kisah inspiratif dari shinta kamdani pemimpin perempuan pertama di apindo - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Inspiratif dari Shinta Kamdani, Pemimpin Perempuan Pertama di Apindo

Kisah Inspiratif dari Shinta Kamdani, Pemimpin Perempuan Pertama di Apindo
images info

Shinta Widjaja Kamdani atau yang biasa dikenal sebagai Shinta Kamdani menjadi pemimpin perempuan pertama di Apindo sepanjang sejarah. Ia dikukuhkan menjadi ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023-2028 setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Apindo di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Hal ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Apindo sebab selama 72 tahun berdiri, organisasi ini selalu dipimpin oleh laki-laki. Terpilihnya Shinta Kamdani sebagai ketua Apindo semakin membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan di Indonesia telah selangkah lebih maju.

Di balik kesuksesan Shinta Kamdani dalam mengemban jabatan sebagai Ketua Umum Apindo, ada banyak cerita menarik yang mampu membentuk Shinta menjadi perempuan yang tangguh dan berdaya.

Sosok Suswaningsih, PNS yang Berjuang Hidupkan Lahan Tandus di Gunungkidul

Shinta Kamdani Memulai Karir dari Nol di Bisnis Keluarganya Sendiri

Shinta Kamdani saat ini menjabat sebagai pemilik sekaligus CEO Sintesa group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi, manufaktur, properti, dan produk konsumen.

Untuk mencapai level CEO, Shinta Kamdani harus memulai langkah karirnya dari nol. Saat itu, setelah lulus dari pendidikan tingginya di Amerika Serikat, Shinta ditempatkan dibagian Promotion and Marketing di perusahaan ayahnya, PT. Tigaraksa Satria.

“Dulu sepulang ke Indonesia setelah kuliah di luar negeri, saya memulai kerja fulltime di bawah perusahaan keluarga. Meski perusahaan tersebut adalah milik keluarga, namun saya memulai karir saya dari unit paling bawah sebagai seorang sales,” ujar Shinta, sebagaimana dikutip dari YouTube resmi Cakap.

Ia kemudian menjadi bagian dari jajaran managemen selama 16 tahun setelah menapaki profesi sebagai sales selama 9 tahun. Hingga akhirnya di tahun ke-25, Shinta baru menempati posisi sebagai CEO.

Pertama di Indonesia, Dosen Perempuan ITS Sri Fatmawati Raih Dr Willmar Schwabe Award

Jalan panjang Shinta dalam berkarir di bisnis keluarganya sendiri ini menjadi prinsip baginya untuk memahami sekaligus memperlakukan karyawannya. Menurutnya jika sebuah perusahaan ingin berkelanjutan, perusahaan itu seharusnya tidak hanya menerapkan unsur profit ekonomi, tetapi juga memperhatikan people (social) dan planet (lingkungan).

“Kita sebelum jadi pemimpin, harus tahu dulu bagaimana caranya menjadi pekerja. Jika kita langsung sebagai pemimpin, kita tidak pernah belajar cara memimpin orang-orang ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, merujuk pada prinsip 3P itu, Shinta memiliki sekaligus menerapkan corporate culture yang kemduian disebut sebagai 4E, yakni Empathy, Empowerment, Excellent dan Entrepreneurship dalam menahkodai perusahaannya. Legacy tersebut kemudian ia proyeksikan sebagai visi bisnis untuk menjadikan perusahaan menjadi Sustainable Excellence Company.

“Kita harus punya visi, misi, dan corporate values. Human capital is key,” tegasnya.

Fatonah, Maestro dari Sukapura yang Belajar Batik Secara Diam-Diam

Inovasi Shinta Kamdani di Apindo, Buat Bidang Khusus SDG

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan salah satu prioritas pengembangan Shinta Kamdani. Di mana pun ia berada, ia hampir selalu menggaungkan pembangunan berkelanjutan, tak tekecuali di Apindo.

Selama setahun ia menjabat sebagai Ketua Umum Apindo, Shinta telah membuat bidang baru, yakni Bidang Pembangunan Berkelanjutan.

Sebagaimana dilansir dari Apindo, Southeast Asia’s Green Economy 2024 Report mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara penerima investasi hijau terbesar di Asia Tenggara pada 2023. Aliran investasi hijau ke Indonesia sepanjang 2023 mencapai hampir US$1,6 miliar, tumbuh sekitar 28% dibanding tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, Apindo mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia agar lebih serius dalam mengintegrasikan prinsip ESG.

Pemikiran Progresif Linda Anggrea Pemilik Buttonscarves, Produk Lokal yang Kini Mendunia

Apindo juga meyakini bahwa kebijakan perdagangan serta daya saing Indonesia perlu diselaraskan dengan perkembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan di tingkat global. Prioritas ini telah dituangkan dalam Roadmap Perekonomian APINDO 2024-2029.

Selain ekonomi hijau, pembangunan berkelanjutan atau sustainability juga diinisiasi Apindo untuk pemberdayaan perempuan.

“Sekarang ada bidang khusus SDG karena saya benar-benar promosikan SDG. Tidak hanya sustainability tapi juga urusan women empowerment dan lain-lain,” lugas Shinta Kamdani.

Apalagi, hingga saat ini kemampuan Shinta Kamdani mengaku masih kerap diragukan kecakapannya dalam memimpin.

“Skeptis sudah biasa bagi saya sehingga saya mencoba mengembangkan sebuah network. Kamu (perempuan) tidak sendirian,” tandasnya.

Sosok Ira Puspadewi, Perempuan yang Ahli di Bidang Transportasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.