PT Dirgantara Indonesia bersama mitra industri lokal tengah mengembangkan taksi terbang Vela Alpha dan Intercus Sola. Kedua unit taksi terbang ini sempat dipamerkan dalam gelaran Indo Defense 2025 yang diadakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025 lalu.
Hadirnya dua taksi terbang dari PT Dirgantara Indonesia ini dirancang untuk mempermudah mobilitas urban serta misi-misi khusus, seperti evakuasi medis, pengiriman logistik, serta bantuan bencana. Mobilitas taksi terbang yang tidak memerlukan landasan pacu, seperti pesawat maupun helikopter menjadi salah satu keunggulan dari transportasi ini, sehingga bisa beroperasi di berbagai medan yang ada.
Vela Alpha dan Intercus Sola sendiri merupakan pesawat listrik jenis eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing). Vela Alpha memiliki kapasitas 6 penumpang dan 1 pilot dengan kecepatan maksimum hingga 250 km/jam.
Sementara itu, Intercus Sola memiliki kapasitas dua hingga empat orang dengan kemampuan kecepatan jelajah hingga 150 km/jam. Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal menjelaskan bahwa uji coba terbang kedua taksi terbang ini ditargetkan sudah bisa dimulai pada 2026 mendatang.
Jika proses uji coba berjalan lancar, maka proses sertifikasi taksi terbang diproyeksikan rampung pada 2027 dan sudah bisa beroperasi secara komersial pada 2028.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News