Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies burung pemangsa endemik Indonesia, tepatnya dari Pulau Jawa.
Penemuan Elang Jawa pertama kali didokumentasikan oleh ahli ornitologi Jerman, Ernst Hartert, pada tahun 1924.
Burung ini memiliki keterkaitan erat dengan lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Beda dari jenis elang lainnya
Salah satu ciri dari Elang Jawa yang paling mencolok adalah keberadaan jambul tegak di kepalanya yang menyerupai mahkota. Panjang tubuh burung ini berkisar 60–70 cm dengan rentang sayap mencapai 10 hingga 130 cm.
Bulu Elang Jawa didominasi oleh warna coklat gelap pada bagian punggung dan sayap, sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna lebih terang dengan garis-garis coklat.
Elang Jawa memiliki mata berwarna kuning kecokelatan dengan pandangan tajam sehingga memungkinkan mereka melihat mangsa dari jarak jauh.
Baca juga Sosok Elang Harpy, Elang Terbesar di Dunia yang Punya Habitat di Papua
Habitat dan Makanan Elang Jawa
Elang Jawa hidup di hutan-hutan hujan tropis pegunungan di Pulau Jawa, pada ketinggian 500–1.500 meter di atas permukaan laut.
Habitat mereka mencakup taman nasional seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Burung ini adalah pemangsa yang berada di puncak rantai makanan. Makanan utamanya adalah mamalia kecil seperti tupai, tikus hutan, dan kelelawar. Selain itu, Elang Jawa juga memangsa burung-burung kecil dan reptil seperti kadal atau ular.
Bersumber dari jurnal Konservasi Satwa Indonesia, Elang Jawa memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan sebagai predator alami.
Menginspirasi lambang Garuda
Elang Jawa dianggap memiliki kesamaan dengan Garuda, burung mitologis dalam kebudayaan Hindu-Buddha yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kejayaan.
Jambul di kepala Elang Jawa menyerupai mahkota, memberikan kesan kewibawaan yang kuat. Burung Garuda dipilih sebagai lambang negara Indonesia karena menggambarkan cita-cita bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berwibawa.
Presiden Soekarno dalam pidatonya pernah menyatakan, "Garuda adalah simbol kebanggaan bangsa yang kuat, gagah, dan mampu mengarungi tantangan zaman."
Berdasarkan IUCN Red List, Elang Jawa masuk dalam kategori "Terancam Punah" (Endangered) karena hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan liar.
Baca juga Kisah Hidup Keluarga Bartels, Penemu Elang Jawa dari Sukabumi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
