cerita dari masyarakat gelek malak kalawilis papua yang masih berburu menggunakan tombak - News | Good News From Indonesia 2024

Cerita dari Masyarakat Gelek Malak Kalawilis Papua yang Masih Berburu Menggunakan Tombak

Cerita dari Masyarakat Gelek Malak Kalawilis Papua yang Masih Berburu Menggunakan Tombak
images info

Gelek Malak Kalawilis merupakan salah satu komunitas adat masyarakat Papua yang tinggal sekaligus menjaga hutan dan tanah adat di Kampung Sayosa, Distrik Sayosa, Sorong, Papua Barat Daya. Masyarakat adat Gelek Malak Kalawilis ini menjadi salah satu masyarakat yang sangat mengabdi dan mencintai alam.

Hidupnya bisa dibilang sangat primitif. Akan tetapi, langkah tersebut diambil sebagai wujud komitmen mereka untuk melindungi alam dan hutan Papua dari kerusakan.

Jumlah anggota Gelek Malak Kalawilis tidak banyak, hanya sekitar 30 penduduk atau 11 kartu keluarga. Akan tetapi, komitmen Gelek Malak Kalawilis cukup kuat untuk mempertahankan wilayahnya yang seluas 2.794 hektare.

Suku Awyu, Sang Penjaga Hutan di Balik Kampanye "All Eyes on Papua"

Kebiasaan Gelek Malak Kalawilis Berburu Menggunakan Tombak

Salah satu tindakan Gelek Malak Kalawilis yang masih dipertahankan hingga saat ini ialah kebiasaan mereka yang berburu menggunakan tombak. Tombak dijadikan sebagai senjata utama untuk mencari hewan di hutan.

Prinsip hidup masyarakat Gelek Malak ialah hidup dari alam dan untuk alam. Mereka mengandalkan kemampuannya dalam hal berburu untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Wilayah berburu Gelek Malak diperkirakan mencapai 500 hektare. Mereka biasanya baru akan berburu kembali satu hingga dua minggu setelah mendapatkan hewan buruan. Gelek Malak biasanya berburu rusa, kanguru tanah atau Iau-lau, dan babi hutan.

Ekspedisi Cycloop, Penemuan Kembali Hewan Langka di Papua

Gelek Malak Kalawilis masih lekat dengan tombaknya. Mereka sama sekali tidak menggunakan panah atau senjata angin sebagat alat berburu hewan-hewan tersebut. Menurut keyakinanya, alat-alat tersebut justru membuat hewan-hewan buruan menjauh.

Gelek Malak juga mengharamkan senjata api dalam berburu. Mereka mewajibkan seluruh anggota untuk mengambil secukupnya sumber daya alam serta menghormati dan mematuhi batas wilayah yang terlarang dilewati.

"Itu sudah jadi budaya kami," tutur Herman Malak, Ketua Adat Gelek Malak, dikutip dari Tempo.co.

Selain hewan buruan, Gelek Malak juga masih mengambil sumber daya ikan di sungai menggunakan pancing dan umpan. Di sungai yang berasal dari muara Sungai Klais Malak itu, mereka bisa mendapatkan banyak jenis ikan, di antaranya udang tangan panjang (simirik), udang batu, ikan gabus, ikan sembilang, ikan bulana, serta ikan semandar (semacam ikan bawal).

Burung Kasuari, Burung Purba yang Setia Menjaga Ekosistem Hutan Papua

Gelek Malak Tidak Rakus dan Selalu Terbatas pada Kata “Cukup”

Malak Kalawilis tidak pernah muluk-muluk. Yang mereka ambil selalu berada di kata “cukup” untuk dikonsumsi. Sisanya, mereka membiarkan para hewan berkeliaran di alam dan berkembang biak.

“Pernah kami berencana memancing ikan mengajak anjing. Ternyata di tengah jalan kami menemukan rusa. Akhirnya kami menombak rusa dan membatalkan rencana mancing. Saya buang umpan pancing dan memutuskan pulang,” jelasnya.

Selain berburu, masyarakat Gelek Malak juga menanam berbagai jenis tanaman di lahan kebun komunal. Mereka menanam aneka sayur, rempah-rempah, umbi-umbian, hingga buah-buahan. Dengan tersedianya beragam pilihan makanan pokok ini, kabar harga beras yang meningkat tidak terlalu berpengaruh ke kehidupan mereka sehari-hari.

"Tanpa hutan, kita manusia tidak akan bisa hidup. Kita merdeka memanfaatkan segala sumber makanan, obat-obatan yang ada di hutan. Jika kami jual tanah, misalnya saya pegang Rp 1 miliar, uang bisa habis dalam satu bulan. Tapi, kalau punya tanah, kami bisa terus hidup dengan memanfaatkan seperlunya,” imbuh Herman Malak, masih dikutip dari Tempo.

Pokem Papua, Makanan Pokok Masyarakat Biak yang Tinggi Kandungan Gizi

Referensi

https://majalah.tempo.co/read/selingan/171591/martabat-gelek-malak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.