Fenomena tumpukan speaker dengan watt tinggi di atas mobil bak terbuka dengan musik elektronik tempo cepat, sound horeg, belakangan ini viral.
Ada warga yang menikmatinya, ada pula yang melayangkan protes karena volume maksimal sound horeg menghajar telinga hingga rumah-rumah yang dilewatinya.
Sound horeg menjajah lautan
Jika biasanya sound horeg diputar di jalanan dengan diangkut truk, kini juga dimainkan di laut. Aksi ini pun menjadi sorotan warganet.
Video yang dibagikan akun Instagram @awreceh.id, memperlihatkan sound horeg setinggi lima meter lengkap dengan rigging dibawa dengan menggunakan dua perahu.
Musik yang dikeluarkan sound horeg itu pun menggema di lautan. Meski tampak mengasyikkan, volume tinggi ini ternyata berbahaya bagi lingkungan. Kok bisa?
Mengganggu biota laut
Pencemaran suara di laut alias kebisingan laut telah lama mendapat sorotan. Tak banyak orang tahu bahwa pencemaran suara di laut memberikan dampak signifikan terhadap biota laut.
Melansir Mongabay, beberapa makhluk hidup seperti mamalia laut menggunakan suara untuk berkomunikasi mengenali lingkungannya, hingga membangun kewaspadaan adanya predator.
Jadi, bisa dibayangkan apa jadinya jika sound horeg menyetel musik dengan volume maksimal di lautan! Sound horeg akan mengganggu kemampuan mamalia laut untuk mengenali gelombang suara.
Baca juga Karang Meja, Rumah Biota Laut yang jadi Indikator Kerusakan Lingkungan
Sound horeg membahayakan ekosistem
Mamalia laut yang memiliki pendengaran pada skala tertentu akan sangat dipengaruhi oleh suara. Paus jenis beaked dan sperm yang bermigrasi menuju wilayah yang penuh dengan kebisingan disebut mudah diserang.
Studi menunjukkan bahwa kebisingan di laut telah menimbulkan efek jangka pendek bagi makhluk hidup dalam hal memangsa makanan, bersosialisasi, dan vokalisasi.
Polusi suara juga menyebabkan perubahan perilaku dalam cara menyelam serta berpindahnya mamalia laut dari habitatnya. Jika gangguan terus berulang, dalam jangka panjang akan menimbulkan stress.
Menyebabkan paus terdampar
Bukti lain yang menunjukkan bahayanya polusi suara di laut adalah aktivitas kapal naval milik tentara Amerika Serikat yang menggunakan sonar aktif untuk berlatih.
Bersumber dari earth.org, Angkatan Laut Amerika pernah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active Sonars (LFA) yang sangat berdampak negatif terhadap kehidupan dan perilaku mamalia laut.
Riset menunjukkan bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktivitas militer semacam itu, menyebabkan paus jenis beaked terdampar di Pulau Canary dan Laut Ionia. Paus jenis sperm juga mengalami perubahan perilaku ketika merespons sonar ini.
Pertengahan Maret 2000, sebanyak 17 mamalia laut (termasuk dua spesies paus jenis beaked dan minke) pun terdampar di Bahama akibat latihan militer Amerika Serikat yang menggunakan sonar.
Baca juga Tampak Tak Nyata, Hewan Laut ini Membuat Keranjang dengan Lengannya yang Bercabang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News