Provinsi Aceh memiliki berbagai jenis kekayaan alam yang beragam. Agar kekayaan alam itu tetap lestari, pemerintah menetapkan beberapa wilayah di Provinsi Aceh sebagai kawasan konservasi alam.
Selain bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kekayaan alam, kawasan tersebut juga dapat difungsikan sebagai objek wisata berbasis lingkungan (Ekowisata). Kawan tentu dapat menikmati udara segar, pemandangan alam yang indah, suasana alam yang nyaman dan tentunya membuat pengalaman liburan Kawan menjadi berkesan.
Berikut ini beberapa ekowisata di Provinsi Aceh yang dapat Kawan kunjungi!
Taman Nasional Gunung Leuser
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) seluas 792.675 hektare ini berada pada ketinggian 3404 mdpl. TNGL terletak di perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara. Tepatnya berada di Kabupaten Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Luwes sementara di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat.
Keistimewaan TNGL ini adalah hutannya sangat lebat, berkhas hutan pantai, dan hutan hujan tropis. Di dalam TNGL terdapat beberapa sungai, danau, sumber air panas, lembah, dan air terjun. Ekosistem alamnya sangat indah dan beragam dari daratan rendah (pantai) hingga pegunungan.
Taman Nasional Gunung Leuser menawarkan kesempatan untuk menemukan beragam satwa langka yang dilindungi. Satwa tersebut antara lain orang utan, siamang, gajah sumatera, badak sumatera, harimau sumatera, kambing hutan, rangkong, rusa sambar, dan kucing hutan.
Selain itu, Kawan juga dapat melihat tumbuhan pencekik (ara) dan tumbuhan langka lainnya seperti bunga raksasa yang berdiameter 1,5 meter, bunga raflesia, dan daun payung raksasa.
Pesona Ekowisata di Gorontalo, Intip Keindahan Flora dan Faunanya
Taman Nasional Gunung Leuser juga merupakan salah satu taman yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Selain itu, berdasarkan kerja sama Indonesia-Malaysia, ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Bagi Kawan yang ingin berlibur ke TNGL, wajib mengunjungi enam lokasi ini, seperti Bohorol atau Bukit Lawang, Kluet, Gunung Leuser, Sungai Alas, Sekundur dan Gurah.
Taman Wisata Laut Pulau Weh
Secara administratif taman laut ini berada di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Taman Laut ini memiliki potensi wisata alam laut yang beragam. Di taman laut ini Kawan dapat melakukan kegiatan wisata menyelam untuk menikmati alam bawah air.
Dengan melakukan kegiatan tersebut, Kawan dapat menyaksikan betapa indahnya formasi terumbu karang dan berbagai jenis ikan karang yang berwarna-warni. Selain itu, Kawan juga dapat menyaksikan gua-gua bawah laut. Di taman ini memang terdapat karang-karang yang membentuk gugusan cantik dan menarik untuk dinikmati, seperti karang lupas, karang rusa dan karang kerupuk.
Taman Wisata Laut Rubiah
Taman wisata laut ini merupakan salah satu daerah wisata bahari yang berada di Pulau Weh, Kota Sabang. Luas perairannya adalah 2.600 ha, mengelilingi Pulau Rubiah. Perairan di pulau ini merupakan tempat wisata alami yang menawarkan keindahan alam bawah laut.
Di sini, Kawan dapat menemukan bermacam jenis ikan tropis, terumbu karang, karang raksasa, dan masih banyak lainnya. Adapun ikan hiu biasa muncul di perairan ini pada bulan pertama dan kedua setiap tahunnya.
Meskipun Pulau Rubiah tidak berpenghuni, tetapi pulau ini ditumbuhi beberapa tumbuhan dan dihuni oleh beberapa jenis hewan. Kawan dapat menemukan beberapa jenis pohon, seperti pohon kelapa dan beragam jenis hewan, seperti monyet, ular, burung, serangga dan kadal.
Mengenal Kawah Ijen sebagai Kawasan Cagar Alam dan Ekowisata
Taman Hutan Raya Pocut Merah Intan
Kawasan seluas 6.220 ha ini terletak di Kecamatan Seulimum, Kabupaten II Aceh Besar dan Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie. Di kawasan taman hutan raya ini, Kawan dapat menjumpai berbagai jenis flora dan fauna.
Jenis flora di kawasan ini, seperti pinus, kayu hitam, meranti, temulia, kemenyan, tampu, merawan, kayu bunga, ulin, kenanga, dan ara. Sementara itu, jenis faunanya seperti, rusa sambar, gajah, harimau sumatera, kijang, kera ekor panjang, siamang, dan trenggiling.
Awalnya, tahura ini bernama Tahura Cut Nyak Dien. Nama Pocut Merah Intan berasal dari legenda rakyat tentang seekor gajah. Di kawasan ini, terdapat banyak gajah yang bahkan dilatih untuk bermain sepak bola.
Suaka Margasatwa Rawa Singkil
Suaka Margasatwa Rawa Singkil terletak di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Hamparan rawa ini begitu luas, mencapai 102.500 hektare. Samudra Hindia menjadi batas di sisi barat rawa, sedangkan Sungai Alas mengalir dari jantung kawasan Leuser, memagari bagian timur.
Rawa ini terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Toba 75.000 tahun lalu, salah satu yang terbesar di dunia. Abu letusan membendung Sungai Alas, membentuk danau besar yang kemudian terpecah oleh Bukit Barisan. Endapan dari letusan ini mengalir melalui sungai, menciptakan rawa di daerah lainnya.
Rawa Singkil berperan sebagai pengatur iklim lokal dan kelembapan regional bagi daerah sekitarnya. Selain itu, dengan pori-pori alamiahnya, Rawa Singkil mampu mencegah infiltrasi air laut ke dalam tanah dan lahan pertanian.
Menjajaki Ekowisata di Sumatera Utara, Tempat Tersimpannya Kekayaan Flora dan Fauna
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News