Air terjun selalu menjadi salah satu pilihan sebagian besar orang jika ingin berlibur. Hal ini karena destinasi wisata air terjun memiliki daya tariknya tersendiri.
Begitu juga dengan Air terjun Dlundung. Situs wisata yang berlokasi di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini merupakan salah satu tujuan wisata yang populer dikunjungi oleh banyak masyarakat Jawa Timur.
Ketinggian airnya mencapai kurang lebih 60 meter. Alirannya pun tidak terlalu deras sehingga aman untuk sekadar mencelupkan diri di bawahnya.
Lokasi Air Terjun Dlundung
Dilansir dari kompas.com, air terjun ini berada di lereng Gunung Welirang, sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto.
Jika Kawan berangkat dari Kota Mojokerto, maka membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit untuk sampai di Air Terjun Dlundung yang berjarak kurang lebih 38 kilometer. Namun, bila Kawan memulai perjalanan dari Kantor Kecamatan Trawas, maka jarak tempuhnya pun lebih dekat, yaitu sekitar 2,4 kilometer.
Air Terjun Dlundung memang cukup jauh dari pusat kota, tetapi jalan menuju ke destinasi wisata tersebut mudah diakses. Sisi kanan-kiri jalan pun diisi oleh warung dan tempat-tempat makan yang lumayan banyak sehingga Kawan tidak perlu khawatir jauh dari keramaian. Walau demikian, Kawan tetap harus berhati-hati dalam berkendara karena jalannya naik-turun dan berkelok-kelok, mengingat air terjun ini ada di daerah pegunungan.
Daya Tarik Air Terjun Dlundung
Oleh sebab berada di tengah kawasan hutan, Kawan GNFI tidak hanya dapat menikmati sensasi air terjun, tetapi juga pemandangan hijau yang menyelimuti seluruh situs Air Terjun Dlundung.
Kemudian, bagi Kawan yang berkunjung bersama anak-anak, Taman Kelinci menjadi alternatif yang tepat untuk memperkenalkan sekaligus mengajak mereka lebih menjaga alam sekitar.
Tidak sampai di situ, Kawan pun bisa bermalam di area camping yang disediakan di dekat air terjun. Fasilitas lainnya juga lengkap tersedia di tempat wisata ini, seperti musola, toilet, dan beragam stan makanan-minuman untuk mengisi tenaga.
Mitos Air Terjun Dlundung yang Beredar
Terdapat beberapa mitos yang beredar di kalangan penduduk setempat. Dilansir dari detik.com, salah seorang warga asli Ketapanrame menuturkan, bahwa di zaman Kerajaan Singosari hingga Majapahit, Air Terjun Dlundung merupakan salah satu tempat yang tergolong suci.
Hal ini didasarkan oleh eksistensi Makam Pandawa Lima di atas air terjun tersebut yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 2 jam.
Di sekitaran makam itu, terdapat tangga batu berjumlah 141 anak tangga dan memiliki tinggi 100 meter. Pada permukaan tangga tersebut, tampak balok-balok batu menyerupai sisa bangunan yang disusun melingkar.
Warga meyakini, bahwa dahulu, para prajurit bertapa di sana demi mendapat ilmu kanuragan, yaitu ilmu bela diri tradisional yang lebih menekankan aspek supranatural. Setelahnya, mereka akan turun untuk mandi.
Air Terjun Dlundung buka setiap hari sehingga Kawan bisa berkunjung di hari apa saja. Untuk hari Senin sampai Jumat, air terjun ini buka dari pukul 7.30 pagi sampai 4.00 sore. Khusus untuk hari Sabtu, destinasi ini buka selama 24 jam. Sementara itu, jam operasional pada hari Minggu dimulai dari pukul 6.00 pagi sampai 4.30 sore.
Supaya dapat memasuki Air Terjun Dlundung, Kawan perlu merogoh kocek Rp12.500 per orang jika berkunjung di hari kerja dan Rp15.000 per orang pada akhir pekan atau hari libur.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News