Sebulan yang lalu, Jakarta Movin bersama dengan Tiga Dua Satu dan Indonesia Kaya mengadakan teater musikal berjudul Interaksi. Ini merupakan adaptasi dari lirik lagu Tulus pada album “Monokrom” dan “Interaksi”. Teater musikal Interaksi diselenggarakan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada 16-18 Agustus dan 23-25 Agustus 2024.
Teater Musikal “Interaksi” menceritakan tentang Dio yang jatuh hati secara diam-diam pada sahabat SMAnya, Nadia. Nadia termasuk tipe perempuan yang selalu mempunyai pacar, namun tidak pernah menyukai Dio.
Nadia justru menjalin hubungan dengan Fajar, musuh Dio masa kecil. Fajar tidak menyukai kedekatan Nadia dengan Dio. Ia pun menyuruh Nadia untuk menjauhi Dio. Hati Dio hancur mengetahui hal itu.
Dia tidak bisa berdekatan dengan Nadia lagi. Dio belajar untuk membuka hatinya dan move on. Untuk pertama kalinya, Dio menjalin hubungan dengan rekan kerjanya, Matahari.
Setelah beberapa lama menjalin hubungan, Nadia merasa hubungannya dengan Fajar tidak sehat. Fajar terlalu banyak membuat aturan sehingga Nadia pun sering menangis. Saat Nadia bersedih, dia merasa sendirian karena biasanya Dio yang selalu ada di sampingnya ketika ia sedih. Dio juga sama terpuruknya. Hubungannya dengan Matahari mungkin terlihat baik di depan. Akan tetapi, hati kecil Dio masih menyayangi Nadia.
Suatu hari, Dio mencoba untuk menyatakan perasaannya kepada Nadia. Namun, Nadia tidak dapat membalas perasaan tersebut. Kehidupan percintaan yang pilu juga membuat Dio tidak fokus saat bekerja. Dia tidak dapat naik jabatan karena kinerjanya turun dan ia sering mengurung diri di kamar.
Sakit hatinya tak kunjung pulih terlebih lagi saat ia mendengar Nadia dan Fajar akan menikah. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, Dio mendengar kabar bahwa selama ini Matahari menyembunyikan penyakit kritisnya dan ia sudah dirawat di rumah sakit.
Matahari tidak mau orang-orang di sekitarnya mengetahui penyakitnya. Ia takut dipandang berbeda atau dikasihani. Tawa dan sifat lucu Matahari ia pakai sebagai topeng untuk menutupi penyakitnya.
Ketika Dio pergi menjenguk Matahari, ia berkata bahwa ia berniat untuk membantu Dio mengejar Nadia kembali jika ia masih ada waktu lebih untuk hidup. Dio menyesal dan merasa tidak berhasil sebagai kekasih Matahari. Penyakit Matahari sudah tidak dapat disembuhkan. Ia pun meninggal.
Nadia tiba-tiba muncul ke kehidupan Dio lagi di saat Dio sedang berduka. Nadia mengakui hubungannya dengan Fajar merupakan hubungan yang tidak sehat. Mereka membatalkan pernikahan mereka. Nadia bilang bahwa dia menyimpan trauma yang begitu dalam yang diakibatkan oleh hubungan keluarganya yang tidak harmonis.
Hal ini menyebabkan Nadia menjadi needy dan menggantungkan kebahagiaannya di orang lain. Nadia mencoba untuk berobat ke psikolog dan berjuang untuk menyembuhkan traumanya.
Fajar juga sama memiliki trauma dari keluarganya. Ia dipaksa untuk selalu sempurna dan berhasil. Fajar muak akan hal ini sehingga membuatnya menjadi pribadi yang perfeksionis dan tidak pernah belajar untuk mengontrol emosinya.
Pada akhir cerita, Nadia mencoba untuk mengajak Dio menjalin hubungan. Akan tetapi, Dio menolak. Dio yang sudah menyukai Nadia sejak duduk di bangku SMA menolak untuk membuka hatinya untuk Nadia kembali.
Hal-hal buruk yang membuatnya sedih belakangan ini sangat memengaruhi pikirannya. Dio ingin sembuh. Ia ingin mencari kebahagiaan dalam dirinya dulu, bukan dalam diri orang lain.
Lagu “Diri” dan “Lekas” menutup akhir cerita Dio dan Nadia. Lirik “luka, luka, hilanglah luka, biar tentram yang berkuasa, kau terlalu berharga untuk luka” sungguh berhasil menggambarkan perasaan hati Dio dan Nadia yang penuh luka dan ingin sembuh. Lantunan lagu “Lekas”, “enyahlah semua sedihmu, kau layak untuk terus terus tersenyum” menandakan proses awal Dio untuk bangkit dari kesedihannya.
Lakon musikal “Interaksi” merupakan pertunjukkan yang mengagumkan. Seluruh elemen dalam sandiwara berhasil menyihir penonton. Selain keempat tokoh utama, pertunjukkan panggung “Interaksi” juga mempunyai “Ensemble” yang membawa penonton masuk ke dalam alur cerita.
“Ensemble” dalam pertunjukkan “Interaksi” merupakan paduan suara yang tidak hanya sekadar bernyanyi. Mereka juga ikut berinteraksi dengan penonton dan mengalunkan suara merdu sepanjang alur cerita. Lelucon yang dilontarkan oleh “Ensemble” mengundang gelak tawa penonton di tengah-tengah kisah hidup Dio yang pilu.
Kisah Dio, Nadia, Fajar, dan Matahari menyampaikan pesan penting yang dapat kita renungkan. Kita dapat belajar dari Matahari untuk mensyukuri waktu yang kita punya di dunia ini. Melihat Fajar yang mendapat tekanan untuk terus sempurna sejak kecil membuat kita sadar bahwa berusaha untuk sempurna justru membuat kita tidak pernah puas.
Kisah hidup Nadia mengajarkan kita bahwa tidak baik untuk memendam trauma yang begitu dalam. Lebih baik kita mencoba untuk menghadapi luka itu dan belajar untuk sembuh. Nadia juga mengajarkan kita bahwa berobat ke psikolog merupakan hal yang wajar dan justru membantu proses pemulihan.
Keputusan Dio yang akhirnya tidak menjalin hubungan Nadia dan ingin bahagia untuk dirinya sendiri dulu mengajarkan kita untuk tidak mencari kebahagiaan dalam diri orang lain. Kita harus mencari kebahagiaan dalam diri kita sendiri.
Seperti lirik lagu “Lekas”, mari kita lekas hentikan tangis dan tidak berlarut dalam sedih karena kita layak untuk selalu tersenyum.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News