Burung Cucak Ijo (Chloropsis sonnerati), merupakan salah satu spesies burung pengicau yang populer di Indonesia.
Termasuk dalam keluarga Chloropseidae, burung ini memiliki ciri khas bulu berwarna hijau cerah yang mendominasi seluruh tubuhnya.
Pada burung jantan, bagian pipi dan tenggorokan berwarna hitam berkilau dengan noktah biru pada bahu, sementara betina memiliki tenggorokan dan lingkar mata berwarna kuning.
Iris mata cucak ijo berwarna cokelat gelap, paruh tebal berwarna hitam, dan kaki berwarna abu-abu kebiruan.
Habitat Cucak Ijo
Habitat alami Cucak Ijo meliputi hutan-hutan dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas permukaan laut.
Mereka tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Burung ini lebih menyukai puncak-puncak pohon yang tinggi di hutan primer dan sekunder, serta hutan bakau dengan tajuk pohon yang berdaun lebat.
Makanan utamanya terdiri dari berbagai jenis serangga dan buah-buahan hutan .
Di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, Cucak Ijo dapat ditemukan di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Meru Betiri (Jember), Taman Nasional Bromo Tengger (Lumajang), dan Taman Nasional Baluran (Banyuwangi).
Baca juga Kuntul Karang, Burung yang Berburu dengan Mengandalkan Air Laut
Penghuni Alas Purwo
Namun, keberadaan burung ini di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, menjadi semakin langka dan misterius. Hal ini disebabkan oleh perburuan liar yang intensif, mengingat nilai ekonomisnya yang tinggi di pasar burung.
Harga Cucak Ijo Banyuwangi dapat mencapai Rp2.500.000 hingga Rp3.000.000, jauh lebih mahal dibandingkan dengan Cucak Ijo dari Sumatra atau Kalimantan yang berkisar antara Rp500.000 hingga Rp700.000 .
Untuk melindungi keberadaan burung eksotis ini, pemerintah telah memberlakukan larangan berburu dengan ancaman pidana penjara hingga 5 tahun bagi pelanggarnya.
Upaya konservasi juga dilakukan melalui pelepasliaran burung Cucak Ijo di habitat aslinya. Misalnya, Balai Taman Nasional Alas Purwo telah melakukan pelepasliaran 12 ekor burung Cucak Ijo sebagai bagian dari program konservasi.
Meskipun demikian, keberadaan Cucak Ijo di Alas Purwo tetap menjadi misteri. Selain faktor perburuan, mitos dan cerita rakyat setempat menambah aura mistis kawasan ini, yang dikenal sebagai salah satu hutan tertua di Jawa dengan berbagai kisah angker.
Baca juga Mengenal Elang Jawa, Burung Endemik Indonesia yang Menginspirasi Lambang Negara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News