Kalau suku Jawa punya Siraman, kemudian Bali punya Mepamit, maka di Aceh ada Boh Gaca sebagai tradisi dalam adat perkawinan.
Gaca dalam bahasa Indonesia berarti inai. Gaca berasal dari sari daun pacar yang digiling halus menggunakan batu giling. Tradisi Boh Gaca sebenarnya tak hanya untuk upacara pernikahan, tetapi juga khitan.
Pengantin yang melaksanakan Boh Gaca akan mendapatkan ukiran inai di jari, tangan, dan kaki. Setiap motif ukiran memiliki makna dan keunikan dari asal daerah masing-masing.
Sejarah Boh Gaca
Tradisi Boh Gaca di Aceh erat hubungannya dengan budaya India. Aceh pada masa lampau merupakan persimpangan jalur perdagangan rempah dunia, sehingga banyak saudagar dari penjuru dunia menyinggahi Aceh.
Hal itu memicu terjadinya asimilasi budaya di Tanah Rencong. Salah satunya tradisi Boh Gaca yang hingga kini masih lestari di tengah masyarakat Aceh.
Tradisi Boh Gaca juga disesuaikan dengan ajaran Islam. Boh Gaca biasa diawali dengan shalawat, doa, lalu peusijuek atau tepung tawar adat Aceh, baru kemudian memakaikan dan melukis inai di tangan hingga kaki pengantin.
Baca juga Pentingnya Pelestarian Budaya di Aceh, Lawan Penghapusan Identitas
Ragam Motif Boh Gaca
Aceh memiliki banyak etnis dengan kebudayaan yang beragam. Setiap daerah memiliki motif ukiran yang khas dan hampir semuanya memiliki paten.
Beberapa motif yang diketahui adalah motif rumpun biluluk asal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), pucuk daun nilam dari Aceh Jakay, dan motif Bungong Ue (bunga kelapa) dari Kota Sabang.
Beberapa motif itu bahkan sudah masuk dalam warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Lazimnya Boh Gaca hanya untuk pengantin perempuan. Masyarakat percaya ukiran inai akan menambah pesona sang pengantin.
Boh Gaca juga dipercaya memiliki khasiat sebagai antiseptik dan baik untuk kesehatan. Di sisi lain, Boh Gaca juga menjadi tradisi tempat berkumpul keluarga di rumah salah satu mempelai. Para orang tua akan memberikan nasihat kepada pengantin sembari melukis inai.
Baca juga Mengenal Rumah Adat Aceh, Sarat dengan Kekayaan Budaya dan Sejarah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News