratis ke Rumah Alumni
images info

Kawan GNFI, di tengah dinamika dunia pendidikan Indonesia, masih banyak tantangan yang dihadapi para alumni SMA usai kelulusan. Salah satunya adalah akses terhadap dokumen penting seperti ijazah. Namun, terobosan baru datang dari SMA Negeri 1 Terusan Nunyai, Lampung, yang kini menjadi sorotan positif.

Pada Senin, 12 Mei 2025, sekolah ini melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah alumni untuk mengantarkan ijazah secara gratis. Dalam kegiatan yang menyentuh ini, Kepala Sekolah dan Ketua Komite turun langsung menemui para alumni.

Antar Ijazah Gratis, Wujud Kepedulian Sekolah pada Alumni

Pada Senin, 12 Mei 2025, SMAN 1 Terusan Nunyai menunjukkan langkah progresif dalam dunia pendidikan. Kepala sekolah didampingi Ketua Komite mengantarkan ijazah kelulusan langsung ke rumah alumni secara gratis.

Langkah ini tidak hanya menjadi inovasi sekolah, tetapi juga bagian dari implementasi program kerja Pemerintah Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Tidak Lagi Tulis Tangan, Kemendikdasmen akan Terapkan Ijazah Elektronik: Sekolah Bisa Cetak Sendiri

Program ini bertujuan untuk memastikan tidak ada satu pun alumni yang terhambat melanjutkan hidupnya baik untuk bekerja, kuliah, maupun keperluan administratif lainnya karena belum menerima ijazah.

Ribuan Ijazah Masih Tertahan di Sekolah

Menurut data dari Lampost.co, hingga awal 2025 lalu, tercatat ada 21.873 ijazah lulusan SMA dan SMK negeri di seluruh Lampung yang belum diambil oleh pemiliknya. Banyak dari mereka terkendala ekonomi, lokasi, atau tidak mengetahui prosedur pengambilan.

Sebagai respons, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung membuka posko pengambilan ijazah dari 12–26 Februari 2025 di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, baru 14.074 ijazah berhasil diambil, sementara 7.799 ijazah lainnya masih tertahan.

Pernyataan Dinas Pendidikan: Ijazah Adalah Hak, Bukan Barang Tahanan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Amirico, S.STP., M.H., menegaskan bahwa ijazah adalah hak siswa yang harus diberikan tanpa pungutan. Sekolah tidak diperbolehkan menahan ijazah dengan alasan apa pun.

“Penyerahan ijazah ini gratis, karena ini memang hak mereka yang telah menyelesaikan proses belajar di sekolah,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang bebas pungutan liar dan inklusif, di mana tidak ada siswa yang tertinggal karena kendala administratif.

“Kita tidak mau ada lagi alumni yang terhambat melanjutkan hidupnya karena tidak memegang dokumen penting seperti ijazah. Maka kita yang datangi mereka,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP, M.H., Rabu (14/5/2025).

Kawan GNFI, program pengantaran ijazah ini bukan sekadar simbolik, tetapi benar-benar dilakukan hingga ke pelosok. Dalam hal ini, kepala sekolah dan tim yang mendatangi langsung rumah-rumah alumni dengan membawa dokumen ijazah sebagai bentuk layanan pendidikan menyeluruh.

Langkah ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai pihak yang peduli terhadap masa depan anak-anak bangsa, bahkan setelah mereka lulus.

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Dunia Pendidikan

Inovasi seperti ini membawa berbagai dampak positif:

  • Memudahkan alumni yang tinggal jauh atau memiliki keterbatasan ekonomi untuk mengakses dokumen penting.
  • Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan negeri.
  • Menekan praktik pungutan liar yang selama ini menjadi masalah dalam distribusi ijazah.
  • Meningkatkan motivasi siswa aktif, karena melihat sekolah mereka peduli hingga ke tahap pasca-kelulusan.

Potensi Replikasi di Daerah Lain

Program ini layak untuk direplikasi oleh sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Pemerataan akses terhadap dokumen pendidikan adalah salah satu bentuk keberpihakan negara terhadap hak dasar warganya.

Tahan Ijazah di Indonesia, Sejauh Mana Pemerintah Bisa Intervensi?

Pendidikan Tidak Berhenti di Gerbang Sekolah

Kawan GNFI, inovasi seperti yang dilakukan oleh SMAN 1 Terusan Nunyai adalah contoh nyata bahwa sekolah bisa menjadi agen perubahan sosial. Dengan menyentuh langsung kehidupan para alumni, sekolah ini membuktikan bahwa nilai-nilai pendidikan sejati tidak berakhir saat siswa meninggalkan bangku sekolah.

Mari dukung lebih banyak sekolah untuk mengikuti jejak serupa menyentuh hati, menjangkau lebih luas, dan benar-benar hadir dalam hidup masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.