breaking barriers kolaborasi inggris dan indonesia untuk masa depan masyarakat yang inklusif - News | Good News From Indonesia 2024

Breaking Barriers: Kolaborasi Inggris dan Indonesia untuk Masa Depan Masyarakat yang Inklusif

Breaking Barriers: Kolaborasi Inggris dan Indonesia untuk Masa Depan Masyarakat yang Inklusif
images info

Breaking Barriers: Kolaborasi Inggris dan Indonesia untuk Masa Depan Masyarakat yang Inklusif


Dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, British Council dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan acara “Breaking Barriers” di Soehanna Hall, Energy Building. 

Acara ini menyoroti komitmen Inggris dan Indonesia untuk mendorong inklusivitas dengan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok yang kurang terwakilkan seperti penyandang disabilitas, perempuan, kelompok muda dan mereka yang berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau. 

Sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia dan
ulang tahun ke-90 British Council secara global, acara “Breaking Barriers” menampilkan praktik- praktik terbaik dalam inklusi melalui kolaborasi Inggris-Indonesia. 

baca juga

Para ahli dari berbagai bidang menelusuri bagaimana pendekatan inovatif dalam pendidikan, bahasa, dan seni dapat menciptakan masa depan yang lebih aksesibel, aman, dan mendukung potensi semua orang.

"Di British Council, kami sangat bangga dapat mendukung kolaborasi Inggris- Indonesia yang memajukan prinsip Kesetaraan, Keberagaman, dan Inklusi. Melalui pendekatan, multi-sektor, kami berupaya menciptakan perubahan yang bermakna dan berkelanjutan,” Summer Xia, Country Director Indonesia dan Direktur Asia Tenggara di British Council.

“Acara hari ini menegaskan kembali pentingnya hak dan kesempatan yang setara, sekaligus
mengingatkan kita untuk terus berupaya mengurangi hambatan yang masih dihadapi banyak
orang. Dengan menciptakan peluang bagi semua orang untuk berkembang, kita membuka
potensi tak terbatas yang memperkaya komunitas kita. Mari kita terus melawan stereotip,
menumbuhkan empati, dan merintis jalan bagi setiap orang untuk mewujudkan potensi penuh mereka." lanjutnya.

Dukungan untuk disabilitas

British Council berkomitmen pada pendekatan multisektor untuk mendorong perubahan yang berarti. Komitmen ini tercermin dalam upaya British Council selama ini dalam memperjuangkan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI). 

Selama bertahun-tahun, organisasi ini telah mendukung kelompok-kelompok yang tidak terwakili melalui kolaborasi lintas sektor. Selama tahun 2024 British Council telah mendukung berbagai proyek Inggris-Indonesia, termasuk 21 kemitraan GEDSI antara beberapa universitas di kedua negara melalui dana hibah Going Global Partnerships, serta tiga kolaborasi seni disabilitas melalui program Connections Through Culture. 

baca juga

Dalam pengajaran Bahasa Inggris, British Council menganjurkan para guru Bahasa Inggris dan pengajar lainnya untuk menerapkan praktik pengajaran inklusif yang dimulai dari mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda, termasuk siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus seperti disabilitas, neurodiversitas, dll. 

Untuk melakukan hal ini, British Council mengembangkan sumber daya seperti MOOC (Massive Open Online Course), rencana pembelajaran, dan webinar untuk mendukung pengembangan kapasitas guru di bidang ini.

Berikan hibah

Lebih lanjut, untuk memberikan dukungan yang lebih kontekstual, British Council memberikan hibah kepada para pendidik guru melalui Dana Pemberdayaan Pendidik Guru (Teacher Educator Enabling Fund) untuk mendukung mereka dalam mengembangkan komunitas praktik. 

Salah satu penerima hibah, Kelas Kreatif Indonesia Foundation, berfokus pada pendampingan guru untuk mengembangkan kapasitas mereka dalam menggunakan pembelajaran yang berbeda melalui lokakarya daring dan luring, yang telah memberi manfaat kepada 2.000 guru di 12 kota dan kabupaten.

Selain itu, melalui proyek Keterampilan untuk Partisipasi Digital Inklusif (Skills for Inclusive
Digital Participations), mereka memberikan pelatihan pengembangan keterampilan kepada individu- individu yang terpinggirkan secara digital di wilayah timur Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan GEDSI dalam pendidikan tinggi, pengajaran bahasa Inggris, serta sektor seni dan budaya. “Breaking Barriers” menyediakan ruang untuk menampilkan metode inovatif, program inklusif, dan praktik terbaik melalui diskusi panel, lokakarya, dan pameran. 

baca juga

Dari lingkungan pembelajaran formal dan non-formal hingga metode pengajaran inovatif dan inisiatif kreatif, acara ini mempertemukan para penggerak perubahan, pendidik, dan seniman untuk menginspirasi kolaborasi yang bermakna dan mendorong kemajuan menuju dunia yang benar-benar inklusif.

Dr. Wuri Handayani berbagi wawasan tentang “buddy system” yang ditujukan untuk saling
mendukung TV rekan sebaya di Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana mahasiswa non- disabilitas membantu mahasiswa disabilitas dalam menavigasi kehidupan kampus. Seni dan budaya juga dapat menjadi alat yang ampuh untuk inklusivitas. 

Sebuah pameran seni visual berjudul “Capturing Surroundings” oleh Tab Space dari Indonesia dan Art et al. dari Inggris, menampilkan karya dua seniman neurodivergen dengan gaya visual unik yang merefleksikan sudut pandang yang berbeda dalam menangkap lingkungan sekitar mereka dan merespons satu sama lain. “Breaking Barriers” menjadi sebuah langkah baru dalam perjalanan menuju Indonesia yang inklusif. 

“Memajukan inklusi para penyandang disabilitas adalah prioritas utama bagi pemerintah Inggris. Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, terlepas dari hambatan yang mereka hadapi. Inggris telah lama menjadi pemimpin global dalam praktik-praktik inklusif, melalui inisiatif seperti Equality Act 2010 yang menjadi tolak ukur bagi Undang-Undang anti-diskriminasi dan standar aksesibilitas,” jelas Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.