Rasa percaya menjadi dasar bagi kehidupan seseorang. Orang yang memiliki rasa percaya dalam hal apapun akan melihat masa depan sehingga mengambil berbagai kesempatan untuk berkembang, khususnya kaum muda.
Kaum muda memiliki ambisi yang mampu membentuk masa depan mereka sendiri dengan kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi.
Di tengah situasi politik yang cukup panas dan berpengaruh terhadap banyak hal, rasa percaya terhadap masa depan rupanya masih dimiliki oleh Generasi Z (Gen Z) dan Generasi Milenial. Meski demikian, persentasenya tidak begitu besar.
Kisah Jamu Jeng Minul, dari Anak yang Susah Makan hingga Bikin Kedai Ala Milenial
Studi yang dilakukan oleh Vero Advocacy dan Kadence International menemukan bahwa Generasi Milenial lebih banyak menunjukkan optimisme pada prospek karir dan stabilitas ekonomi dibandingkan Gen Z. Menariknya lagi, optimisme masyarakat Indonesia secara umum lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Studi yang dilakukan oleh Vero Advocacy dan Kadence International melibatkan 2.700 responden dari Gen Z dan Milenial di enam negara Asia Tenggara, termasuk 453 responden dari Indonesia. Beberapa negara yang terlibat di antaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Hasil studi mengungkapkan, 89% Milenial Indonesia (usia 27-43 tahun) percaya bahwa kualitas hidup akan meningkat dalam lima tahun ke depan, sementara 87% responden Gen Z (usia 18-26 tahun) menyatakan optimisme mereka akan masa depan. Angka-angka ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia (Gen Z 85%, Milenial 72%), Singapura (Gen Z 74%, Milenial 68%), Filipina (Gen Z 85%, Milenial 84%), dan Thailand (Gen Z 89%, Milenial 86%).
Permudah Perdagangan dan Jaminan Produk Halal, Indonesia Gandeng Singapura untuk Kerja Sama
Tiga Tantangan Besar yang Dirasakan Generasi Milenial dan Gen Z
Meski demikian, para responden yang menyatakan optimisme ini juga menyadari berbagai tantangan yang mereka hadapi. Setidaknya, saat ini ada 3 tantangan terbesar yang dirasakan oleh Gen Z dan Milenial.
Kesempatan Kerja
Bekerja dan berkarir merupakan salah satu untuk mencapai kehidupan yang berkualitas. Akan tetapi, kesempatan dalam bekerja di Indonesia justru menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan, tingkat kepuasan Gen Z dan Milenial terhadap kesempatan kerja hanya mencapai 42%. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kesempatan kerja yang terendah di Asia Tenggara.
Banyak anak muda yang merasa tidak yakin dengan masa depan karier mereka. Sebanyak 88% responden dari Gen Z dan 89% dari Milenial memandang pekerjaan sebagai masalah yang signifikan. Mereka sangat mendambakan akses pekerjaan yang berkualitas, gaji layak dan adil, serta mobilitas ekonomi.
Buka Peluang Kerja Sama untuk Stabilitas Keamanan Kawasan, Brunei Darussalam Gandeng PT PAL Indonesia
Kualitas Pendidikan
Akses pendidikan menjadi masalah krusial. Sebab, pendidikan merupakan dasar bagi kesejahteraan seseorang. Pendidikan dapat menjadi tangga bagi masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Tantangan ini juga dirasakan oleh 73% responden Gen Z dan 76% responden Milenial.
Mereka merasakan tingginya biaya pendidikan menjadi penghalang utama bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini berakibat pada kecilnya peluang yang mereka dapat dalam bersaing pada industri kerja yang kompetitif.
Dalam survei ini pula, tidak ada separuh responden atau hanya sekitar 41% di antaranya merasa puas dengan pendidikan di Indonesia.
Layanan Kesehatan
Selain pendidikan, layanan kesehatan juga menjadi hal yang sangat krusial bagi masyarakat. 44% dari setiap generasi menyatakan bahwa kesehatan turut menjadi penghalang bagi masa depan mereka.
