2025 masih cemas dan lemas lihat pencapaian orang lain lakukan ini dijamin hidup tenang - News | Good News From Indonesia 2025

2025 Masih Cemas dan Lemas Lihat Pencapaian Orang Lain? Lakukan ini Dijamin Hidup Tenang

2025 Masih Cemas dan Lemas Lihat Pencapaian Orang Lain? Lakukan ini Dijamin Hidup Tenang
images info

Hi Kawan GNFI! Menyambut 2025 ini teman-teman sudah semangat menyusun strategi untuk masa depan? Atau justru semakin takut, cemas, bahkan lemas melihat pencapain orang lain? Yuk, ketahui penyebabnya dan lakukan langkah-langkah ini biar hidup semakin tenang.

Kenapa Manusia Sering Merasa Cemas?

Cemas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan perasaan tidak tentram hati, gelisah, atau khawatir. Pada dasarnya tidak ada satupun manusia yang tidak pernah merasakan cemas. Rasa cemas merupakan hal yang wajar terjadi. Akan tetapi cemas berlebih justru menjadi masalah. Lalu kenapa ya, manusia sering merasa cemas berlebih?

1. Tekanan Sosial

Tidak bisa dipungkiri tekanan sosial menjadi salah satu penyebab manusia sering merasa cemas. Individu seringkali merasa tertekan untuk ‘memenuhi harapan’ atau standar yang ditetapkan oleh orang-orang sekitar. memberikan pengaruh besar terhadap diri seseorang.

Bahkan tidak hanya itu, individu juga seringkali menjadi perbandingan sosial masyarakat, tentunya hal ini membuat dirinya merasa inferior hingga cemas berkepanjangan.

2. Minder

Minder atau kurangnya rasa percaya diri membuat seseorang cenderung tidak tenang dan selalu merasa di bawah tekanan. Tingkat percaya diri yang lemah membuat seseorang mudah menyerah dan hilang motivasi.

Sebaliknya, jika seseorang punya kemampuan percaya diri yang tinggi, akan jauh lebih optimis dan sigap menghadapi kegagalan.

3. Lingkungan dan Pola Asuh

Lingkungan dan Pola Asuh punya pengaruh besar terhadap rasa cemas seseorang loh. Lingkungan yang menuntut ‘kesempurnaan’ dan pola asuh yang cendrung keras dan tidak stabil berdampak pada tingkat cemas yang tinggi terhadapat individu. Terlebih lagi, tidak jarang orang tua tidak memberikan dukungan emosional yang cukup

Menurut Jurnal Humaniora dan Sosial Sains dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini”, Pola asuh orang tua sangat berperan signifikan dalam perkembangan sosial emosional anak.

Bahkan dalam penelitiannya, Pola Asuh Otoritatif yaitu pola asuh yang menekankan pada keseimbangan antara kontrol yang ketat dan dukungan emosional, telah terbukti memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan anak-anak.

Hal-hal diatas hanya sebagian dari faktor penyebab cemas seseorang. Bila faktor-faktor ini tidak dikontrol dengan bijak, justru akan menjerumuskan ke cemas berlebih yang dapat merugikan diri sendiri loh. Lalu bagaimana cara menyikapinya ya, kawan GNFI ?

Mulailah Self-Love 

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tuhan menciptakan manusia sebagai representasi makhluk paling sempurna dibandingkan ciptaan yang lainnya.

Satu yang perlu diyakini, bahwa kita hanya perlu menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Fokus pada apa yang menjadi kelebihan dari diri sendiri, lakukan usaha dengan semaksimal mungkin, dan jangan lupa diiringi doa ya, kawan GNFI

Mindfulness sebagai bentuk rasa syukur

Mulailah praktik mindfulness dengan mulai fokus pada apa yang ada di diri sendiri. Mulailah melihat hal-hal baik yang ada pada diri sendiri, tokus terhadap segala hal yang dapat dikendalikan, serta tetapkan tujuan. Dengan begitu, tidak perlu kembali melihat orang lain sebagai tolok ukur kesuksesan diri.

Dikutip dari buku Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, buku ini menyajikan pentingnya membangun mental positif, sebab mental yang positif akan mendorong individu untuk mencapai kesuksesan dan kebahagian.

Isinya menyampaikan bahwa diri sendiri merupakan nahkoda dan penentu hidup yang dijalani. Setiap tindakan yang individu lakukan adalah hasil dari pikiran individu itu sendiri. Oleh karena itu, mulailah isi pikiran dengan visi dan tujuan positif yang kita inginkan.

Jangan sampai ketakutan dan keraguan menghalangi kita menuju kesuksesan yang kita inginkan ya, kawan GNFI!

Rehat Sejenak dari Media Sosial

Kawan GNFI, perkembangan jaman yang cepat membuat kita sulit terlepas dari media sosial, terlebih semua hal yang kita butuhkan dapat dengan mudah dicari di media sosial. Tetapi penggunaan media sosial perlu dibatasi.

Sebab sering kali media sosial sering memicu timbulnya kecemasan karena keterbukaan akses yang sangat luas. Rehat sejenak dari media sosial tidak ada salahnya, loh. Di samping itu, fokus dan lakukanlah aktivitas yang positif. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.