kisah janu lulusan inggris lewat lpdp yang milih bermanfaat dengan jualan sayur di yogyakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Janu, Lulusan Inggris Lewat LPDP yang Milih Bermanfaat dengan Jualan Sayur di Yogyakarta

Kisah Janu, Lulusan Inggris Lewat LPDP yang Milih Bermanfaat dengan Jualan Sayur di Yogyakarta
images info

Kisah Janu, Lulusan Inggris Lewat LPDP yang Milih Bermanfaat dengan Jualan Sayur di Yogyakarta


Janu, pria asal Yogyakarta mengambil latar belakang keluarga sebagai ide besar untuk merealisasikan inovasinya. Ibunya yang merupakan pedagang sayur di pasar, memotivasi Janu untuk membuat platform jualan sayur yang lebih kekinian dan memanfaatkan teknologi.

Menariknya, secara tidak langsung, apa yang digarap Janu ini merupakan realisasi dari ilmu yang dipelajarinya. Lulusan Human Geography di University of Birmingham berkat LPDP ini memilih pulang kampung dan mengeksplorasi ide-idenya di Yogyakarta.

baca juga

Jalan Janu Tempuh Pendidikan Tinggi

Janu Muhammad merupakan lulusan sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan jurusan Pendidikan Geografi. Secara sekilas memang tidak ada yang menarik. Akan tetapi, perjalanan Janu untuk berani berinovasi perlu digali atau bahkan dianut.

Sebenarnya, mampu menuntaskan S1 merupakan satu hal yang sangat istimewa bagi Janu. Sebab, ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana.

Kehidupan keluarganya tidak dapat dipisahkan dari hasil pertanian. Ayahnya merupakan buruh tani, sedangkan ibu seorang pedagang sayur di pasar. Hasil dari pekerjaan keduanya mungkin memang tidak begitu banyak. Akan tetapi, keduanya, bertekat dan mengusahakan agar Janu bisa mengenyam pendidikan tinggi, dengan cara rutin menyisihkan uang untuk pendidikan.

Hasilnya, Janu berhasil lulus dari salah satu universitas negeri di Yogyakarta itu pada 2015.

baca juga

Usai merampungkan jenjang sarjana, Janu yang memang pekerja keras ini mengejar gelar magisternya lewat LPDP. Ia berhasil mendapat beasiswa LPDP pada 2016 di University of Birmingham dengan fokus studi di bidang Human Geography.

Human Geopraphy merupakan jurusan yang mengkaji bagaimana praktik dan hubungan sosial antar manusia yang dikondisikan oleh ruang dan tempat. Studi ini juga mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisiknya, termasuk evolusi, strategi untuk bertahan hidup, penggunaan sumber daya, hingga budaya regional. 

“Itu ngambil masih linear sebenarnya geografi, tapi saya fokus di geografi manusia ataupun human geography. Karena memang saya lebih banyak ilmu sosial yang saya pelajari di situ,” jelas Janu, dikutip dari Kemenkeu.

baca juga

Jalan Janu Mengeksplorasi Diri

Lulus dari University of Birmingham pada 2017, Janu tidak langsung membuat Sayur Sleman. Ia justru lebih dulu mendirikan sekolah Islam dengan jenjang TK hingga SMP, bersama rekannya. Sebab, Janu memang memiliki passion di dunia pendidikan.

Di sekolah itu, Janu menjadi kepala sekolah.

“Dari situ memang tersalurkan juga passion saya ngajar,” jelasnya.

baca juga

Sayangnya, selama 3 tahun melakoni kehidupan di sekolah, Janu merasa intensitas bersosial dan berkomunitasnya berkurang. Waktunya untuk melakoni hobinya jadi semakin sedikit.

“Jadi ada sesuatu yang hilang menurut saya. Seperti kegemaran lain, hobi, beraktivitas sosial, ataupun berkomunitas hilang gitu selama 3 tahun,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19 akhirnya membuat Janu menemukan idenya untuk berjualan sayur lewat daring. Saat itu, orang tua Janu turut terdampak dari lesunya ekonomi akibat pandemi. Janu bersama istrinya kemudian mencoba menjajakan sayur secara daring lewat Instagram dan WhatsApp.

Usahanya bisa dibilang berhasil. Ia bahkan bisa mendapat 15 sampai 20 orderan setiap harinya, mulai dari wilayah Klaten hingga Magelang.

baca juga

Cukup kesulitan membagi waktu antara usahanya dan profesinya sebagai guru, Janu akhirnya memantapkan diri untuk meninggalkan profesinya dan memutuskan untuk mengembangkan Sayur Sleman, sebuah platform pemasaran sayur.

Platform itu kini juga berkembang dengan berbagai program sosial. Dari platform itulah, Janu mampu memberdayakan, tidak hanya keluarganya tetapi juga masyarakat secara luas.

Platform ini pernah memenangi kompetisi dari UNDP Indonesia sehingga Sayur Sleman mendapat suntikan dana dan fasilitas untuk memperbesar usaha. PT. Sayur Sleman Indonesia juga telah resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 6 Agustus 2022.

baca juga

Berbagai Program Sayur Sleman

Tidak hanya sebagai platform pemasaran daring, Sayur Sleman juga menggagas berbagai program sosial. Salah satu program yang dikembangkan adalah “Sayur Sleman Berbagi”. Program ini dikonsep untuk menyalurkan donasi dalam bentuk paket sayur, lauk, dan buah kepada masyarakat kurang mampu. Program ini telah menyalurkan lebih dari Rp100 juta kepada 220 penerima manfaat sejak September 2020.

“Lewat program sedekah, saya setiap hari Jumat pagi sama Minggu pagi di 3 titik di Jogja. Nah ini sebagian keuntungan juga kita salurkan ke situ. Tapi rata-rata orang-orang malah ingin sedekah sayur,” papar Janu.

Selain itu, Janu juga menggagas “Sayur Sleman Academy”, program yang bertujuan menumbuhkan minat berwirausaha sosial (social entrepreneurship) untuk generasi muda usia (15-40 tahun) maupun masyarakat umum. Sebab, menurut Janu, pertanian tidak hanya menemukan masalah di bagian hilir, tetapi juga di hulu.

“Hulunya adalah sulitnya mencari petani ataupun anak muda yang mau bertani. Di situlah kita ingin mengedukasi lebih banyak generasi muda untuk mau terjun di pertanian gitu,” ungkapnya.

baca juga

Kontribusi Janu tidak bisa dianggap remeh. Ia bahkan dipercaya untuk jadi salah satu Duta Muda Pertanian dari Kementerian Pertanian. Tugas utamanya adalah meningkatkan keterlibatan anak muda dalam dunia pertanian

Lewat peran ini, Janu telah melatih lebih dari 65.000 anak muda di 28 provinsi di Indonesia.

Janu juga dipercaya untuk menjadi Community Manager pada RCE Regional Youth Coordinator for Asia-Pacific, kegiatan di Equity initiative yang telah mengantarnya ke berbagai negara: delegasi Indonesia di 2024 One Young World Summit, ASEAN Youth Fellow, dan acara lainnya.

“Karena dari fellowhip ini saya bisa menginjakkan ke HBS gitu, di Harvard Business School. Iya, enggak nyangka bisa ke Harvard,” ceritanya.

baca juga

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.