Bayangkan bila Kawan berjalan melewati rute menantang di tengah hijaunya alam, dengan suara gemuruh air yang semakin terdengar jelas di setiap langkah.
Di air terjun Grojogan Sewu Sidomulyo, pengalaman tersebutlah yang akan Kawan rasakan.
Bukan hanya menawarkan panorama air terjun yang megah, Grojogan Sewu Sidomulyo juga menyimpan nuansa menenangkan dan pengalaman seru bagi mereka yang ingin benar-benar dekat dengan alam.
Menyusuri Geopark Merangin, Menengok Harmoni Alam dan Sejarah Geologi di Jantung Sumatra
Sekilas Tentang Grojogan Sewu Sidomulyo
Nama Grojogan Sewu sendiri berarti “seribu air terjun” dalam bahasa Jawa, yang merujuk pada aliran air deras yang menghasilkan ribuan percikan air jatuh dari tebing.
Sebelumnya, nama ini memang populer untuk air terjun di Tawangmangu, Jawa Tengah. Namun, air terjun di Lumajang ini, tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, hadir dengan keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda
Grojogan Sewu Sidomulyo menjadi magnet baru bagi wisatawan yang tertarik pada alam liar dan tantangan.
Surga yang Jatuh di Timur Indonesia Itu Bernama Kepulauan Kei
Daya Tarik Grojogan Sewu Sidomulyo
Grojogan Sewu Sidomulyo menawarkan panorama air terjun setinggi 80 meter yang mengalir deras di tengah tebing-tebing hijau. Debit airnya pun mengalir deras sepanjang tahun. Hal ini menghadirkan nuansa yang akan membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.
Dikelilingi oleh hutan dan perbukitan, suasana di sini benar-benar mendukung para pengunjung yang ingin menyatu dengan ketenangan alam.
Salah satu daya tarik unik lainnya adalah wisata malam hari di air terjun ini. Bahkan, Grojogan Sewu Sidomulyo adalah destinasi pertama di Kecamatan Pronojiwo yang menawarkan pengalaman menikmati air terjun di malam hari.
Berjalan di tengah malam, hanya dengan diterangi cahaya alami dari bulan dan bintang, tentu nuansa magisnya tak tertandingi. Kawan GNFI juga bisa menikmati suara gemericik air yang menjadi lebih hening dan damai saat malam tiba.
Tak hanya itu, Grojogan Sewu Sidomulyo memiliki daya tarik interaksi alam yang asri. Selama perjalanan menuju air terjun, Kawan akan disuguhi pemandangan hutan yang masih terjaga, lengkap dengan kicauan burung dan angin sejuk yang menyegarkan.
Selain keindahan alamnya, destinasi ini juga mendukung potensi lokal. Bagi wisatawan mancanegara, pihak pengelola menyediakan satu kilogram buah salak gratis sebagai bentuk promosi produk lokal Pronojiwo.
Ketika Waktu Berhenti di Desa Adat Bena, Kampung Para Dewa di Ketinggian Flores
Lokasi dan Akses Menuju Grojogan Sewu Sidomulyo
Air terjun ini terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Lumajang. Waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Selama perjalanan, Kawan akan melewati hamparan sawah hijau dan perbukitan yang cantik, menciptakan suasana petualangan yang menenangkan.
Setelah tiba di Desa Sidomulyo, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati rute pendakian yang cukup menantang.
Meski jalurnya sedikit menanjak, lintasan yang disediakan cukup aman, dan pemandangan alam sepanjang perjalanan akan membuat rasa lelah terbayar lunas.
Rute yang dilalui ini didesain agar para pengunjung dapat merasakan pengalaman mendekati alam sepenuhnya.
Dengan tiket masuk seharga Rp10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara, Grojogan Sewu Sidomulyo adalah destinasi yang ramah bagi segala kalangan.
Jadi, kapan Kawan GNFI akan menjelajahi Grojogan Sewu Sidomulyo?
Mengenal Pisang Kirana Mas Lumajang yang Manisnya Sampai Mendunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News