Meskipun kebijakan layanan kesehatan di Indonesia memiliki tingkat kepuasan tertinggi di angka 51%, banyak generasi muda yang menginginkan peningkatan kualitas layanan kesehatan dan aksesibilitas yang lebih besar. Sebab, mereka menganggap layanan dan perawatan yang ada saat ini terlalu mahal.
Dorong Pengembangan Industri Gim Lokal, Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Savvy Games Group
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menjawab Tantangan?
Vero Advocacy, sebuah konsultan hubungan pemerintah bersama Kadence International, sebuah lembaga riset pasar global berusaha memberikan penyelesaian atas tantangan-tantangan yang dirasakan oleh anak muda.
Dengan keahliannya dalam menjalin hubungan dengan pemerintah di Asia Tenggara, Vero Advocacy memahami pentingnya hubungan antara generasi muda, pihak swasta, dan pemerintah. Lewat hasil studi ini, Vero Advocacy menilai pentingnya keterlibatan dari pemerintah maupun pihak swasta untuk menciptakan kebijakan dan inisiatif yang inklusif dan berkelanjutan.
“Anak muda di Asia Tenggara merupakan kekuatan utama yang mendorong pertumbuhan kawasan ini. Sangat penting bagi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk mendengar aspirasi mereka dengan secara aktif meningkatkan standar hidup dan peluang bagi mereka. Masa depan kita bersama bergantung pada pemberdayaan generasi ini untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik,” ungkap Nattabhorn Buamahakul, Managing Partner di Vero Advocacy.
Serba-Serbi Janji Prabowo Demi Kesejahteraan Guru Indonesia Tahun 2025
Setidaknya, ada 4 (empat) poin utama yang perlu pemerintah maupun pihak swasta dilakukan beriringan untuk menciptakan masa depan yang sejahtera bagi anak muda.
Kebijakan yang Berpusat pada Generasi Muda
Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat membuat kebijakan yang memprioritaskan akses terhadap pendidikan berkualitas, memperluas kesempatan kerja, dan meningkatkan keterjangkauan kepemilikan rumah. Hal ini disebabkan generasi muda sangat berfokus pada ketiga aspek tersebut. Dengan berfokus pada bidang-bidang ini, pemerintah secara langsung dapat menciptakan lingkungan yang mampu mendukung perkembangan generasi muda.
Keterlibatan Generasi Muda
Salah satu cara untuk menciptakan kebijakan yang berfokus pada generasi muda ialah dengan melibatkan generasi muda dalam diskusi kebijakan dan proses pengambilan keputusan. Wawasan dan perspektif mereka harus bisa didengar dan dihargai dalam membentuk kebijakan yang berdampak pada masa depan mereka.
Ubah Limbah Jadi Berkah, Industri Daur Ulang Indonesia Punya Potensi Besar Cetak Jutaan Tenaga Kerja
Ruang Khusus untuk Advokasi Generasi Muda
Selain melibatkan generasi muda, pemerintah juga perlu membangun forum atau platform khusus yang memungkinkan generasi muda dapat dengan bebas menyampaikan aspirasi mereka. Ruang-ruang ini harus memfasilitasi dialog terbuka, mendorong pemikiran inovatif, dan memberikan kesempatan bagi individu-individu muda untuk menyoroti kontribusi mereka terhadap pembangunan nasional.
Dukungan dari Pengusaha
Sektor swasta juga dapat terlibat dalam menciptakan masa depan yang lebih sejahtera. Pengusaha dapat mengembangkan program kewirausahaan melalui pemanfaatan sumber daya dan keahlian yang ada. Dengan menawarkan pendanaan dan pelatihan, sektor ini dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berbisnis, serta memberdayakan generasi inovator dan pemimpin baru.
Cerita Ryan, Pebisnis Helm Anak yang Libatkan Emak-Emak
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News