kampung wisata taman sari yogyakarta pesona sejarah dalam balutan budaya - News | Good News From Indonesia 2025

Kampung Wisata Taman Sari Yogyakarta, Pesona Sejarah dalam Balutan Budaya

Kampung Wisata Taman Sari Yogyakarta, Pesona Sejarah dalam Balutan Budaya
images info

Kampung Wisata Taman Sari terletak di Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini merupakan bagian dari kompleks Taman Sari, bekas taman atau kebun istana yang dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I.

Tentu, Yogyakarta selalu punya cara untuk memikat hati wisatawan. Kota budaya ini menyimpan berbagai destinasi menarik, mulai dari wisata alam hingga tempat-tempat bersejarah yang sarat nilai budaya.

Destinasi ini bukan sekadar tempat wisata biasa, melainkan bagian dari sejarah Kesultanan Yogyakarta yang masih lestari hingga kini.

Dengan arsitektur unik dan nilai historisnya yang kental, Kampung Wisata Taman Sari menawarkan pengalaman berharga bagi siapa saja yang mengunjunginya. Bahkan, banyak pasangan yang memilih lokasi ini sebagai tempat foto prewedding karena keindahannya yang begitu memukau.

Penasaran dengan daya tariknya? Yuk, simak informasi lengkapnya!

Bukan Portugis, Arsitek Taman Sari Yogyakarta Ternyata Berasal dari Madiun

Sekilas Mengenai Kampung Wisata Taman Sari

Dahulu, Taman Sari digunakan sebagai pemandian keluarga kerajaan, tempat meditasi, hingga benteng pertahanan.

Kini, Kampung Wisata Taman Sari berkembang menjadi kawasan wisata yang tak hanya mempertahankan nilai sejarah, tetapi juga mengembangkan potensi seni dan budaya lokal.

Banyak penduduk setempat yang membuka usaha kerajinan, kuliner, hingga homestay, menjadikannya destinasi wisata yang menarik dan interaktif.

Mengulik Legenda Taman Sari, Tempat Pemandian Keluarga Keraton

Daya Tarik Kampung Wisata Taman Sari

Salah satu bangunan di Kampung Wisata Taman Sari | Dok. Laki Bini (Google Maps)
info gambar

Lantas, apa saja yang membuat Kampung Wisata Taman Sari ini jadi destinasi wisata yang wajib Kawan kunjungi di Kota Yogyakarta? Berikut di antaranya!

1. Keindahan Arsitektur Bersejarah

Setiap sudut Kampung Wisata Taman Sari memiliki arsitektur yang memikat. Salah satu yang paling ikonik adalah Umbul Pasiraman, kolam pemandian putri-putri kerajaan yang masih terjaga keasliannya.

Bangunan ini memiliki perpaduan gaya arsitektur Jawa, Eropa, hingga Portugis yang memberikan nuansa eksotis dan elegan.

2. Menjelajahi Lorong-lorong Bawah Tanah

Di kawasan ini, Kawan GNFI juga bisa menemukan Sumur Gumuling, masjid bawah tanah dengan desain melingkar yang unik.

Lorong-lorong bawah tanahnya dulu digunakan sebagai jalur rahasia bagi keluarga kerajaan. Tempat ini juga menjadi salah satu spot foto favorit wisatawan!

Yogyakarta 270 Tahun, Menilik Sejarah Panjang Kota Budaya

3. Kampung Cyber, Perpaduan Tradisi dan Teknologi

Salah satu bagian unik dari Kampung Wisata Taman Sari adalah adanya Kampung Cyber, kawasan permukiman yang terkoneksi dengan internet. Di sini, masyarakat mengembangkan komunitas digital tanpa meninggalkan akar budaya mereka.

4. Sentra Kerajinan dan Kuliner Lokal

Tak hanya menikmati keindahan bangunan bersejarah, Kawan GNFI juga bisa melihat langsung proses pembuatan batik, kerajinan kulit, hingga lukisan kaca khas Yogyakarta.

Selain itu, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kuliner khas seperti gudeg, wedang ronde, dan jajanan tradisional lainnya yang dijual di sekitar kawasan ini.

Salut! Yogyakarta Kembali Didapuk sebagai Provinsi yang Masyarakatnya Paling Gemar Membaca Tingkat Nasional

Akses Menuju Kampung Wisata Taman Sari

Kampung Wisata Taman Sari terletak sekitar 1,5 km dari Malioboro dan dapat ditempuh dalam waktu 5-10 menit berkendara. Berikut beberapa pilihan transportasi yang bisa digunakan:

  • Jalan Kaki atau Bersepeda: Dari Malioboro, perjalanan bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda, melewati Alun-Alun Kidul dan Pasar Ngasem.
  • Transportasi Umum: Bisa menggunakan Trans Jogja dengan rute menuju Kraton, lalu berjalan kaki sekitar 10 menit.

Jika membawa kendaraan pribadi, tersedia tempat parkir di sekitar area wisata.

Sanggar Seni Ksatrya, Kelompok Teater Pertama di Yogyakarta yang Berdiri pada 1947

Tips Berkunjung ke Kampung Wisata Taman Sari

Selain itu, Kawan bisa menerapkan tips ini bila hendak berkunjung ke Kampung Wisata Taman Sari agar pengalaman berwisata Kawan bisa semakin berkesan!

1. Datang di Pagi atau Sore Hari

Suasana lebih nyaman dan tidak terlalu panas jika berkunjung di pagi atau sore hari. Selain itu, pencahayaan alami pada waktu ini juga bagus untuk berfoto.

2. Gunakan Pakaian yang Nyaman

Karena area wisata cukup luas, perlu banyak berjalan kaki, dan cuaca Yogyakarta bisa cukup panas pada saat-saat tertentu, sebaiknya kenakan pakaian yang nyaman

3. Sewa Pemandu Wisata

Jika ingin mengetahui sejarah lebih dalam, menyewa pemandu wisata lokal bisa jadi pilihan tepat. Mereka akan membantu menjelaskan fungsi setiap bangunan dan lorong yang ada.

4. Jaga Kebersihan dan Kelestarian Wisata

Jangan buang sampah sembarangan dan hindari mencoret-coret bangunan bersejarah. Ingat, kita adalah bagian dari generasi yang harus menjaga warisan budaya ini.

5. Siapkan Kamera atau Ponsel untuk Berfoto

Banyak sudut estetik yang bisa dijadikan latar foto keren, jadi pastikan baterai ponsel atau kamera Kawan GNFI terisi penuh!

Gudeg Mbah Lindu, Warung Gudeg Tertua di Yogyakarta yang Konon Sudah Ada sejak Masa Kolonial

Ayo berkunjung ke Kampung Wisata Taman Sari!

Kampung Wisata Taman Sari bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga saksi bisu sejarah kejayaan Kesultanan Yogyakarta. Dengan kombinasi keunikan arsitektur, nilai sejarah, serta kehidupan budaya masyarakatnya, tempat ini wajib masuk dalam daftar kunjungan Kawan GNFI saat ke Jogja.

Jadi, kapan nih mau eksplorasi keindahan Kampung Wisata Taman Sari? Jangan lupa bagikan pengalaman Kawan, ya!

Rencana Liburan Ke Yogyakarta? Rekomendasi Wisata Deket Stasiun Tugu Yogyakarta

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.