Jika berbicara tentang kota Pontianak, mungkin yang akan langsung terpikir di banyak orang adalah Kota Khatulistiwa, atau ada juga kota seram yang banyak kuntilanaknya. Meski beberapa cerita dan legenda membenarkan hal itu.
Namun, kota Pontianak identik tidak hanya dengan hal itu. Apa saja yang menjadi ciri khas kota Pontianak.
Fenomena Tugu Khatulistiwa Tanpa Bayangan
Berada di sekitar garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua bagian, yakni belahan Utara dan belahan selatan, Kota Pontianak sering kali disebut dengan Kota khatulistiwa. Bahkan di titik 0 atau pusat kota Pontianak, terdapat sebuah tugu, yang dikenal sebagai Tugu Khatulistiwa.
Tugu yang didirikan sejak 1928 ini berada di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Tugu ini dibangun sebagai penanda titik 0 derajat garis khatulistiwa.
Sembahyang Rebut, Tradisi Penghormatan Arwah dalam Budaya Tionghoa
Yang menarik dari tempat ini adalah, wisatawan akan melihat sebuah fenomena, di mana pada tanggal 21 hingga 23 di bulan Maret dan bulan September, bayangan akan hilang selama 30 detik di siang hari. Ini disebabkan karena posisi matahari kala itu akan berada di titik paling tinggi.
Sungai Kapuas yang Melintang Di Sepanjang Kota
Pontianak juga dikenal dengan salah satu sungai panjang yang melintang di sepanjang kota yaitu Sungai Kapuas. Sungai merupakan aliran dari pegunungan Muller hingga selat Karimata. Sungai ini merupakan salah satu terpanjang di Indonesia, yakni 1143 km serta mempunyai peranan besar dalam mendukung perekonomian di Kalimantan Barat.
Satu hal yang menarik dari sungai ini, pada 2022 silam, Indonesia dihebohkan dengan pulau kecil yang bergerak sendiri di tengah aliran tersebut. Pulau ini bergerak di jam-jam tertentu dan pergerakannya bisa terlihat cukup jelas saat musim hujan.
Unsur dan Budaya Tionghoa di Pontianak
Berbeda dengan sebelumnya, ciri khas lain dari kota ini adalah unsur Tionghoa yang masih cukup kental di kota ini. Di sektor kuliner ada beberapa penamaan seperti bahasa Thionghoa.
Selain itu juga beberapa hidangan mempunyai gaya Thionghoa seperti bubur ikan, choi pan, kiam ko kwe, dan masih banyak lagi.
Di sektor wisata juga ada beberapa tempat yang gaya arsitekturnya banyak menunjukan gaya arsitektur ataupun menunjukan budaya Tionghoa dan hingga kini juga. Selain beberapa upacara adat Dayak, ada juga upacara adat dengan unsur Tionghoa yang masih rutin dirayakan setiap tahunnya.
5 Budaya Betawi yang Terakulturasi dari Budaya Etnis Tionghoa
Salah satu unsur Tionghoa pada kota Pontianak adalah rumah adat Hakka. Ini merupakan rumah tradisional warga perdesaan di China. Jika biasanya rumah adat ini dihadirkan dalam bangunan sementara di acara tahun baru Imlek. Rumah Hakka yang berlokasi di Jl. Hakka, Sungai Raya, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya ini merupakan bangunan permanen yang baru saja diresmikan pada Oktober 2024 silam.
Menariknya adalah, ini merupakan bangunan adat terbesar di Kalimantan Barat dan juga Rumah Hakka terbesar kedua di Indonesia selain yang pertama di bangun berada di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
