mengambil alih lagi diri sendiri lewat lagu bermekaran dan mewangi pendarra - News | Good News From Indonesia 2024

Mengambil Alih Lagi Diri Sendiri lewat Lagu 'Bermekaran dan Mewangi', Pendarra

Mengambil Alih Lagi Diri Sendiri lewat Lagu 'Bermekaran dan Mewangi', Pendarra
images info

Pernah tidak, Kawan GNFI merasa seperti kehilangan arah? Seolah-olah diri yang Kawan GNFI kenal perlahan memudar, tenggelam di tengah harapan, dan ekspektasi yang dibentuk oleh orang lain? Kehilangan jati diri sering kali datang karena ke-trigger akan hal yang mengecewakan, hingga lupa siapa kita sebenarnya.

Namun, tenang, semua akan terlewati dengan jalan temuan yang Kawan GNFI punya. Untuk menenangkan hati Kawan GNFI yang bergemuruh, lagu Pendarra yang berjudul Bermekaran dan Mewangi sangat cocok untuk membangkitkan kembali diri sendiri yang pernah mati "sementara". Berikut pemaknaan lirik lagu Pendarra, Bermekaan dan Mewangi.

1. Pada Titik yang Paling Palung Jiwa akan Kembali Terhubung

"Bermekaran dan mewangi
Kelak kau kan menuai
Buah dari benih yang kau tebar
Peran tegar kau jalani
Begitu besar telah kau relakan"

Pada baris ini menekankan bahwa setiap kita akan menuai atas kekalahan, diremehkan, dikecewakan, digagalkan. Namun, kita tetap berani untuk terus berjalan melewatinya dengan rasa sabar. Pada akhirnya, kita akan memetik hasil dari benih yang telah kita tanam. Semua jerih payah kita di masa lalu akhirnya akan berbuah manis, menjadi cerminan dari usaha yang kita curahkan dengan tulus dan penuh keteguhan hati.

2. Kamu Menemukan Bahagia

"Waktu kian bergulir
Harumu kan berujung
Lukamu yang menganga
Kian tertutup senyum yang kau ukir
Abadi"

Di paragraf ini menyatakan bahwa waktu tidak akan pernah berhenti. Ia terus mengalir membawa setiap jejak langkah kita, mengubah luka menjadi kenangan, serta harapan yang menjadi kekuatan baru.

Mungkin di tengah perjalanan, harum yang kita punya perlahan memudar. Namun, senyuman yang kita berikan di setiap kesulitan akan bertahan lama, yang akhirnya menutup setiap luka yang pernah terbuka.

Pun ketika setiap tawa yang kita berikan. Meski di tengah rasa sakit, ini menjadi tanda bahwa hidup akan terus berjalan, bahwa diri kita sesungguhnya ngga pernah ingin menyerah.

Pada akhirnya, yang abadi bukanlah kesedihan, melainkan keteguhan kita untuk terus melangkah, menjadikan setiap momen sebagai bagian dari perjalanan yang berarti.

Kegagalan Bukan Hasil, tapi Proses

3. Kepercayaanmu Kembali, Jati Dirimu yang Sempat Hilang

"Sungguh binar sang mentari
Hidupi apa yang kau semai
Hingga merekah berseri
Kembang dan lestari"

Pada baris ketiga ini mengibaratkan cahaya matahari bersinar dengan lembut, yang memberikan kehidupan pada setiap benih harapan (meski penuh luka sekalipun) yang ditanam.

Setiap pancaran hangatnya membuat tunas-tunas kecil mulai tumbuh. Pelan-pelan harapan yang kita kira tidak memenuhi ekspektasi, itu juga ikut berjuang untuk mencapai ketinggian, hingga akhirnya merekah dengan keindahan yang memukau.

Kehidupan yang kita rawat dengan telaten kini mulai memperlihatkan hasilnya, penuh semangat dan harapan yang baru; haru.

Bunga-bunga itu tumbuh dengan ceria, mengisi dunia sekitarnya dengan warna dan keharuman yang tak lekang oleh waktu. Apa yang dulu hanya kita liat sebagai benih gagal, kecewa, kekalahan, kini berkembang menjadi sesuatu yang lestari, menandakan keberlanjutan hidup yang terus bergerak.

Semua ini adalah buah dari ketekunan kita, yang memberi napas pada keindahan alam di sekeliling, termasuk ke diri kita sendiri.

4. Jatuh dan Terluka akan Kembali Menemuimu namun Bahagia juga akan terus menghampirimu; Fase

"Yang telah layu
Gugur jatuh
Lekas tumbuh
Bermekaran dan mewangi
Yang telah layu
Gugur jatuh
Lekas tumbuh
Bermekaran dan mewangi"

Pada baris ini menyatakan bahwa apa yang telah layu mungkin jatuh dan gugur. Namun, kehidupan yang kita jalani akan selalu menemukan cara untuk bangkit kembali. Dengan cepat, tunas-tunas baru muncul, mekar dengan keindahan dan harum yang segar.

Daun yang jatuh bukan berarti menjadi akhir, melainkan awal bagi kehidupan yang lebih segar dan penuh semangat.

Hari Mental Sedunia Kesehatan Jiwa Kunci Kebahagiaan Hidup

Gagal atau kecewa, di hari ini, jangan sampai menutupi semangat kita di hari-hari selanjutnya. Hanya diri kita sendiri yang tahu potensi kita seperti apa. Jauhi ketakutan itu, berjuanglah, sebab versi baru kita akan segera tumbuh, membawa energi dan harapan baru.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.