Jika membahas destinasi wisata di Indonesia Timur, Maluku selalu menyimpan pesona yang tiada habisnya. Setiap sudut wilayahnya mampu memukau siapa saja yang datang.
Salah satu permata tersembunyi di provinsi ini adalah Kepulauan Kei, tepatnya di Maluku Tenggara.
Tak berlebihan jika Kepulauan Kei disebut sebagai surga di timur Indonesia. Birunya laut, putihnya pasir, dan tradisi unik masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri yang membuat siapa saja terpesona.
Sekilas Soal Kepulauan Kei
Kepulauan Kei terletak di bagian tenggara Provinsi Maluku, yang terdiri dari dua pulau utama, yaitu Kei Kecil dan Kei Besar, serta beberapa pulau kecil di sekitarnya. Masyarakat lokal menyebutnya dengan Nuhu Evav atau Kepulauan Evav.
Dari segi administratif, wilayah ini masuk ke dalam Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Secara geografis, di sebelah barat Kepulauan Kei berbatasan dengan Kepulauan Aru, dan di timur laut dengan Kepulauan Tanimbar.
Selain keindahan alam yang memukau, Kepulauan Kei juga kaya akan tradisi dan budaya yang terjaga hingga kini.
Salah satu acara tahunan yang selalu dinanti-nanti adalah Festival Pesona Meti Kei, yang diadakan setiap Oktober. Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti van kur kurat, tradisi memanah ikan yang dilakukan masyarakat setempat saat air laut surut.
Daya Tarik Kepulauan Kei
Apa yang membuat Kepulauan Kei begitu spesial?
Jawabannya adalah kombinasi sempurna antara keindahan alam dan kearifan lokal.
Pantai-pantai di Kepulauan Kei dikenal dengan pasir putihnya yang halus, bersih, dan laut berwarna hijau toska yang jernih.
Salah satu pantai yang paling terkenal adalah Pantai Ngurbloat, yang berada di Desa Ngilngof.
Pantai ini bahkan dijuluki sebagai pantai dengan pasir terhalus di dunia!
Dengan panjang sekitar 3 hingga 5 kilometer, pasir putihnya benar-benar memikat.
Selain Ngurbloat, ada juga Pantai Ohoidertawun yang menawarkan ketenangan dengan air laut yang tenang dan pemandangan menakjubkan. Di pantai ini, Kawan bisa menikmati suasana sepi sambil memandangi laut yang berkilauan di bawah sinar matahari.
Bagi Kawan GNFI yang ingin mengenal lebih dalam budaya masyarakat Kei, Festival Pesona Meti Kei adalah waktu yang tepat untuk berkunjung.
Kegiatan seperti van kur kurat, yaitu menangkap ikan menggunakan panah tradisional, sangat menarik untuk dilihat.
Atraksi ini tidak hanya menunjukkan keterampilan menangkap ikan, tetapi juga menggambarkan hubungan erat antara masyarakat Kei dengan laut yang mereka cintai.
Akses Menuju Kepulauan Kei
Lantas, bagaimana cara menuju Kepulauan Kei?
Jangan khawatir, Kawan, akses ke daerah ini sekarang jauh lebih mudah.
Dari Kota Ambon, Kawan bisa memilih menggunakan pesawat menuju Bandara Karel Satsuitubun di Langgur, yang memakan waktu sekitar satu jam.
Setibanya di sana, Kawan bisa melanjutkan perjalanan ke berbagai spot menarik di sekitar Kepulauan Kei dengan kendaraan darat.
Jika Kawan lebih suka perjalanan laut, kapal dari Pelabuhan Ambon menuju Pelabuhan Tual juga tersedia, meski perjalanan akan memakan waktu sekitar 21 jam.
Namun, percayalah, setelah tiba di Kepulauan Kei, segala lelah akan terbayar dengan pemandangan yang memukau dan kehangatan penduduk lokal yang ramah.
Jadi, jika Kawan sedang merencanakan liburan ke Maluku, jangan lupa untuk memasukkan Kepulauan Kei dalam daftar destinasi yang wajib dikunjungi.
Waktunya menjelajahi surga di timur Indonesia, Kepulauan Kei menanti Kawan!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News