Karnaval Kecamatan Prambanan yang digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 sukses mengundang perhatian ribuan warga dari berbagai desa dan sekitarnya.
Acara tahunan yang dinanti-nantikan ini melibatkan seluruh desa di kecamatan Prambanan, yang berlomba-lomba menampilkan potensi lokal, budaya, dan kekayaan alam yang ada di masing-masing wilayah.
Event tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana penting bagi desa-desa untuk memperkenalkan potensi serta program unggulan yang mereka miliki.
Pada tahun ini, Desa Cucukan kembali menarik perhatian dengan partisipasi aktifnya dalam karnaval. Selain mempersembahkan parade yang berwarna-warni dan mengesankan, Desa Cucukan memanfaatkan momen ini untuk mempublikasikan acara besar yang akan mereka selenggarakan, yakni Cucukan Loh Jinawi Expo (CLJE).
Acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 8—9 September 2024 dan menjadi salah satu puncak kegiatan tahunan desa yang menonjolkan potensi lokal, produk UMKM, serta berbagai kegiatan budaya dan edukasi.
Festival Gig on the Green Hadirkan Nostalgia dan Kehangatan bagi Alumni Australia
Cucukan Loh Jinawi Expo merupakan kegiatan penutupan perayaan kemerdekaan di Desa Cucukan, dan telah menjadi agenda rutin yang dinantikan masyarakat. Dalam expo ini, pengunjung dapat menikmati berbagai rangkaian acara, seperti Sinau Bareng Kiai Kanjeng, pameran hasil bumi lokal, stand UMKM, dan berbagai hiburan.
Lewat partisipasi dalam karnaval, Desa Cucukan berusaha mengundang perhatian lebih banyak pengunjung dari luar desa dan memperkenalkan potensi yang mereka miliki kepada masyarakat luas.
Masyarakat yang hadir di sepanjang jalur karnaval sangat antusias menyaksikan parade Desa Cucukan. Dalam parade tersebut, peserta Desa Cucukan juga mengusung spanduk besar yang menginformasikan secara resmi mengenai Cucukan Loh Jinawi Expo.
Namun, bukan hanya promosi acara yang menjadi daya tarik utama dari Desa Cucukan. Pada akhir karnaval, Desa Cucukan menampilkan pertunjukan tari Anoman Obong, yang diadaptasi dari cerita epik Ramayana.
Tarian ini menceritakan kisah Anoman, sosok kera putih sakti yang berjuang melawan kejahatan dan membakar Kerajaan Alengka. Pertunjukan tari tersebut memukau penonton dengan koreografi yang dinamis dan kostum yang megah, menambah kesan magis dalam penampilan mereka.
Tari Anoman Obong juga membawa pesan kebersamaan dan semangat perjuangan yang selaras dengan tema kemerdekaan. Melalui penampilan tersebut, Desa Cucukan tidak hanya memperlihatkan kekayaan seni dan budaya, tetapi juga menegaskan identitas mereka sebagai desa yang kaya akan tradisi dan kebersamaan.
Kepala Desa Cucukan, Heru Pramana, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi warga desa dalam karnaval tahun ini.
Festival Astra 2024: Inspirasi Berkelanjutan Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia, Berikut Daftar Pemenangnya
“Kami sangat bangga bisa ikut serta dalam karnaval ini dan memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan Cucukan Loh Jinawi Expo kepada masyarakat luas. Kami berharap acara ini bisa mempererat silaturahmi antar desa sekaligus menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke desa kami dan melihat secara langsung potensi yang kami miliki,” ujarnya.
Karnaval Kecamatan Prambanan 2024 ini tidak hanya menjadi panggung bagi Desa Cucukan, tetapi juga desa-desa lain di kecamatan yang memamerkan kekayaan budaya mereka.
Dari parade kostum, kendaraan hias, hingga pertunjukan seni tradisional, acara ini menjadi wujud nyata dari keberagaman potensi yang dimiliki oleh desa-desa di Kecamatan Prambanan.
Warga yang hadir pun berharap momen serupa bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya, sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan potensi yang ada di desa-desa setempat.
Dengan keberhasilan Desa Cucukan dalam memperkenalkan acara Cucukan Loh Jinawi Expo melalui karnaval ini, diharapkan acara yang berlangsung pada 8—9 September itu dapat menarik perhatian lebih banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.
Hadir di Dieng Culture Festival 2024: Festival Domba Batur, Warisan Unik Banjarnegara yang Mendunia
Karnaval Kecamatan Prambanan bukan sekadar perayaan kemerdekaan. Namun, juga ajang untuk memperkuat identitas budaya dan ekonomi desa-desa yang berpartisipasi, membangun jaringan antarwarga, serta mendorong kemajuan desa melalui promosi potensi lokal yang dimiliki.
Karnaval ini menunjukkan betapa besarnya potensi yang ada di desa-desa Kecamatan Prambanan dan bagaimana kerja sama antarwarga dapat menghadirkan acara yang penuh warna, edukatif, serta inspiratif.
Penulis : Tim PPK Ormawa UKM Penelitian UNY (Sabna Az-zahra Wahyudi Putri)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News