pertama di indonesia itb akan bangun teleskop radio vgos berstandar internasional di bosscha - News | Good News From Indonesia 2024

Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha

Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha
images info

Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membangun Teleskop Radio Very Long Baseline Interferometry (VLBI) Global Observing System atau VGOS di Observatorium Bosscha. Proyek yang menggandeng Shanghai Astronomical Observatory-Chinese Academy of Sciences (SHAO-CAS) ini disebut akan menjadi Teleskop Radio VGOS pertama di Indonesia.

Teleskop radio canggih berstandar internasional ini akan menjadi sejarah baru bagi astronomi nasional dan dapat membuka peluang riset yang lebih luas.

Sebagaimana dilansir dari NASA, Teleskop Radio Very Long Baseline Interferometry (VLBI) ini mampu menyediakan gambar objek astronomi yang sangat rinci bagi para astronom. Bahkan, teleskop ini tidak hanya difungsikan untuk ilmu astronomi, melainkan juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu untuk geodesi, sains data, telekomunikasi, rekayasa perangkat lunak, dan sebagainya.

VLBI nantinya akan mengamati dan menangkap energi radio yang dipancarkan oleh kuasar. Kuasar (Inggris: Quasar) singkatan dari quasi-stellar radio source merupakan inti galaksi aktif. kuasar dianggap sebagai sumber emisi gelombang radio yang penampakannya menyerupai titik cahaya menyerupai bintang yang redup.

Sejarah Hari Ini (7 Juni 1928) - Teleskop Zeiss Observatorium Bosscha Siap Dicoba

Peluang Emas Indonesia Lewat Teleskop Radio VGOS

Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidayat, D.E.A, mengungkapkan, teleskop ini akan bekerja di dalam jaringan yang bergabung dengan banyak teleskop radio lainnya di dunia. oleh karena itu, nantinya pengamatan suatu objek dapat dilakukan secara bersamaan oleh banyak teleskop radio untuk digabungkan,

Salah satu fungsi dari alat ini ialah untuk mengukur pergerakan benua dari waktu ke waktu. Dengan alat ini, kecepatan pergerakan dalam jangka waktu tertentu hingga perubahan jarak dari benua tersebut dapat diketahui dengan presisi.

“Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah sebuah wilayah memiliki potensi yang berbahaya atau tidak,” jelas Prof. Dr. Taufiq Hidayat, D.E.A, Rabu (24/7/2024).

Observatorium Bosscha, Tempatnya Ilmu Astronomi Indonesia Dikembangkan sejak Seabad Lampau

Selain dapat mengukur pegerakan titik-titik di permukaan bumi yang bergerak, teleskop ini juga digunakan untuk memantau potensi dari perubahan iklim. Oleh karena itu, teleskop ini akan menjadi investasi berharga bagi dunia pendidikan, penelitian, dan inovasi.

Pengadaan teleskop radio VGOS ini juga mampu memperkuat posisi Indonesia di peta astronomi global. Apalagi, keberadaan alat ini sangat jarang ditemui di wilayah ekuator atau wilayah yang dilalui garis khatulistiwa.

Hingga saat ini, VLBI masih terpusat di balahan bumi bagian utara Oleh karena itu, keberadaan teleskop radio di ekuator sangat dibutuhkan mengingat hanya ada satu stasiun teleskop radio di sekitar ekuator, yakni di Brazil.

Dengan pembangunan teleskop radio VGOS ini, Indonesia akan berperan dalam menjembatani baseline belahan bumi utara dan selatan. Hal tersebut pun menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk dapat ikut berkontribusi dalam jejaring teleskop radio internasional dan membuka berbagai kolaborasi multidisiplin pada masa mendatang.

Mengenang Petualangan Sherina: Bosscha Lebih Dalam

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.