cerita nur fauzi ramadhan mahasiswa ui penyandang disabilitas yang tumbuh dengan mimpi baru - News | Good News From Indonesia 2024

Cerita Nur Fauzi Ramadhan, Mahasiswa UI Penyandang Disabilitas yang Tumbuh dengan Mimpi Baru

Cerita Nur Fauzi Ramadhan, Mahasiswa UI Penyandang Disabilitas yang Tumbuh dengan Mimpi Baru
images info

Nur Fauzi Ramadhan ialah salah satu sosok yang sangat inspiratif. Meski terhalang suatu kondisi untuk meraih cita-citanya, Nur Fauzi terus berusaha untuk menggapai suatu hal yang lebih besar dari keinginannya.

Nur Fauzi Ramadhan merupakan salah satu wisudawan Universitas Indonesia. Ia adalah sosok yang berhasil menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Hukum, Fakultas Hukum (FH) UI walaupun dengan keterbatasan.

Menyusuri Sakila Kerti, Sekolah Nonformal di Dalam Terminal Kota Tegal

Mimpi yang Terkubur dari Sosok Nur Fauzi Ramadhan

Sebenarnya, sosok Nur Fauzi Ramadhan ialah orang yang sedari dulu bercita-cita menjadi dokter. Cita-cita ini jika dilihat sekilas memang layaknya cita-cita yang diungkapkan oleh mayoritas anak-anak.

Bedanya, keinginan kuat Nur Fauzi menjadi dokter muncul saat ia harus rutin mengunjungi dokter untuk memeriksakan mata. Saat itu, Nur Fauzi menderita katarak kongenital.

“Sejak kecil, saya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter matakarena menderita katarak kongenital. Melihat bagaimana para dokter bekerja, munculkeinginan dalam diri untuk menjadi dokter,” jelasnya.

Fakultas Filsafat UGM Hadirkan Dalang dan Sinden dari Mahasiswa untuk Pentaskan Wayang

Katarak kongenital merupakan kelainan mata dengan adanya keruh di sekitar lensa sehingga membuat bayi kesulitan melihat dengan jelas. Katarak jenis ini umumnya terjadi pada bayi saat ia baru lahir.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), katarak kongenital ini memiliki peluang untuk sembuh dengan pengobatan yang dilakukan sejak bayi.

Akan tetapi, pada kasus Nur Fauzi Ramadhan, katarak ini sulit untuk disembuhkan sehingga kemampuan penglihatannya terus menurun dan menyebabkan Nur Fauzi mengalami tunanetra total.

Tidak hanya berdampak pada bagaimana kemampuan Nur Fauzi melihat, diagnosis tunanetra ini juga turut berpengaruh pada peluang Nur Fauzi mengejar mimpinya menjadi dokter.

“Kondisi memaksa saya untuk mengubur mimpi itu karena penglihatan terus menurun dan di usia 15 tahun, saya tunanetra total,” imbuhnya.

Kopi Kamu, Coffee Shop Indonesia yang Berdayakan Anak Down Syndrom sebagai Barista

Nur Fauzi Ramadhan Gigih Ingin jadi Pakar Hukum Internasional

Tidak lantas putus asa dengan keadaan yang dialami, Nur Fauzi Ramadhan justru tumbuh dengan semangat baru. Ia akhirnya menemukan passion-nya di bidang lain.

Nur Fauzi Ramadhan berhasil masuk di Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum (FH) di salah satu kampus terbaik di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI). Di sana, ia belajar banyak, terutama hak masyarakat rentan seperti disabilitas.

Ia berharap, ia mampu menjadi pakar hukum internasional yang berintegritas. Apalagi, menurutnya, FH UI telah menghasilkan embrio-embrio juris, policy makers, hingga tokoh berpengaruh di dunia.

“Bagi saya yang memiliki disabilitas visual, berkesempatan belajar di FHUI merupakanpeluang yang sangat baik. Teman-teman mahasiswa sangat kooperatif dan dengan senang hati membantu apabila saya ada kesulitan. Para dosen juga memberikan peluang yang sama bagi saya untuk berkembang tanpa membedakan status disabilitas,” papar Nur Fauzi.

Berkat kegigihannya, Nur Fauzi berhasil lulus dengan predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,65 pada Wisuda Universitas Indonesia (UI) Semester Genap 2023/2024 di Balairung UI Kampus Depok, Sabtu (24/8).

Selain itu, ia juga pernah menjadi peserta terpilih di Sekolah Staf Presiden 2023 oleh Kantor Staf Presiden dan delegasi Indonesia untuk Asian Blind Youth Summit di Manila, Philippines pada Desember 2023.

Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha

Peran Orang Tua dalam Kesuksesan Nur Fauzi

Nurlailah, ibunda Nur Fauzi merupakan salah satu peran kunci dalam kesuksesan Nur Fauzi meraih gelar sarjana dengan predikat cumlade.

Nurlailah kerap kali menyemangati Nur Fauzi agar tidak menyerah dan mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kelebihan.

Ia juga menyampaikan bahwa peran dan dukungan orang tua merupakan kunci utama anak disabilitas mampu meraih mimpi-mimpinya.

“Bagi orang tua yang memiliki putra-putri difabel,tolonglah, kalau bukan kita orang tuanya, siapa yang akan mendukung anak-anak kita.Mudah-mudahan ke depannya difabel lebih diperhatikan lagi dan tidak dipandang sebelahmata,” kata Nurlailah

Band Anak Berkebutuhan Khusus I’M Star Pecahkan Rekor Dunia dan Muri di HUT ke-79 RI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.