brin kaji pemanfaatan kratom untuk obat diabetes bagaimana efek kecanduannya - News | Good News From Indonesia 2024

BRIN Kaji Pemanfaatan Kratom untuk Obat Diabetes, Bagaimana Efek Kecanduannya?

BRIN Kaji Pemanfaatan Kratom untuk Obat Diabetes, Bagaimana Efek Kecanduannya?
images info

Kontroversi pemanfaatan kratom untuk medis terus bergulir. Tanaman ini tengah dikaji khasiatnya untuk mengobati diabetes.

Riset tentang penggunaan kratom secara tradisional dan secara farmakologis itu diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil penelitian menunjukkan kratom memiliki efek analgesik.

Kepala Pusat riset Vaksin dan Obat BRIN, Masteria Yunovilsa Putra mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan uji in vivo dan in vitro untuk meneliti kratom sebagai obat diabetes.

“Secara empiris didapat data dari beberapa teman di Kalimantan yang mempunyai riwayat diabetes dan mengkonsumsi kratom, ternyata level glukosanya menjadi rendah dan kondisinya menjadi lebih bagus,” jelasnya.

Tanaman kontroversial

Belakangan daun kratom menjadi perbincangan hangat karena klaim manfaat kesehatan dan kontroversinya. Tanaman asal Asia Tenggara ini telah sejak lama, digunakan untuk pengobatan tradisional.

Melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), Pemerintah Indonesia secara resmi mengatur kebijakan penanganan, pemanfaatan, dan perdagangan kratom dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 tahun 2024.

Masteria menjelaskan, kratom (Mitragyna speciosa) merupakan tanaman endemik di Asia Tenggara. Di Indonesia, kratom banyak ditemukan di Kalimantan. Tanaman ini diekspor ke Amerika dan Eropa.

Baca juga A Leaf of Faith, Film tentang Kratom yang Mengupas Seluk-beluk Daun Surga dari Kalimantan

 Efek samping kratom

Pada 2021, WHO Expert Committee on Drug Dependence (ECDD) mengkaji ulang dampak kesehatan kratom. Mereka menyimpulkan tidak ada cukup bukti untuk dilanjutkan ke tahap critical review.

Ekstrak kratom ditemukan memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel dari radikal bebas seperti spesies antioksidan reaktif dan oksida nitrat. Dalam dosis tertentu, alkaloid kratom memiliki efek analgesik dua kali lipat lebih tinggi.

Kratom alkaloid yang diberikan secara kronis dengan dosis yang ditingkatkan menginduksi lebih sedikit gejala putus obat dibandingkan dengan kelompok morfin. Itu artinya, efek kecanduan pengobatan kratom lebih rendah dibandingkan menggunakan morfin.

Baca juga Keajaiban Daun Kratom: Menguak Manfaat, Kontroversi, dan Masa Depannya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.