Presiden Jokowi menerima penghargaan Agricola Medal dari The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) di Istana Jakarta, Jumat (30/8/2024). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Director General Fao, Dr. Qu Dongyu.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyebut, penghargaan itu dipersembahkan untuk petani dan masyarakat Indonesia yang sudah berkontribusi aktif untuk memperkuat sektor pertanian.
“Penghargaan Agricola Medal ini kita persembahkan untuk seluruh petani, seluruh masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor pertanian,” ungkapnya.
Sejauh ini, ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pemerintah demi mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.
Baca juga: Produksi Beras Diperkirakan Meningkat Signifikan pada Agustus-Oktober, Anomali yang Jadi Harapan untuk Swasembada Pangan
Apa itu Agricola Medal?
Agricola Medal adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh FAO, selaku badan pangan dan pertanian internasional, kepada individu yang memberikan kontribusi luar biasa di bidang pangan dan pertanian.
Medali ini merupakan bentuk apresiasi FAO kepada mereka yang berkomitmen penuh untuk memerangi kelaparan dan kekurangan gizi. Agricola Medal diberikan kepada kepala negara yang selalu konsisten untuk menyuarakan pentingnya ketahanan pangan.
Selain itu, Agricola Medal juga menjadi sebuah perwujudan dari semangat, inovasi, ketekunan, dan kepemimpinan yang apik dalam menghadapi tantangan pangan global.
Sebelum Presiden Jokowi, FAO pernah memberikan penghargaan ini kepada beberapa petinggi negara, di antaranya:
- Giorgio Napolitano, Presiden Italia – 2011
- Wen Jiabao, Perdana Menteri China – 2012
- Abiy Ahmed Ali, Perdana Menteri Ethiopia – 2024
- Michael D. Higgins, Presiden Irlandia – 2024
Menariknya, Agricola Medal untuk Presiden Jokowi disiapkan langsung oleh Kantor Pusat FAO di Roma. Di dalamnya, terdapat ukiran foto Presiden Jokowi dengan slogan “Stronger Together for Resilient and Sustainable Agrifood Systems”.
Alasan pemberian Agricola Medal kepada Presiden Jokowi
Direktur Jenderal FAO, Dr. QU Dongyu mengungkap, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam transformasi sistem pertanian. Indonesia dianggap berhasil mengimplementasikan prinsip pengembangan pertanian berkelanjutan, terutama saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Pakai Konsep Modernisasi Pertanian, Kota di Ujung Timur Indonesia Ini Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia
Melalui Kementerian Pertanian, berikut lima alasan pemberian Agricola Medal untuk Presiden Jokowi:
- Upaya mencapai ketahanan pangan di Indonesia
- Komitmen dan dukungan kuat terhadap FAO dalam memerangi kelaparan dan kemiskinan
- Kolaborasi bersama untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan
- Upaya untuk menjadikan pertanian sebagai agenda internasional di tengah pandemi Covid-19
- Upaya untuk membawa isu pertanian dalam agenda Presidensi Indonesia di G20
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, terdapat peningkatan produktivitas dan inovasi pertanian, bantuan pangan dan pengentasan daerah rawan pangan, pertanian regeneratif, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Sektor pertanian merupakan salah satu tumpuan perekonomian nasional. Luar biasanya, Indonesia pernah berhasil mencapai swasembada pangan beras tiga tahun berturut-turut pada 2019, 2020, dan 2021.
Pemberian medali ini merupakan bukti dari upaya Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Baca juga: Indonesia Siap Sambut Swasembada Pangan, Mentan: Tidak Lebih dari Tiga Tahun
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News