Desa Sei Siur yang terletak di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, menyimpan sebuah inisiatif lingkungan yang patut mendapat perhatian. Di tengah permukiman desa, terdapat Taman PKK Desa Sei Siur yang menjadi pusat aktivitas warga dan cerminan semangat gotong royong masyarakat setempat.
Taman ini merupakan implementasi program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berhasil mengubah lahan kosong menjadi ruang hijau fungsional. Dengan luas sekitar 1.500 meter persegi, taman ini hadir sebagai solusi kebutuhan ruang publik bagi warga desa untuk berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan positif.
Sejarah Pembangunan dan Pengelolaan
"Dulu lahan ini hanya semak belukar yang tidak terawat," jelas Supainah Nasution, salah satu penggerak PKK Desa Sei Siur. Pembangunan taman ini dimulai pada tahun 2018 melalui inisiatif ibu-ibu PKK yang ingin menciptakan ruang hijau di tengah desa.
Proses transformasi lahan kosong menjadi taman membuktikan kuatnya semangat gotong royong di Desa Sei Siur. Dana pembangunan awal berasal dari kombinasi dana desa dan swadaya masyarakat.
Tingkatkan Identitas Desa, Mahasiswa kelompok 4 KKN IAIN Langsa Pasang Plang Selamat Datang di Desa Pulau Sembilan
Warga secara sukarela menyumbangkan tenaga, material, dan bahkan tanaman hias dari pekarangan rumah mereka untuk ditanam di taman.
Pengelolaan taman dilakukan secara terstruktur oleh pengurus PKK dengan pembagian tugas yang jelas. Sistem perawatan bergilir diterapkan untuk memastikan keberlanjutan taman, terutama pada masa-masa kritis seperti musim kemarau.
Fitur dan Fasilitas Taman
Taman PKK Desa Sei Siur menerapkan konsep multifungsi dengan pembagian zona yang jelas. Bagian depan taman ditandai dengan gapura yang menjadi penanda identitas.
Area tengah taman berfungsi sebagai ruang terbuka untuk aktivitas warga, dilengkapi dengan gazebo sederhana berbahan bambu dan kayu yang menjadi tempat berkumpul.
Bagian belakang taman dikembangkan menjadi kebun percontohan TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
"Taman ini menyimpan lebih dari 30 jenis tanaman obat yang masih digunakan oleh warga sekitar untuk pengobatan tradisional," jelas Lina, koordinator program TOGA. Koleksi tanaman meliputi kunyit, jahe, kencur, hingga tanaman yang mulai langka seperti sambiloto dan brotowali.
Melengkapi fungsi edukatifnya, taman ini juga memiliki perpustakaan mini berukuran 3x4 meter yang menyediakan buku bacaan untuk anak-anak desa.
Pentingnya Edukasi Kesehatan, Sosialisasi Pembalut Kain di Desa Seisiur, Libatkan KKN KKN IAIN Langsa
Perpustakaan ini dibangun dari dana swadaya dan sumbangan buku dari berbagai pihak, menjadi sumber pengetahuan bagi generasi muda di desa.
Manfaat Sosial dan Lingkungan
Keberadaan Taman PKK Desa Sei Siur memberikan dampak positif bagi lingkungan desa. Tanaman yang ditanam berperan sebagai penyerap polusi udara dan penyedia keteduhan. Dari sisi sosial, taman ini telah menjadi pusat interaksi warga yang memfasilitasi berbagai kegiatan komunitas.
"Sejak ada taman ini, kami memiliki tempat untuk berkumpul dan belajar hal-hal baru," kata Siti, anggota PKK yang aktif dalam pengelolaan taman.
Setiap sore, anak-anak bermain di area terbuka sementara ibu-ibu berkumpul untuk berbagi pengalaman. Pada akhir pekan, taman ini sering menjadi lokasi kegiatan posyandu, penyuluhan kesehatan, dan pelatihan keterampilan.
Aspek pendidikan lingkungan juga menjadi nilai tambah taman ini. Sekolah-sekolah di sekitar Desa Sei Siur memanfaatkannya sebagai laboratorium hidup untuk pengenalan jenis tanaman dan manfaatnya kepada siswa. Hal ini membantu menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Tantangan Pengelolaan
Meski memberikan banyak manfaat, pengelolaan Taman PKK Desa Sei Siur menghadapi beberapa tantangan.
Keterbatasan dana menjadi kendala utama dalam pengembangan dan perawatan taman. Kondisi cuaca ekstrem, terutama musim kemarau panjang, juga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup tanaman.
Mahasiswa KKN IAIN Langsa Bagikan Tips Makeup dan Hijab di Arisan PKK Desa Sei Siur
"Kami harus bergantian menyiram tanaman setiap hari, terutama saat musim kemarau," ungkap Sugiono, warga yang terlibat dalam perawatan taman. Tantangan ini diatasi dengan sistem piket dan pembagian tugas di antara anggota PKK dan warga sekitar.
Rencana Pengembangan
Pengurus Taman PKK Desa Sei Siur memiliki rencana pengembangan untuk meningkatkan fungsi taman. Target jangka pendek meliputi penambahan koleksi tanaman dan perluasan area perpustakaan mini agar dapat menampung lebih banyak buku dan pengunjung.
Dalam jangka panjang, mereka berharap taman ini dapat berkembang menjadi destinasi edu-wisata yang mendatangkan pengunjung dari luar desa.
"Harapan kami, taman ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Langkat untuk menciptakan ruang hijau yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Kepala Desa Sei Siur.
Pembelajaran dan Inspirasi
Taman PKK Desa Sei Siur mendemonstrasikan bahwa pembangunan ruang publik yang bermanfaat tidak selalu membutuhkan dana besar. Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah desa, sebuah lahan kosong dapat ditransformasi menjadi ruang multifungsi yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif ini menunjukkan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan desa. Ibu-ibu PKK yang menjadi motor penggerak taman membuktikan bahwa peran mereka signifikan dalam menciptakan lingkungan desa yang lebih baik.
Bagi Kawan GNFI yang tertarik dengan pengembangan desa dan pelestarian lingkungan, Taman PKK Desa Sei Siur memberikan contoh konkret bagaimana inisiatif sederhana dapat membawa perubahan berarti.
Meski tidak seluas atau semewah taman kota, kehadiran taman desa ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, masyarakat desa mampu menciptakan ruang hijau berkualitas yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News