Berdasarkan data dari Central Java Indonesia Platform, terdapat 9 provinsi yang berpenghasil ubi kayu atau singkong terbesar di Indonesia. Di antaranya Provinsi Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat.
Nyatanya, singkong ini bisa dijadikan tepung, pakan ternak, alkohol, pati untuk perekat kertas dan tekstil, pemanis, makanan olahan dan produk yang dapat terurai secara hayati. Salah satu produk olahan dari singkong yang mungkin Kawan GNFI jarang dengar adalah tepung mocaf.
Apa itu Tepung Mocaf?
Tepung mocaf atau Modified Cassava Flour merupakan tepung hasil modifikasi dari singkong. Tepung ini dikembangkan oleh Dr. Achmad Subagio sehingga murni dari lokal baik dari bahan dan teknologinya.
Baca juga: Budidaya Singkong sebagai Makanan Pokok di Kampung Adat Cireunde, Solusi Kedaulatan Pangan Nasional
Bedanya dengan Tepung Lain
Lalu apa bedanya dengan tepung singkong atau tepung gaplek dan tepung tapioka? Jika tepung singkong terbuat dari singkong utuh yang diproses dengan cara dikeringkan atau dijemur terlebih dulu baru digiling hingga menjadi tepung.
Tepung tapioka sendiri terbuat dari hasil parutan singkong yang diambil patinya. Sedangkan tepung mocaf hasil dari modifikasi singkong yang caranya difermentasikan dulu baru kemudian dicuci, dikeringkan, dan digiling hingga halus menyerupai tepung.
Kandungan Tepung Mocaf
Karena mengalami proses fermentasi inilah tepung mocaf memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Berikut ini merupakan kandungan dari tepung mocaf yang dilansir dari DKPD Grobogan:
- Dibandingkan tepung terigu, tepung mocaf memiliki kalsium, fosfor, dan serat yang lebih tinggi
- Mengandung kaya akan vitamin C
- Mengandung fitoestrogen, senyawa alami yang mirip estrogen
- Mengandung serat terlarut (soluble fiber) yang jauh lebih banyak dari pada tepung gaplek.
- Kandungan mineral (kalsium) pada tepung mocaf juga lebih tinggi (58) dibandingkan dengan padi (6) dan gandum (16).
Keunggulan dari tepung mocaf juga ternyata sangat banyak. Contohnya saja warnanya jauh lebih putih dengan tekstur yang lebih halus, selain itu memiliki rendah gula jadi aman bagi penderita diabetes.
Baca juga: Cireundeu, Desa Serba Singkong yang Menjaga Tradisi dan Alam
Tak heran tepung mocaf ini bisa menjadi pengganti dari tepung terigu yang biasa kita pakai di rumah. Bagi Kawan GNFI yang sedang mencari alternatif tepung yang bebas gluten, tepung ini juga bisa menjadi solusinya.
Rasanya juga tak kalah lezat dari tepung terigu. Jadi bisa digunakan untuk pengganti tepung terigu untuk tepung gorengan, bubur, aneka kue kering dan kue basah, hingga campuran pembuatan roti dan bahan dasar mi.
Selain dari segi kesehatan dinilai menjadi tepung yang menyehatkan, tepung ini juga bernilai ekonomi tinggi.
Dengan adanya hilirisasi singkong menjadi berbagai olahan produk makanan ini sangat membantu pertumbuhan desa. Contohnya saja bisa menyerap tenaga kerja dan semakin bertumbuhnya industri pengolahan singkong.
Tentunya ini juga menguntungkan para petani yang menjual singkong dalam bentuk mentah. Sehingga perlu adanya dorongan kepada warga daerah untuk diversifikasi produk.
Hal ini juga bisa mengurangi tingkat impor tepung terigu dari luar negeri. Ditambah lagi tepung mocaf ini bernilai ekspor yang tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas.
Bahkan, berdasarkan data dari Kemendag, salah satu produsen tepung mocaf di Banjarnegara sudah merambah ke Benua Eropa untuk memasarkan tepung ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News