bubur suro indramayu sajian khas tahun baru islam - News | Good News From Indonesia 2024

Bubur Suro Indramayu, Sajian Khas Tahun Baru Islam

Bubur Suro Indramayu, Sajian Khas Tahun Baru Islam
images info

Bubur Suro Indramayu, Sajian Khas Tahun Baru Islam


Bubur suro adalah hidangan khas dari Indramayu, Jawa Barat, yang sering disajikan pada bulan Suro, bulan pertama dalam kalender Jawa. 

Hidangan ini dikenal dengan cita rasa manis, gurih, dan tekstur yang lembut. Bubur suro dibuat dari beras yang disajikan dengan berbagai topping seperti telur dadar, ayam, perkedel, sambal tempe dan banyak lagi yang menjadikannya makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat akan makna simbolis. 

Di Indramayu, bubur suro tidak hanya dinikmati sebagai makanan, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi, sering disajikan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan sebagai bentuk persembahan dan doa.

Sejarah Bubur Suro Khas Indramayu

Bubur suro memiliki sejarah yang panjang dalam tradisi masyarakat Indramayu. Hidangan ini dikenal luas di Jawa, tetapi khususnya di Indramayu, bubur suro telah menjadi bagian penting dalam perayaan bulan Suro, yang sering dianggap sebagai bulan penuh berkah. 

Seiring waktu, bubur suro di Indramayu menjadi simbol harapan dan doa untuk keselamatan, keberkahan, dan kemakmuran.

Pada zaman dahulu, masyarakat Indramayu percaya bahwa menyajikan bubur suro dalam acara selametan atau upacara adat dapat membawa keberkahan dan menjauhkan malapetaka. 

Selain itu, bubur suro juga memiliki makna sebagai bentuk syukur atas rezeki yang telah diterima dan harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Dalam setiap bahan yang digunakan, seperti beras, santan, gula merah, dan kelapa parut, terkandung doa untuk kehidupan yang sejahtera dan penuh berkah.

baca juga

Bubur suro khas Indramayu bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan bubur ini memiliki filosofi tersendiri. 

Beras sebagai bahan utama melambangkan kemakmuran, sementara santan dan gula merah menciptakan rasa manis yang melambangkan keberkahan hidup. Kelapa parut yang digunakan sebagai topping mengandung makna kekayaan alam yang melimpah.

Oleh karena itu, bubur suro sering kali disajikan dalam acara selametan dan perayaan untuk memohon perlindungan serta doa bersama agar kehidupan berjalan dengan lancar dan penuh kebahagiaan.

Di Indramayu, bubur suro bukan hanya makanan, tetapi juga bagian penting dari budaya lokal. Setiap keluarga atau masyarakat yang merayakan bulan Suro biasanya akan membuat bubur suro untuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga. Ini menjadi bentuk rasa syukur dan berbagi berkah. 

Bubur suro juga sering kali menjadi bagian dari ritual adat, seperti dalam upacara pernikahan, kelahiran, atau peringatan tertentu yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

baca juga

Cara Pembuatan Bubur Suro Khas Indramayu

Proses pembuatan bubur suro khas Indramayu cukup sederhana. Namun, kaya akan rasa dan makna. Berikut adalah cara pembuatan bubur suro yang bisa diikuti:

Bahan-bahan:

  • Beras putih
  • santan kelapa kental
  • Talas
  • Jagung
  • Labu Putih
  • Singkong
  • Kacang Tanah
  • Biji Asam
  • Kemiri
  • Kunyit
  • Sereh
  • Daging Ayam
  • Telur
  • Air secukupnya

Langkah-langkah:

  • Cuci beras hingga bersih, kemudian rendam selama 30 menit untuk mempermudah proses pemasakan.
  • Bubur suro khas Indramayu dimasak dalam wajan besar, seperti proses pembuatan dodol. Wajan ini mempermudah pengadukan bubur dalam jumlah banyak.
  • Menambahkan santan dan sumbu: Setelah beras setengah matang, tambahkan santan kelapa, tambahkan santan dan bumbu lalu aduk rata. Proses ini membutuhkan Waktu hingga 4 jam.
  • Mengaduk secara bergantian agar adonan tidak gosong dan matang merata
  • Setelah bubur mulai mengental, kelapa parut ditambahkan sebagai penambah rasa dan aroma
  • Setelah bubur matang, angkat dan tuang ke dalam mangkuk saji. Tambahkan topping sesuai selera. Bubur suro siap disajikan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mona Lestari Utami lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mona Lestari Utami.

ML
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.