ekspor baja indonesia peringkat ke 4 dunia berkembang pesat sejak 5 tahun terakhir - News | Good News From Indonesia 2024

Ekspor Baja Indonesia Peringkat ke-4 Dunia, Berkembang Pesat Sejak 5 Tahun Terakhir

Ekspor Baja Indonesia Peringkat ke-4 Dunia, Berkembang Pesat Sejak 5 Tahun Terakhir
images info

Industri baja Indonesia menunjukkan performa yang gemilang dengan menempati posisi ke-4 dunia Posisi ini merupakan lompatan besar bagi Indonesia, mengingat ketatnya persaingan di industri ini. Dengan meningkatnya permintaan baja di berbagai sektor, seperti konstruksi, otomotif, dan manufaktur, Indonesia

Oleh karena itu, industri baja pun memberikan andil besar pada stabilitas perekonomian nasional. Pada 2023 nilai ekspor besi baja Indonesia ada di angka USD26,70 miliar, mengalami peningkatan 261,49 persen dari tahun 2019 yang tercatat sebesar USD7,39 miliar.

"Baja menjadi andalan ekspor Indonesia. Baja terus menjadi komoditas pembangunan infrastruktur dan mendorong industri manufaktur di dalam negeri, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Di sisi lain peran industri baja memberikan perekonomian yang stabil," ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja, serta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) di Jakarta, pada Rabu, (10/7/2024).

Lanjutkan Tren Positif, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 49 Bulan Berturut-turut

Berkembang pesat sejak 5 tahun terakhir

Pertumbuhan industri dan ekspor besi dan baja Indonesia pun berkembang sangat pesat pada lima tahun terakhir (2019 sampai 2023).

Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara pengekspor besi dan baja dunia dari sebelumnya peringkat ke-17 pada 2019. Sementara pada 2023, nilai ekspor besi dan baja Indonesia mencapai USD26,70 miliar, naik 261,49 persen dari 2019 yang tercatat sebesar USD7,39 miliar. Nilai impor besi baja pada 2023 sebesar USD11,38 miliar sehingga neraca perdagangan besi dan baja Indonesia pada 2023 mencatatkan surplus USD15,32 miliar.

Konsumsi baja nasional, diperkirakan mencapai 18,3 juta ton atau tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2024. Pertumbuhan ini ditopang berbagai kondisi yang menjadi pendorong permintaan baja.

“Indonesia juga gencar mengembangkan infrastruktur dan mendorong industri manufaktur, seperti pembangunan IKN, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan industri otomotif. Sedikitnya, terdapat 41 proyek prioritas strategis nasional yang ditargetkan selesai 2024,” ujarnya.

Ekspor Pinang Indonesia Peringkat ke-1 di Dunia, Pasok 35 Persen Kebutuhan Global

Didukung strategi dan kebijakan ekspor

Berbagai strategi dan kebijakan untuk terus mendukung peningkatan ekspor nasional pun telah dilakukan untuk mendukung hal ini.

Upaya ini di antaranya melalui pembukaan akses pasar luar negeri sebagai ‘toll way’, yaitu perjanjian perdagangan Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Kanada dan Uni Eropa, serta memperluas pasar nontradisional.

“Di sisi lain, Kemendag terus berupaya melindungi dan mendorong industri baja dalam negeri. Beberapa di antaranya dengan melakukan pembatasan impor untuk produk besi baja tertentu, mendorong kegiatan ekspor yang bernilai tambah melalui hilirisasi produk besi baja, dan melakukan pengawasan impor besi baja sebagai upaya untuk memastikan barang yang beredar sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan,” imbuh Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan juga menyampaikan, industri besi baja Indonesia masih dihadapkan restriksi perdagangan dari negara lain. Beberapa di antaranya seperti pengenaan trade remedies dan kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).

Namun, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengatasi berbagai hambatan perdagangan tersebut. Salah satunya, diwujudkan dengan kegiatan pelepasan ekspor produk baja berteknologi tinggi sebanyak 160 ton senilai USD195 ribu ke negara tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico.

10 Negara Ini Jadi Tujuan Ekspor Kratom Terbesar dari Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.