Kawan, cuaca hujan ekstrem yang melanda Indonesia saat ini membuat sejumlah wilayah mengalami bencana banjir. Berdasarkan data BNPB menunjukkan bahwa terdapat 306 bencana banjir yang melanda di Indonesia sejak 1 Januari sampai 2 Februari 2025.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia memerlukan solusi untuk mengatasi bencana banjir saat cuaca ekstrem. Terdapat cara efektif yang bisa diterapkan untuk mengatasi banjir saat cuaca ekstrem tersebut.
Cara efektif tersebut dapat mengadaptasi dari sistem drainase Jepang. Ini karena sistem drainase Jepang sudah sangat canggih dan menjadi pelopor mitigasi bencana banjir dunia.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Diperkirakan Sampai Maret, Begini Langkah Siap Siaga yang Bisa Dilakukan Masyarakat
Pengertian Sistem Drainase Jepang
Drainase berasal dari kata drainage yang memiliki arti mengeringkan, mengatuskan, atau membuang air. Sistem drainase ini menjadi sistem penting untuk mengatasi masalah air berlebih yang tidak diperlukan baik yang mengalir di atas permukaan tanah atau yang ada di bawah permukaan tanah.
Sistem drainase di Jepang dibangun dengan cara unik yaitu di bawah tanah. Sistem drainase yang diberi nama Metropolitan Outer Area Underground Discharge Channel ini dibangun di area metropolitan yaitu Kota Kasukabe, Prefektur Saitama, Jepang.
Konsep Sistem Drainase Jepang
Sistem drainase ini memiliki nama lain yaitu kuil bawah tanah. Sistem drainase bawah tanah ini menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir terbesar di dunia. Letaknya berada 22 meter di bawah tanah, dengan panjang 177 meter, lebar 78 meter, dan tinggi 18 meter.
Adanya saluran raksasa ini dapat mengalihkan luapan air dari sungai kecil dan menengah untuk ditampung di bawah tanah. Kemudian, air yang ditampung tersebut dialirkan ke Sungai Edogawa yang mengalir ke Teluk Tokyo menggunakan teknologi pompa turbin dengan kecepatan 200 meter kubik per detik.
Baca juga: Enam Rekomendasi Wedang yang Efektif untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Saat Cuaca Ekstrem
Keunggulan Sistem Drainase Jepang
Terdapat banyak keunggulan dari adanya sistem drainase Jepang ini. Pemerintah Jepang sangat terbantu akan adanya drainase raksasa ini.
1. Mengurangi Kerugian Akibat Bencana Banjir
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) memperkirakan bahwa sistem drainase ini digunakan rata-rata tujuh kali per tahun. Ini sangat efektif mengurangi kerugian akibat bencana banjir sekitar 148,4 miliar Yen selama 18 tahun pertama pengoperasiannya.
2. Mampu Menampung Air dalam Jumlah Besar
Sistem drainase ini mampu menampung air dalam jumlah besar karena luasnya yang diperkirakan mampu menampung Patung Liberty sekalipun. Kemudian, air tersebut juga ditampung ke tangki air pengatur tekanan untuk dialirkan ke Sungai Edogawa yang mengalir ke Teluk Tokyo.
3. Menjadi Destinasi Wisata Kelas Dunia Saat Musim Panas
Ketika liburan musim panas tiba, sistem drainase bawah tanah ini menjadi destinasi wisata. Banyak turis yang datang ke area ini untuk melihat bagaimana sistem pencegahan banjir Jepang.
Sistem drainase bawah tanah atau disebut kuil bawah tanah ini menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Turis mancanegara dapat mengikuti tour pada area ini yang berlangsung selama 55 menit dengan biaya 1.000 Yen per orang.
4. Menjadi Pelopor Pencegahan Bencana Banjir
Sistem drainase bawah tanah ini dibangun dengan infrastruktur yang memadai dan juga dilengkapi dengan teknologi kontrol yang canggih. Pembangunan sistem drainase canggih pemerintah Jepang ini dapat menjadi pelopor pencegahan atau mitigasi bencana banjir dunia.
Peluang Adaptasi Sistem Drainase Canggih di Indonesia
Sistem drainase canggih untuk mitigasi banjir Jepang di atas dapat menjadi referensi untuk diterapkan di Indonesia. Sebagaimana diketahui saat cuaca hujan ekstrem, banyak wilayah yang mengalami banjir sebab sistem drainase yang kurang optimal. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
1. Memetakan Daerah yang Rawan Banjir dan Mencari Faktor Penyebabnya
Terdapat sejumlah wilayah yang rawan terjadi banjir di Indonesia. Ini seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Solo, dan masih banyak lainnya.
Banjir biasanya rawan terjadi di daerah yang dekat dengan laut. Untuk faktor penyebabnya biasanya disebabkan oleh cuaca hujan yang ekstrem dan tata kota yang kurang optimal.
2. Mengetahui Tantangan Implementasinya
Untuk membangun sistem drainase yang canggih seperti di Jepang pastinya memerlukan biaya pembangunan yang besar. Kemudian, kondisi geologi Indonesia yang berbeda dengan Jepang. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jika sistem canggih ini dapat diterapkan di Indonesia.
3. Melakukan Langkah Adaptasi
Dapat mengadaptasi melalui langkah-langkah kecil terlebih dahulu seperti membangun sistem drainase bawah tanah sederhana dengan dilengkapi tangki pemompa air sederhana. Proyek ini dapat diintegrasikan dengan proyek pembangunan MRT atau pembangunan lainnya.
Kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan teknisi sangat diperlukan untuk mendukung sistem mitigasi banjir modern ini. Sistem drainase canggih sangat diperlukan di Indonesia terutama untuk mengatasi bencana banjir yang sering terjadi saat cuaca ekstrem.
Dengan mengadaptasi sistem drainase Jepang dan melakukan langkah-langkah di atas dapat menjadi langkah tepat mitigasi banjir di Indonesia. Hal ini juga untuk meminimalisir dampak akibat bencana banjir.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News