suku awyu sang penjaga hutan di balik kampanye all eyes on papua - News | Good News From Indonesia 2024

Suku Awyu, Sang Penjaga Hutan di Balik Kampanye "All Eyes on Papua"

Suku Awyu, Sang Penjaga Hutan di Balik Kampanye "All Eyes on Papua"
images info

“All Eyes on Papua” menggema di media sosial, menyusul kampanye “All Eyes on Rafah” yang lebih dulu viral.

Warganet beramai-ramai menyebarkan perjuangan Suku Awyu dalam mempertahankan 36 ribu hektar tanah adat yang terancam alih fungsi lahan.

Ekosistem hutan dianggap sebagai “Ibu” bagi banyak masyarakat adat di Papua. Bagi Suku Awyu, hutan adalah sumber mata pencaharian, pangan, obat-obatan, bahkan identitas sosial budaya yang memperkuat eksistensi mereka.

Mengenal Suku Awyu

Suku Awyu yang juga dikenal sebagai Awya, adalah masyarakat adat yang mendiami daerah aliran Sungai Digoel di Pesisir Papua Selatan. Secara administratif, daerah ini masuk ke wilayah Kabupaten Mappi.

Menurut sensus penduduk tahun 2017, jumlah populasi Suku Awyu berkisar 27.300 jiwa. Joshua Project mengungkapkan Suku Awyu terbagi menjadi beberapa sub-suku, yakni Aghu, Nohon (Awyu Tengah), Pisa (Asue), Jair, dan Awyu Selatan.

Sebagian besar mata pencaharian Suku Awyu adalah pemburu dan peramu. Makanan utama mereka sama seperti masyarakat di Papua pada umumnya, yakni sagu.

Selain itu, mereka juga menangkap ikan dan udang karena tempat tinggalnya yang berdekatan dengan daerah sungai atau rawa.

Dalam kesehariannya, mereka menggunakan Bahasa Awyu. Bahasa ini termasuk rumpun Bahasa Papua yang terbagi atas 5 hingga 11 dialek. Beberapa di antaranya yakni Asue, Pisa, Pasue, Aghu, Yenimu, Siaxa, serta Aghu Jair.

Baca juga Mengenal Kebudayaan Suku Awyu di Papua Selatan

Tarian Adat Suku Awyu

Salah satu tarian adat yang dimiliki Suku Awyu adalah tarian peperangan antarsuku untuk menentukan anggota terkuat dalam suku tersebut. Tarian adat ini biasanya diiringi dengan lagu-lagu yang menceritakan kesedihan hati seseorang yang selamat dari peperangan.

Hutan disebut dalam lagu itu, sebagai tempat mencari makan dan tempat tinggal seisi penduduk Suku Awyu. Hingga saat ini, tarian perang tersebut masih diwariskan turun-temurun kepada anak cucu mereka lewat serangkaian ritual.

Baca juga Tradisi Egek, Kearifan Lokal Suku Moi Papua Berikan Alam Waktu Beristirahat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.