Industri daur ulang di Indonesia telah menunjukkan potensi yang signifikan tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah, ekonomi sirkular yang didorong oleh sektor daur ulang menjadi solusi yang berkelanjutan.
Industri ini dinilai mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya yang sebelumnya terabaikan.
Produk Elektronik Indonesia Kian Diminati di Mesir, Kualitas Bersaing dengan Harga Terjangkau
Peluang Lapangan Kerja yang Luas
Menurut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, sektor daur ulang di Indonesia memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja.
Dalam sebuah pernyataan saat peresmian The Circular Fashion Partnership Indonesia, Amalia menjelaskan bahwa sektor ini mampu menyerap jutaan tenaga kerja.
Pemulung, sebagai salah satu lapisan paling bawah dalam rantai industri daur ulang, berpotensi mencapai hingga 3 juta pekerja. Di samping itu, ada juga peluang besar bagi kolektor (120 ribu), millers (40 ribu), buruh pabrik (100 ribu), tenaga penjualan produk daur ulang (60 ribu), serta tenaga di industri terkait lainnya (40 ribu).
"Penyerapan tenaga kerja dalam sektor ini sangat besar, dari pemulung hingga pekerja pabrik, industri ini mampu menjadi sumber penghidupan bagi jutaan orang," ujar Amalia.
Pernyataan ini menggarisbawahi bagaimana sektor daur ulang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam memberikan peluang bagi masyarakat di berbagai tingkatan ekonomi.
Produk Indonesia Semakin Diminati di Tiongkok, Potensi dan Peluang Ekspor Kian Meningkat
Potensi Investasi dan Ekspor yang Menjanjikan
Selain kontribusinya terhadap penciptaan lapangan kerja, industri daur ulang juga dinilai memiliki potensi investasi yang cukup besar. Amalia menyebutkan bahwa investasi dalam sektor ini diperkirakan mencapai Rp5,15 triliun.
Nilai ini menunjukkan bahwa industri daur ulang tidak hanya diminati secara domestik, tetapi juga menarik minat investor asing.
Dengan meningkatnya perhatian global terhadap keberlanjutan, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi pemain utama di sektor ini, terutama setelah China menutup pabrik daur ulang plastiknya yang memiliki kapasitas 9 juta ton per tahun.
Potensi ekspor dari industri daur ulang di Indonesia juga terbilang menjanjikan. Amalia menekankan bahwa pasar ekspor Indonesia dapat terdampak positif oleh pengembangan sektor ini.
“Industri daur ulang memiliki potensi ekspor yang besar, terutama di bidang tekstil dan plastik,” jelas Amalia.
Dengan ekosistem yang mendukung, mulai dari pengumpul pakaian bekas hingga pembeli siaga, industri daur ulang dapat menciptakan rantai pasok yang kuat dan berkelanjutan.
Ekonomi Kreatif Bakal Jadi Penggerak Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Depan
Mendukung Ekonomi Sirkular dan Meningkatkan Pendapatan Per Kapita
Industri daur ulang juga berperan penting dalam mendorong ekonomi sirkular, terutama di sektor tekstil. Amalia mengungkapkan bahwa sektor ini perlu didorong lebih lanjut agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
"Jika ekonomi sirkular di sektor tekstil dapat diterapkan dengan baik, ini bisa meningkatkan pendapatan per kapita dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja," ujar Amalia.
Dengan demikian, industri daur ulang tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan limbah dan pelestarian lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, industri daur ulang dianggap sebagai pekerjaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
Dengan meningkatnya tekanan global untuk mengurangi jejak karbon dan mengelola limbah secara bertanggung jawab, industri daur ulang dapat menjadi solusi yang ideal untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan ekosistem yang memadai dan dukungan penuh dari berbagai pihak, industri daur ulang di Indonesia bisa menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan peluang kerja yang lebih luas dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Mantap! Indonesia Jadi "Raja Gambir" Dunia, Kuasai 80 Persen Pasar Ekspor
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News