mengenal hari kue bulan tradisi tionghoa yang jadi acara tahunan pontianak - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Hari Kue Bulan, Tradisi Tionghoa yang Jadi Acara Tahunan Pontianak

Mengenal Hari Kue Bulan, Tradisi Tionghoa yang Jadi Acara Tahunan Pontianak
images info

Etnis Tionghoa merupakan suku terbanyak keempat yang berada di Kalimantan Barat. Dikutip dari kapuasnews, ada 8,15% etnis Tionghoa dan sebagian besar mendiami Kota Singkawang dan Pontianak.

Dilansir dari National Geographic, sejarah masuknya etnis Tionghoa ke Kalimantan Barat terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama adalah orang Tartar dan Han dari pasukan Dinasti Yuan yang kalah ketika menyerang Jawa.

Mereka melakukan penyerangan atas perintah Kubilai Khan pada 1292-293. Untuk menghindari hukuman pancung karena kalah, mereka akhirnya menetap di Kalimantan Barat.

Gelombang kedua kemudian diprakarsai oleh beberapa awak kapal Laksamana Cheng Ho pada periode 1405-1433 yang memilih menetap di Kalimantan. Gelombang ketiga dan terbesar terjadi karena penemuan emas di Monterado tahun 1740-1760.

Pada saat itu, Sultan dari Sambas dan Panembahan Kerajaan Mempawah mendatangkan etnis Tionghoa untuk menjadi penambang.

Berbeda dengan etnis Tionghoa di daerah lain seperti Jawa yang sudah menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Di Kalimantan Barat, penggunaan bahasa Tionghoa masih ditemukan dalam percakapan sehari-hari. 

Dua etnis terbesar yang mendiami Pontianak adalah Teochiu dan Hakka. Etnis Teochiu mendiami Pontianak daerah Selatan dan perkotaan. Etnis ini kemudian menjadi populasi terbesar etnis Tionghoa di Pontianak. Sementara itu, etnis Hakka tersebar di Pontianak bagian utara.

Keragaman Budaya Tionghoa yang Masih Kental di Pontianak

Sama seperti di daerah lainnya, hadirnya etnis Tionghoa memberi pengaruh tersendiri. Pengaruh ini bisa dilihat dari budaya, makanan bahkan acara atau kegiatan yang berhubungan dengan tradisi. Salah satu acara tradisi di Pontianak yang masih dilaksanakan hingga sekarang dan mendapat pengaruh dari Tionghoa adalah Hari Kue Bulan.

Hari Kue Bulan atau di negara asalnya disebut Mooncake Festival adalah festival tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 15 bulan 8 dalam kalender lunar. Festival ini diselenggarakan dalam rangka perayaan panen musim gugur.

Festival ini juga diwarnai dengan sejarah legenda yang mendasarinya. Dikisahkan Chang E dan suaminya pemanah legendaris, Hou Yi diutus turun ke bumi untuk memanah sembilan matahari. Keberhasilannya ini berbuah manis, Dewi Kahyangan menghadiahi pasangan ini ramuan panjang umur.

Namun, karena khawatir suaminya akan menyalahgunakan ramuan tersebut, Chang E akhirnya menenggak semua ramuan itu dan terbang ke bulan. Sejak saat itu ia dikenang sebagai Dewi Bulan dan kue bulan digunakan sebagai penghormatan untuknya.

Sesuai namanya, kue bulan menjadi panganan utama yang disantap pada festival ini. Kue bulan sendiri adalah makanan khas Tionghoa berupa kue berbentuk bulat sempurna menyerupai bulan. Kue ini berbentuk bulat dengan beragam isian seperti kacang merah, kacang hijau atau bahkan telur asin.

Kue bulan di Indonesia memiliki beragam versi selain yang biasa ditemui. Di Pontianak sendiri ada versi lain kue bulan yang bentuknya menyerupai bakpia dengan isi yang sama seperti kue bulan pada umumnya. Versi ini merupakan khas etnis Teochiu, etnis yang menjadi populasi terbesar Tionghoa di Pontianak.

Pada festival ini biasanya keluarga akan berkumpul dan makan malam bersama. Setelah itu, mereka akan meletakkan persembahan berisi dupa, lilin, kue bulan dan buah-buahan. Kegiatan terakhir adalah menulis pesan dan memasukkannya ke dalam lentera. Lentera ini kemudian dipasang di depan rumah atau diterbangkan ke langit.

Pontianak, Kota dengan Beragam Ciri Khas

Hari Kue Bulan di Pontianak menjadi salah satu bukti toleransi keberagaman etnis dan budaya yang ada. Seperti kue bulan yang melambangkan keharmonisan dan kebersamaan, adanya festival ini bisa menjadi salah satu ajang mempererat kerukunan masyarakat Pontianak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.