Jember adalah salah satu wilayah geografis yang memiliki berbagai potensi sangat strategis dengan berbagai potensi sumber daya alam. Banyak peristiwa sejarah yang menarik untuk diteliti.
Tentu dengan banyaknya peristiwa sejarah tidak lepas dengan budaya yang ada di Jember. Jember memiliki banyak tradisi mulai dai seni tari lahbako, ta’butaan, can macanan kaduk, musik kentongan, dan lain-lain. Kesenian itulah yang dapat memberikan Jember lebih berwarna.
Ramadan kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya karena yang biasanya hanya menyambut bulan puasa dengan “Munggahan”. Munggahan adalah sebuah tradisi menyambut bulan puasa dengan berbagi kebahagiaan dan persiapan batin untuk menjalani ibadah puasa. Namun, berbeda dengan kali ini karena Festival Rakyat menjadi ajang menyambut semangat awal Ramadan tahun 2025 di kabupaten Jember.
Awal ramadan memang bukan menjadi penghalang bagi masyarakat Jember untuk tetap aktif berkegiatan kesenian. Justru momentum Ramadan adalah sebagai bukti ajang kekonsistenan dalam seni pertunjukan. Pertunjukan itu sebagai wujud kabupaten Jember yang memiliki keanekaragaman kesenian.
Acara yang dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2025 menujukkan bahwa Jember memiliki banyak harapan dan semangat baru dalam kepemimpinan Bupati Gus Muhammad Fawait. Menurut Ketua Panitia Nyoman Aribowo mengatakan bahwa “Acara Festival Rakyat bertujuan menyambut Ramadan ya sekalian kita sambut juga pemimpin baru Jember sehingga acara itu dilaksanakan bersamaan”. Acara tersebut dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB dengan bertujuan menghibur masyarakat sekaligus ngabuburit bersama pemimpin baru kabupaten Jember.
Penyambutan pemimpin baru biasanya merupakan momen penting yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kesenian, sebagai bentuk penghormatan dan harapan terhadap kepemimpinan yang akan datang. Kesenian Jember yang turut serta dalam acara penyambutan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk simbolisasi harapan masyarakat terhadap kepemimpinan baru.
Kesenian merupakan bagian dari budaya lokal yang sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan doa agar pemimpin baru dapat membawa perubahan yang baik. Gus Muhammad Fawait, sebagai pemimpin terpilih, diharapkan dapat membawa Jember ke arah yang lebih maju mendunia.
Partisipasi kesenian dalam acara ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya pasif, tetapi aktif mendukung dan berharap banyak pada kepemimpinan baru tersebut. Antusiasme warga Jember terlihat jelas dalam acara ini, yang menunjukkan bahwa acara tersebut berhasil menarik perhatian dan partisipasi masyarakat.
Musik kentongan, sebagai salah satu bentuk kesenian tradisional atau kontemporer khas Jember, menjadi daya tarik utama. AKOR (Asosiasi Kentongan Jember) sebagai kelompok atau kesenian musik, berhasil menghibur warga dengan membawakan ikon yang unik, yaitu T-Rex. Tema ini mungkin merujuk pada dinosaurus Tyrannosaurus Rex (T-Rex), yang bisa diinterpretasikan sebagai simbol kekuatan, keperkasaan, atau bahkan sesuatu yang monumental. Hal ini mungkin juga menjadi metafora untuk kepemimpinan yang kuat dan berwibawa.
Musik kentongan sendiri merupakan bentuk kesenian yang khas dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Penggunaan alat musik kentongan menunjukkan kekayaan budaya lokal Jember yang tetap dilestarikan dan dihidupkan dalam acara-acara penting seperti ini.
Oleh karena itu, dengan adanya Festival Rakyat menjadi bagian dari semarak awal Ramadan sekaligus ciri khas autentik kabupaten Jember yang terkenal dengan keanekaragaman keseniannya. Acara ini juga tidak hanya menjadi wadah untuk merayakan bulan suci dengan penuh sukacita, tetapi juga menegaskan identitas budaya Jember yang kaya akan keanekaragaman kesenian.
Sebagai kabupaten yang dikenal dengan kekayaan seni dan budayanya, Jember memanfaatkan momen ini untuk memamerkan berbagai bentuk kesenian tradisional maupun kontemporer. Festival Rakyat menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat Jember mampu memadukan nilai-nilai religiusitas Ramadan dengan kekayaan budaya lokal, serta menciptakan harmoni yang unik dan autentik.
Melalui acara ini, Jember juga tidak hanya memperkuat jati diri sebagai daerah yang kaya akan seni. Namun, juga dapat menarik perhatian baik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk turut serta merasakan keindahan dan keragaman budaya yang dimiliki.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News