tradisi nyete cara orang tulungagung habiskan ngopi sambil melukis - News | Good News From Indonesia 2025

Tradisi Nyete, Cara Orang Tulungagung Habiskan Ngopi Sambil Melukis

Tradisi Nyete, Cara Orang Tulungagung Habiskan Ngopi Sambil Melukis
images info

Kabupaten Tulungagung yang terkenal sebagai Kota Marmer ternyata mempunyai tradisi nyete atau cethe. Tradisi nyete adalah seni melukis atau membatik menggunakan ampas kopi di batang rokok.

Dinukil dari tulisan Ahmad Zulfiyan berjudul Tradisi Nyethe: Cara Orang Tulungagung Membunuh Kebosanan yang dimuat di Mojok menjelaskan tradisi ini konon bermula dari kebiasaan orang-orang di Tulungagung yang senang berkumpul dan ngobrol ngalor ngidul.

“Saat berkumpul itu, nyete dilakukan untuk menghilangkan bosan. Selain itu, tradisi ini dipercaya bisa mempererat tali persaudaraan masyarakat Tulungagung agar tetap guyub rukun,” paparnya.

Stasiun Kereta di Klaten yang Masih Beroperasi di 2024

Ahmad menyatakan saat berkunjung ke Tulungagung, sangat mudah ditemui anak muda yang begitu lihai mengoles ampas kopi puntung rokok. Rokok yang telah diolesi cethe dinilai punya cita rasa yang lebih enak dan gurih.

Menurut kesaksian anak muda di Tulungagung, jelas Ahmad, tradisi ini bisa memberikan kenikmatan tersendiri, salah satunya adalah membantu orang itu “kabur” dari masalah hidup yang dialaminya.

“Ada kepuasan tersendiri ketika melihat kreasi cethe di puntung rokok miliknya. Imbasnya, stres hilang seketika,” ucapnya.

Butuh kesabaran

Walau terlihat cukup mudah, melukis atau membatik menggunakan ampas kopi di batang rokok ternyata butuh kesabaran dan ketelatenan. Agar bisa menyelesaikan lukisan pada satu batang rokok, setiap orang punya durasi yang berbeda tergantung jenis lukisan yang diinginkan.

"Hasil nyete itu harus bersih dan rapi, itu yang sulit," ujar Ikhsan salah seorang peserta lomba nyete yang dimuat Detik.

5 Destinasi Wisata Klaten yang Banyak Dicari di Tahun 2024

Bagi para pelakunya, nyete adalah sebutan produk seni. Karena itu, mereka selalu berusaha agar gambar yang dihasilkan terlihat artsy.

Namun, tidak semua orang yang nyete harus suka minum kopi atau merokok. Karena itu kesenian tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja.

"Komunitas nyete juga banyak, kalau nongkrong di warung kopi ya pasti nyete," imbuhnya.

Jadi perlombaan

Melihat tradisi ini sudah menjadi simbol dari warga Tulungagung. Banyak pihak yang sudah mulai melakukan perlombaan nyete untuk warga Tulungagung dan sekitarnya.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan lomba nyete tersebut merupakan rangkaian Bhayangkara Fest Tulungagung, di GOR Lembu Peteng.

"Ajang ini sebagai kearifan lokal kita, karena masyarakat Tulungagung ini suka di warung-warung kopi, sehingga kami kasih tempat, kami kasih sarana untuk berkompetisi," kata Eko Hartanto.

Dijelaskan oleh Eko, pihaknya akan memilih karya-karya terbaik untuk dinobatkan sebagai pemenangnya. Kreativitas, kerapian hingga kebersihan menjadi salah satu penilaian terhadap hasil karya yang dilombakan.

Selain kepolisian, warga setempat juga rutin mengadakan lomba nyete seperti diadakan di warung angkringan Raden Mas di Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, pada Minggu (18/6/2023).

Klaten Etno Jazz Sawah 2024, Ketika Merdunya Musik Berpadu dengan Syahdunya Alam

“Tujuan saya mengadakan lomba cethe ini untuk membentuk wadah bagi pecinta seni cethe supaya bisa hidup kembali, alhamdulillah tanggapan teman-teman peserta cukup bagus," kata penyelenggara lomba cethe, Sayid Muhammad Assegaf.

Menurut Amak panggilan akrabnya seni cethe atau melukis rokok menggunakan ampas kopi saat ini cukup banyak digemari oleh masyarakat Tulungagung. Hanya saja saat ini diperlukan wadah seperti sering diadakannya perlombaan, agar seni cethe yang identik dengan Tulungagung tersebut tetap lestari.

"Beberapa kali saya melihat di warung-warung itu meski tidak ada lomba masih banyak orang-orang ngopi yang menggambar rokoknya dengan cethe. Harapannya seni cethe di Tulungagung bisa berkembang, bisa terbentuk komunitas yang solid, dan sering ada lomba-lomba dengan kapasitas yang lebih besar," ujarnya.

Sumber:

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.