Kampung Alur Jambu, sebuah desa yang berada di Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang diusulkan untuk dihapus pada 2014. Usulan ini diajukan oleh Camat Bandar Pusaka, Abdul Manan.
Dimuat dari Serambinews, Camat Bandar Pusaka yang menjabat pada tahun 2014 ini mengaku menemukan sejumlah keganjilan di Kampung Alur Jambu, sehingga dirinya mengusulkan hal tersebut.
Mengenal Rumah Adat Aceh, Sarat dengan Kekayaan Budaya dan Sejarah
“Itu kampung (desa) unik, karena penduduknya tidak ada di wilayahnya,” kata Manan.
Awalnya desa makmur
Desa Alur Jambu memiliki dua dusun yang terdiri dari Dusun Durian dan Dusun Makmur. Dua dusun ini ditempati oleh beragam pendudukan, sekaligus memiliki ciri khas tersendiri yang tersemat dalam namanya.
Misalnya Dusun Durian pada zaman dulu banyak ditanami pohon durian. Akhirnya komoditas buah durian itu menjadi ikon dari dusun tersebut. Akibat perubahan iklim, lambat laun warga dusun ini mulai menebangi pohon durian untuk digantikan kelapa sawit.
Indahnya Ekowisata di Aceh, Dari Daratan hingga Panorama Alam Bawah Laut
Menukil dari kanal Kampungkb.bkkbn.go.id, sedangkan Dusun Makmur dianggap lebih maju dan masyarakatnya lebih sedikit makmur. Sehingga banyak warga dari Desa Alur Jambu yang menetap di dusun ini.
Desa Alur Jambu memang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda menduduki Aceh. Karena itu tak heran masih banyak ditemukan jejak peninggalan kolonial Belanda, seperti bunker yang sudah cukup tua.
Ditinggalkan karena hantu
Dilihat dari kanal Youtube Berbagi Info, ada seorang wartawan yang mendatangi kampung itu pada 2019. Namun saat sampai ke Desa Alur Jambu, sama sekali tidak ada penduduknya alias desa mati.
Beberapa bangunan rumah termasuk asrama pegawai perkebunan sawit sudah kosong tanpa penghuni. Desa sudah sangat menyeramkan, walau saat siang hari. Karena itu sempat ada wacana penghapusan desa pada 2014.
Mengenal Rumah Adat Aceh, Sarat dengan Kekayaan Budaya dan Sejarah
Alasan warga setempat berbondong-bondong meninggalkan desa tersebut karena kerap mendapat gangguan dari mahluk halus. Selain itu, warga juga kerap terserang penyakit misterius yang tidak bisa dijelaskan dalam dunia kesehatan.
“Warga yang sangat terganggu pun memutuskan untuk pergi dari desa tersebut agar bisa hidup lebih tenang dan tidak terserang penyakit.” jelasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News