mengenal kabupaten tulungagung dari sejarah batas wilayah hingga julukannya - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Kabupaten Tulungagung, dari Sejarah, Batas Wilayah, hingga Julukannya!

Mengenal Kabupaten Tulungagung, dari Sejarah, Batas Wilayah, hingga Julukannya!
images info

Tulungagung merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Tulungagung sendiri terkenal sebagai salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia. Namun, masih banyak yang bisa kita kenali dari kabupaten ini. 

Letaknya yang berada di selatan Pulau Jawa, memberikan berbagai keunikan sejarah dan budaya tersendiri. Mari, Kawan kita mengenal Kabupaten Tulungagung, dari sejarah, batas wilayah, hingga julukannya!

15 Makanan Khas Tulungagung, Warisan Kuliner Tradisional yang Banyak Diburu Wisatawan

Sejarah Kabupaten Tulungagung

Ada berbagai macam versi yang menjelaskan sejarah berdirinya Kabupaten Tulungagung. Asal-usul nama Tulungagung terbagi menjadi dua versi cerita.

Versi pertama menyebutkan nama "Tulungagung" berasal dari kata "Pitulungan Agung". Nama ini berkaitan dengan peristiwa saat seorang pemuda bernama Joko Baru dari Gunung Wilis yang mengeringkan sumber air di Ngrowo. 

Ngrowo sendiri sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Tulungagung. Pemuda tersebut konon menyumbat sumber air tersebut dengan menggunakan lidi dari pohon enau atau aren.

Versi kedua menyatakan bahwa nama Tulungagung berasal dari dua kata, "tulung" yang berarti sumber yang besar, dan "agung" yang berarti besar. Dalam bahasa Jawa, Tulungagung merujuk pada daerah dengan sumber air yang melimpah. 

Sebelum dibangunnya Terowongan Neyama/Niyama oleh tentara Jepang, Tulungagung dikenal dengan banyaknya rawa sehingga bisa menyebabkan genangan air sepanjang tahun.

Candi Boyolangu di Boyolangu, Tulungagung: Diduga Persemayaman Gayatri, Nenek Raja Hayam Wuruk

Batas-Batas Wilayah Kabupaten Tulungagung

Tulungagung berada pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut. Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan Wilis-Liman. 

Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah Pegunungan Kidul. Di sebelah barat laut Tulungagung terdapat Gunung Wilis sebagai titik tertinggi dengan ketinggian 2552 m. 

Batas-batas daerah Kabupaten Tulungagung secara administratif adalah:

  • Utara: Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk
  • Selatan: Samudra Hindia
  • Timur: Kabupaten Blitar
  • Barat: Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo
Tradisi Nyete, Cara Orang Tulungagung Habiskan Ngopi Sambil Melukis
Boyolangu, Tulungagung @ ESCapade/wikimedia commons
info gambar

Beberapa Julukan Kabupaten Tulungagung

Kota Marmer

Tulungagung dikenal sebagai salah satu pemasok batu marmer terbesar dan berkualitas terbaik di Indonesia, bahkan hingga internasional. Kabupaten ini mendapat julukan "kota marmer" berkat kekayaan sumber daya marmer yang melimpah, terutama di Kecamatan Campurdarat, yang juga menjadi pusat pengrajin dan industri marmer.

Selain marmer, di daerah ini juga berkembang industri onyx yang memiliki kualitas serupa, menambah daya tarik Tulungagung sebagai pusat produksi batu alam.

Bumi Lawadan

Bumi Lawadan merupakan julukan bagi Kabupaten Tulungagung yang berasal dari prasasti Lawadan, prasasti cikal bakal sejarah Tulungagung. Masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, pada 1205 M, mendapatkan penghargaan dari Raja Kertajaya, atas kesetiaan mereka ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. 

Penghargaan tersebut tertulis dalam Prasasti Lawadan dengan candrasengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa", merujuk pada tanggal 18 November 1205 M. Tanggal prasasti sejak tahun 2003 dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung. 

Kota Cethe

Cethe adalah seni melukis rokok dengan ampas kopi yang menjadi kebiasaan unik masyarakat Tulungagung.

Para pecinta kopi percaya bahwa rokok yang di-cethe memiliki rasa khas yang meningkatkan kenikmatan saat merokok. Lukisan pada rokok cethe pun bervariasi, mulai dari motif batik, tulisan, hingga gambar hewan. 

Tradisi me-cethe sendiri bermula dari kebiasaan petani setelah bekerja di sawah, yang sering mampir ke warung kopi untuk mengobrol sambil menciptakan lukisan pada rokok mereka. Oleh karena tradisi ini, Tulungagung terkenal dengan julukan Kota Cethe. 

Bumi Gayatri

Di Kabupaten ini terdapat sebuah candi yang diyakini sebagai persemayaman Gayatri Rajapatni, istri dari Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya. Candi Gayatri terletak di Desa Boyolangu.

Nama Boyolangu tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan Bayalangu/Bhayalango sebagai tempat untuk penyucian Gayatri.

Gayatri sendiri dilambangkan sebagai dewi kebijaksanaan. Selain itu, Gayatri juga memiliki peran penting bagi kejayaan Majapahit di sektor politik kerajaan. Gayatri menjadi ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Tribhuwanatunggadewi, dan nenek dari Hayam Wuruk, raja era keemasan Majapahit. 

Masih banyak yang bisa Kawan-Kawan gali dari Kabupaten Tulungagung. Jangan lupa untuk mampir ke daerah ini ketika berada di Jawa Timur ya!

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ashnov Brillianto Ahmada lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ashnov Brillianto Ahmada.

AB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.