war takjil di kampung ramadan jogokariyan agenda wajib selama bulan ramadan di jogja - News | Good News From Indonesia 2025

War Takjil di Kampung Ramadan Jogokariyan, Tradisi Ramadan yang Selalu Dinanti di Jogja

War Takjil di Kampung Ramadan Jogokariyan, Tradisi Ramadan yang Selalu Dinanti di Jogja
images info

Kawan GNFI, bulan Ramadan memang selalu jadi momen spesial bagi kita semua. Tidak hanya umat muslim, seluruh masyarakat Indonesia ikut bersemangat memeriahkan bulan penuh berkah ini. Salah satu agenda yang paling ditunggu selama bulan Ramadan adalah war takjil. 

War takjil manjadi tradisi wajib setiap bulan Ramadan. Seperti namanya, semua orang berbondong-bondong berburu takjil yang ada di pasar Ramadan, mulai dari aneka es, kue, hingga jajanan viral habis diborong sebelum adzan Maghrib berkumandang. 

Di Jogja, ada banyak tempat berburu takjil, salah satu yang paling terkenal adalah Kampung Ramadan Jogokariyan, sebuah destinasi kuliner Ramadan yang wajib dikunjungi. Di sini kawan GNFI bisa menyusuri satu gang penuh dengan berbagai pilihan jajanan. Penasaran seperti apa serunya war takjil di kampung Ramadan yang satu ini, yuk cari tahu!

Apa Itu Kampung Ramadan Jogokariyan?

Kampung Ramadan Jogokariyan terletak di Kampung Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, sekitar 5 menit dari Plengkung Gading. Kampung Jogokariyan bertransformasi menjadi destinasi favorit yang wajib dikunjungi selama bulan Ramadan karena kegiatan pembagian takjil gratis yang dilakukan oleh Masjid Jogokariyan sejak 21 tahun yang lalu.

Pada awalnya, Masjid Jogokariyan membagikan 600 porsi takjil dengan menu yang berbeda selama satu bulan penuh. Antusiasme masyarakat menjadikan kegiatan ini berkembang menjadi Kampung Ramadan Jogokariyan (KRJ) yang dikenal sekarang. Saat ini, setiap harinya ada 3500 porsi takjil gratis yang bisa dinikmati dan lebih dari 300 UMKM yang menyediakan aneka jajanan. 

Kegiatan Apa yang Bisa Dilakukan di Kampung Ramadan Jogokariyan?

Untuk berkunjung ke Kampung Ramadan Jogokariyan, kawan GNFI tidak perlu bingung karena lokasinya sangat mudah ditemukan. Panitia KRJ juga sudah menyediakan petunjuk lengkap tentang lokasi parkir, sirkulasi dan juga hotel-hotel terdekat yang bisa diakses melalui Instagram, @masjidjogokariyan.id. 

Selama mengujungi KRJ, Kawan GNFI bisa membeli aneka jajanan yang dijual oleh UMKM di KRJ. Jajanan yang dijual juga sangat lengkap mulai dari aneka jajanan pasar, jajanan viral,hingga aneka minuman segar. Jika sudah puas membeli beragam takjil, Masjid Jogokariyan juga mengadakan bincang Ramadan dengan tokoh terkenal seperti dr.Tirta, Anies Baswedan hingga Kunto Aji. 

Memasuki jam 5 sore, Kawan GNFI bisa ikut war takjil gratis yang disediakan di oleh Masjid Jogokariyan di plataran masjid. Antusiasme pengunjung yang sangat tinggi, menjadikan takjil ludes hanya dalam hitungan menit.

Jadi, jika kawan GNFI ingin mencicipi masakan warga Kampung Jogokariyan, kawan GNFI harus datang lebih awal. Selain bisa war takjil, kita juga bisa berdonasi untuk ikut bagi-bagi takjil dengan transfer atau scan QR yang disediakan. 

Kalau sudah memasuki waktu sholat Maghrib, jangan khawatir, kita bisa ikut sholat berjamaah di Masjid Jogokariyan. Meskipun pengunjung KRJ sangat banyak, Kawan GNFI tidak akan ketinggalan sholat jamaah karena panitia KRJ akan memberikan arahan untuk sholat berjamaah yang dibagi menjadi beberapa kloter. 

Baca juga: Kenali Manfaat Puasa Ramadan untuk Kesehatan Mental

Jajanan yang Wajib Dicoba di Kampung Ramadan Jogokariyan 

Banyaknya UMKM yang berjualan di KRJ membuat kita bingung memilih jajanan apa yang cocok untuk berbuka puasa. Dari 300 lebih UMKM, ada beberapa yang menarik perhatian. Beberapa diantaranya juga sulit ditemukan di tempat lain di hari biasa. 

Salah satu yang UMKM paling laris di KRJ adalah Nasi Arab Kunanta. Untuk mendapatkan seporsi nasi arab yang gurih dan kaya rempah, kawan GNFI harus datang kurang dari jam 5 sore. Harganya yang terjangkau dan rasanya yang enak menjadikan nasi arab satu ini primadona di KRJ.

Selain itu, di sepanjang jalan di Kampung Ramadan Jogokariyan hanya ada satu UMKM yang menjual nasi arab, tak heran untuk mendapatkan nasi khas timur tengah satu ini pengunjung rela antri panjang.

Selain nasi arab, ada satu UMKM yang menjual makanan yang sudah jarang ditemui. Terletak di dekat gapura Kampung Jogokariyan, sepasang suami istri menjual buntil. Makanan satu ini merupakan makanan tradisional yang terbuat dari daun pepaya, daun singkong, atau daun talas yang diisi dengan campuran kelapa parut dan teri. Ditambah dengan siraman kuah santan kuning yang pedas, buntil sangat cocok disantap dengan nasi hangat. 

Kampung Ramadan Jogokariyan bukan sekadar tempat berburu takjil, tetapi juga pusat kegiatan Ramadan yang penuh kehangatan. Dari ribuan porsi takjil gratis, ragam jajanan UMKM, hingga bincang Ramadan bersama tokoh ternama, KRJ menghadirkan pengalaman berbuka puasa yang tak terlupakan. Jika berkunjung ke Yogyakarta saat Ramadan, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sendiri serunya war takjil di Kampung Ramadan Jogokariyan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.