Bahasa isyarat merupakan bentuk komunikasi visual yang digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau disabilitas lainnya untuk berkomunikasi.
Meski tidak selalu disadari oleh masyarakat umum, bahasa isyarat memiliki sejarah panjang dan penting dalam mendukung keberagaman dan inklusi di seluruh dunia.
Awal Mula Bahasa Isyarat di Dunia
Sejarah bahasa isyarat sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti awal penggunaan bahasa isyarat ditemukan dalam catatan sejarah Yunani kuno, di mana seorang filsuf, Plato, menggambarkan orang tuli yang berkomunikasi menggunakan gerakan tangan.
Namun, perkembangan signifikan dari bahasa isyarat modern baru dimulai pada abad ke-18. Salah satu tokoh penting dalam sejarah bahasa isyarat adalah Charles-Michel de l'Épée, seorang pendeta Katolik asal Prancis.
Pada pertengahan tahun 1700-an, Charles-Michel de l'Épée memperkenalkan sistem bahasa isyarat yang lebih terstruktur di Prancis, dikenal dengan nama Langue des Signed Francaises (LSF).
Pendeta tersebut terinspirasi oleh kelompok orang tuli yang sudah menggunakan bahasa isyarat alami mereka dan melihat potensi bahasa ini sebagai alat komunikasi formal.
L'Épée lalu mendirikan sekolah pertama untuk anak-anak tuli di dunia, di mana bahasa isyarat menjadi bagian utama dari pendidikan mereka.
Inilah awal mula bahasa isyarat modern yang akhirnya memengaruhi perkembangan bahasa isyarat di negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.
Difodeaf Buatan UB Bantu Masyarakat Belajar Bahasa Isyarat
Awal Mula Bahasa Isyarat di Indonesia
Bahasa isyarat di Indonesia juga memiliki perjalanan yang cukup panjang. Meskipun belum ada catatan resmi mengenai kapan tepatnya bahasa isyarat masuk ke Indonesia.
Bahasa isyarat diperkirakan bahasa ini mulai digunakan di Indonesia sekitar abad ke-20. Salah satu faktor penting yang mempercepat pengembangan bahasa isyarat di Indonesia adalah berdirinya sekolah untuk anak-anak tuli.
Pada tahun 1954, dr. R. Soeharto mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk anak-anak tuli di Yogyakarta. Di sinilah bahasa isyarat mulai diajarkan secara formal kepada siswa dengan gangguan pendengaran.
Bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia dikenal dengan nama Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). BISINDO merupakan bahasa isyarat yang memiliki variasi di berbagai daerah di Indonesia, menyesuaikan dengan budaya dan kebiasaan lokal.
Pada tahun 1981, Indonesia juga turut serta dalam memperingati international year of disabled persons yang dicanangkan oleh PBB, yang semakin memperluas kesadaran masyarakat terhadap pentingnya bahasa isyarat bagi komunitas disabilitas.
Sejak saat itu, penggunaan bahasa isyarat semakin diakui, meskipun tantangan dalam pengakuan resmi dan penyebaran masih ada hingga kini.
Mengapa Bahasa Isyarat Penting bagi Diversity Disabilitas?
Bahasa isyarat tidak hanya penting bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, tetapi juga merupakan simbol inklusi dan keberagaman.
Dalam konteks diversity disabilitas, bahasa isyarat memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berkomunikasi dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat.
Komunikasi adalah salah satu hak dasar manusia, dan bahasa isyarat menjembatani kesenjangan yang dialami oleh komunitas disabilitas dalam hal komunikasi.
Selain itu, bahasa isyarat juga menjadi bagian dari identitas budaya komunitas tuli. Setiap negara memiliki bahasa isyaratnya sendiri, yang unik dan mencerminkan budaya serta kebiasaan lokal.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa isyarat tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bagian dari keragaman budaya global.
Marosok, Tradisi Tawar Menawar Ternak yang Gunakan Bahasa Isyarat di Minangkabau
Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan
Meskipun bahasa isyarat telah berkembang pesat di banyak negara, termasuk Indonesia, masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengakuan resmi dari pemerintah terhadap bahasa isyarat sebagai bahasa yang setara dengan bahasa lisan.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, bahasa isyarat belum dianggap sebagai bahasa resmi dalam sistem pendidikan atau layanan publik.
Namun, ada harapan besar untuk masa depan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya inklusi dan hak-hak disabilitas, semakin banyak inisiatif yang muncul untuk mempromosikan penggunaan bahasa isyarat.
Di Indonesia, organisasi seperti Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) terus memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, termasuk pengakuan penuh terhadap BISINDO.
Selain itu, perkembangan teknologi juga memberikan dampak positif. Dengan adanya media sosial, video tutorial, dan aplikasi belajar bahasa isyarat, orang-orang non-disabilitas juga semakin tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat, yang pada akhirnya meningkatkan interaksi antara komunitas tuli dan masyarakat luas.
Dampak Bahasa Isyarat di Indonesia
Sejak mulai dikenalkan, bahasa isyarat telah memberikan dampak yang besar bagi komunitas disabilitas di Indonesia.
Pendidikan anak-anak tuli semakin terbantu dengan penggunaan bahasa isyarat, memungkinkan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkomunikasi dengan lebih baik.
Selain itu, bahasa isyarat juga mulai digunakan di media, seperti dalam program berita dengan terjemahan bahasa isyarat, yang membantu orang tuli untuk mengakses informasi.
Ke depan, diharapkan lebih banyak kebijakan yang mendukung penggunaan bahasa isyarat, baik di sekolah, tempat kerja, maupun ruang publik.
Dengan demikian, bahasa isyarat dapat menjadi jembatan bagi keberagaman dan inklusi yang lebih baik di masyarakat Indonesia.
Inovasi Berbasis Web untuk Belajar Bahasa Isyarat
Bahasa Isyarat dalam Kehidupan
Bahasa isyarat memainkan peran penting dalam kehidupan penyandang disabilitas, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya dan keberagaman.
Sejarah bahasa isyarat di dunia, termasuk di Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa ini terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi dalam masyarakat.
Dengan terus memperjuangkan pengakuan resmi dan penyebaran penggunaan bahasa isyarat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman dalam segala bentuknya.
Sumber Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/perlu-atau-tidak-belajar-bahasa-isyarat?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_campaign=&utm_content=151268030042&utm_term=&gad_source=1&gclid=Cj0KCQjw3vO3BhCqARIsAEWblcAB_pgvRECj8BQiFKJhw-3Ig67JxP3xJc7tbkN9uaZ0nVPMDvV4x0AaAqGeEALw_wcB
https://nationalgeographic.grid.id/read/132868979/mengungkap-asal-usul-dan-evolusi-bahasa-isyarat-di-kehidupan-manusia?page=all
https://kids.grid.id/read/474061641/sejarah-bahasa-isyarat-atau-sign-language-di-dunia-dan-indonesia?page=all
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News