burung endemik papua ini beracun meski kicauannya merdu - News | Good News From Indonesia 2025

Burung Endemik Papua Ini Beracun Meski Kicauannya Merdu

Burung Endemik Papua Ini Beracun Meski Kicauannya Merdu
images info

Burung Pitohui (Pitohui dichrous), salah satu burung endemik Papua, menarik perhatian dunia karena keunikan yang jarang ditemukan pada burung lain adalah fakta bahwa ia beracun. 

Burung ini merupakan salah satu dari sedikit spesies burung yang diketahui mengandung racun, menjadikannya subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan. 

Warna bulu mencolok

Burung Pitohui memiliki penampilan yang mencolok dengan bulu berwarna oranye kemerahan di bagian kepala, leher, dan dada, sedangkan bagian sayap dan ekornya berwarna hitam.

Ukurannya relatif kecil, dengan panjang tubuh sekitar 23 cm dan berat sekitar 65-75 gram. Paruhnya kuat dan sedikit melengkung, cocok untuk memakan berbagai jenis serangga. 

Meskipun terlihat cantik, warna cerahnya sebenarnya merupakan peringatan (aposematik) bagi predator bahwa burung ini beracun.

Persebaran Burung Pitohui

Burung Pitohui endemik di Pulau Papua, termasuk Papua Nugini dan Papua Indonesia. Mereka biasanya ditemukan di hutan hujan tropis dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Menurut penelitian dalam Journal of Biogeography (2017), burung ini lebih sering ditemukan di daerah dengan vegetasi lebat dan sumber makanan yang melimpah, seperti serangga dan buah-buahan.

Baca juga Kuntul Karang, Burung yang Berburu dengan Mengandalkan Air Laut

Racun pada Burung Pitohui 

Salah satu fakta paling mengejutkan tentang burung Pitohui adalah keberadaan racun pada kulit dan bulunya. Racun ini mengandung batrachotoxin, senyawa neurotoksin yang juga ditemukan pada katak beracun di Amerika Selatan.

Menurut penelitian dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (1992), racun ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan bahkan kelumpuhan jika terkena kulit atau tertelan.

Para ilmuwan meyakini bahwa racun ini berasal dari makanan burung Pitohui, khususnya dari kumbang genus Choresine, yang mengandung senyawa beracun.

Apa makanan burung pitohui?

Burung Pitohui adalah omnivora yang memakan berbagai jenis serangga, buah-buahan, dan biji-bijian. Menurut studi dalam The Auk: Ornithological Advances (2016), makanan utama mereka terdiri dari kumbang, semut, dan larva serangga.

Kumbang genus Choresine diyakini sebagai sumber utama racun yang terkandung dalam tubuh burung ini. Selain itu, burung Pitohui juga memakan buah-buahan kecil yang ditemukan di hutan hujan Papua.

Baca juga Mengenal Cucak Ijo, Burung Pengicau Misterius dari Alas Purwo

Referensi

1. Journal of Biogeography (2017). "Distribution and habitat preferences of Pitohui dichrous in Papua New Guinea and Indonesia."

2. Proceedings of the National Academy of Sciences (1992). "Batrachotoxin in the feathers and skin of Pitohui dichrous: A chemical defense mechanism."

3. The Auk: Ornithological Advances (2016). "Dietary habits and toxin acquisition in Pitohui dichrous: The role of Choresine beetles."

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.