Kementerian Pertanian (Kementan) disibukkan dengan pengembangan salah satu wilayah di ujung timur Indonesia yang dipersiapkan sebagai lumbung pangan dunia.
Penguatan dan pengembangan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan global.
Pertanian yang dikembangkan menggunakan konsep modernisasi pertanian. Konsep ini berfokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Merauke, sebuah kota di timur Indonesia sekaligus ibu kota provinsi Papua Selatan, didapuk sebagai lumbung pangan dunia. Bagaimana perkembangan pertanian di sana hingga disebut sebagai calon penyedia sumber pangan global?
Optimalisasi puluhan hingga ratusan ribu hektar lahan
Pengembangan pertanian di Merauke sudah mencapai lebih dari setengah jalan. Saat ini, progress konstruksi lahan telah mencapai 6.500 hektar. Sementara itu, pemerintah juga melakukan evaluasi terhadap optimalisasi lahan rawa seluas 40 ribu hektar.
Di sisi lain, proses tanam padi akan terus digenjot seiring selesainya panen dan konstruksi infrastruktur pertanian yang sedang dibangun, seperti saluran air, jembatan, dan jalan.
Pada daerah Ilwayab hingga Ngguti, terdapat proyek pembangunan jalan sepanjang 135,5 kilometer. Jalan ini nantinya akan menjadi pendukung utama program cetak sawah seluas 1 juta hektar.
Selain pembangunan ruas jalan, saluran irigasi juga dibangun dan dioptimalkan. Saluran ini didesain sebagai long storage yang berfungsi menampung dan mengairi hingga 1 juta hektar sawah.
Baca juga: Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Internet of Things (IoT)
Pembuatan plot tanam padi
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, turut menginstruksikan untuk membuat plot penanaman padi seluas satu hektar di sepanjang jalan setiap radius lima kilometer.
Plot ini sudah disesuaikan dengan kesesuaian lahan di Merauke demi mendukung pertumbuhan padi. Bahkan, beberapa daerah di Distrik Merauke, Tanah Miring, Semangga, Kurik, Janggebob, dan Malin juga diperluas dari 40 ribu hektar menjadi 100 ribu hektar.
Demi mempercepat realisasi tersebut, sejumlah alat berat sudah dimobilisasi ke distrik-distrik tersebut. Selain itu, alat pemanen padi atau combine harvester berukuran jumbo dan benihnya juga akan segera direalisasikan.
Penguatan proyek pertanian di Merauke ini diharapkan dapat memenuhi swasembada pangan plus untuk dua tahun ke depan dan menjadi percontohan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca juga: Dengan IA-CEPA, Produk Pertanian Indonesia Bisa Masuk Lebih Mudah ke Australia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News