ekspor indonesia cetak pencapaian baru apa pendorong utamanya - News | Good News From Indonesia 2024

Ekspor Indonesia Cetak Pencapaian Baru! Apa Pendorong Utamanya?

Ekspor Indonesia Cetak Pencapaian Baru! Apa Pendorong Utamanya?
images info

Total ekspor Indonesia mencapai puncaknya pada Agustus 2024 dengan nilai sebesar USD 23,56 miliar, menjadi yang tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Hal ini menunjukkan kuatnya performa ekspor Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.

Menurut Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan, hal ini menjadi pencapaian besar bagi Indonesia.

“Ekspor Indonesia pada Agustus 2024 yang tercatat sebesar USD 23,56 miliar merupakan nilai terbesar sejak akhir Desember 2022. Tentunya ini merupakan pencapaian besar, khususnya di tengah kondisi ekonomi global," ujarnya.

Peningkatan ini memperlihatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, terutama di sektor-sektor unggulan.

Dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor Agustus 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,97 persen (MoM) dan 7,13 persen dibandingkan Agustus 2023 (YoY).

Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang meningkat sebesar 7,43 persen, meskipun ekspor migas mengalami penurunan sebesar 15,41 persen.

Ekspor Pinang Indonesia Peringkat ke-1 di Dunia, Pasok 35 Persen Kebutuhan Global

Sektor Unggulan yang Menopang Ekspor

Secara sektoral, ekspor nonmigas mengalami peningkatan yang signifikan di beberapa sektor.

Pertambangan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 9,01 persen, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 8,70 persen, dan industri pengolahan naik 7,09 persen (MoM).

Komoditas unggulan yang mencatatkan peningkatan ekspor terbesar meliputi timah dan produk olahannya yang naik 86,35 persen, bijih logam 47,23 persen, alas kaki 26,40 persen, serta mesin dan peralatan mekanis 25,74 persen.

Peningkatan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati juga signifikan, mencapai 24,50 persen.

"Komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) menjadi pendorong pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar pada Agustus 2024. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dunia sebesar 4,08 persen,” ujar Bara.

Sempat Dianggap Narkotika, Begini Aturan Terbaru untuk Perdagangan Kratom di Indonesia

Pasar Utama Ekspor Nonmigas

Tiongkok dan Amerika Serikat tetap menjadi pasar utama bagi ekspor nonmigas Indonesia.

Ekspor nonmigas ke Tiongkok tumbuh 10,42 persen, sementara ke AS meningkat 20,80 persen dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, beberapa negara mitra dagang seperti Mesir, Turki, dan Afrika Selatan juga mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan.

Tingginya ekspor pada Agustus 2024 memberikan kontribusi signifikan terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia, yang mencapai USD 2,90 miliar.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan surplus pada Juli 2024 yang hanya mencapai USD 0,50 miliar. Surplus ini didorong oleh ekspor nonmigas yang mencatat surplus sebesar USD 4,34 miliar, meskipun sektor migas mengalami defisit sebesar USD 1,44 miliar.

Dengan capaian surplus ini, neraca perdagangan Indonesia meneruskan tren surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Di sisi lain, impor Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar USD 20,67 miliar, turun 4,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi baik pada sektor migas yang turun 25,56 persen, maupun nonmigas yang turun 0,89 persen.

Namun, secara tahunan, nilai impor mengalami kenaikan 9,46 persen dibandingkan Agustus 2023 (YoY).

Ekspor Baja Indonesia Peringkat ke-4 Dunia, Berkembang Pesat Sejak 5 Tahun Terakhir

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.